PKS Itu … Kini Telah Kembali

Sebelumnya prahara sempat mengganggu PKS, prahara tersebut telah mencederai kepercayaan masyarakat pada PKS. Beberapa survei politik saat itu menyatakan bahwa kepercayaan publik terhadap PKS semakin runtuh. Salah satunya, survei yang dilakukan Lembaga Survei Jakarta (LSJ), Februari 2013 lalu. Sekitar 66 persen responden mengatakan tidak yakin bahwa PKS adalah partai bersih. Hanya 15,7 persen responden yang percaya PKS partai bersih, sedangkan sisanya 18,3 persen menjawab tidak tahu.

Badai yang menghantam PKS awal 2013 yang lalu, ibarat seseorang yang terperosok dalam sumur. Dalam kondisi seperti itu yang ia lakukan adalah berkonsentrasi dan bekerja keras untuk keluar dari sumur. 

Prahara bukanlah akhir dari segalanya, badai pasti berlalu. Kader – kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), terus melakukan gerakan silaturahmi, gerakan ini meruapakn salah satu faktor yang pelan-pelan berhasil mengembalikan kepercayaan publik kepada PKS. Kader PKS terus melakukan aksi jaring aspirasi dan mengetuk jutaan rumah sehingga PKS menjadi lebih dekat dan melayani. PKS menyambung tali silaturahim dengan berbagai kalangan mulai dari kampus, buruh hingga kalangan para kyai dan pesantren. Sambutan positif terus didapatkan dan dirasakan dari berbagai pihak yang dikunjungi.

Dengan gerakan silaturahim,  saling paham itu terbangun. Selain itu PKS juga melakukan gerakan untuk meminta maaf kepada masyarakat secara langsung. Setelah program – program tersebut terus bergulir dalam diam maupun dalam ramai, kini didapatkan kesan yang kuat bahwa kepercayaan masyarakat kembali kepada PKS. PKS  telah berhasil merebut kembali kepercayaan masyarakat. 

PKS terus menerus menanamkan kemenangannya  dipikiran masyarakat melalui kerja-kerja para kadernya yang gencar melakukan gerakan silaturahim (Gesit) di masyarakat serta bakti sosial dan pelayanan kesehatan. Kerja - kerja yang diusung PKS dengan slogan "Cinta-Kerja-Harmoni" di berbagai tempat telah membuka mata dan hati banyak kalangan untuk kembali mendukung partai dakwah ini.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) optimis akan kembali merebut DKI Jakarta. Hasil survei menunjukkan suara PKS mengalami peningkatan yang signifikan dan menempatkan PKS di posisi yang terus mengalami kenaikan.  PKS menciptakan banyak progres, banyak kemajuan menuju tiga besar yang di cita – citakan. Mesin PKS terus bergerak guna memenangkan Pemilu 2014, begitu pun dengan kader – kadernya. Sekarang optimis kader PKS jauh lebih bersemangat dibanding sebelumnya. Setelah ditimpa badai PKS justru lebih banyak memenangkan pilkada di beberapa tempat. Kemenangan ini merupakan bukti PKS sudah berhasil merebut kembali percaya public.  Kemenangan tersebut  tidak lepas dari strategi silaturahmi yang difokuskan PKS kepada masyarakat.

Saat ini ada empat provinsi besar yang dipimpin oleh kader PKS. Empat provinsi itu adalah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat dan Maluku Utara. Apabila digabung maka jumlah penduduk empat provinsi itu sebanyak 60 juta jiwa atau setara dengan 25% total penduduk Indonesia. Karena itu, lanjutnya, target masuk tiga besar pada pemilu legilatif mendatang tidak lah muluk-muluk.

Apalagi,  tiga dari empat gubernur dari PKS bisa memenangkan pilkada pasca prahara yang menimpa PKS. Ini jadi tanda, bahwa PKS semakin kuat dtekan, maka akan semakin kuat lompatannya. Menurutnya berdasarkan survei dan perhitungan internal partainya per hari ini PKS telah mampu mendapatkan kembali 57 kursi di DPR, sebagaimana jumlah kursinya saat ini. Sementara dalam pencoblosan besok, PKS optimis mendapatkan tambahan suara yang lebih besar mengingat masih ada 60% calon pemilih yang belum menentukan pilihannya.

Saat ini, kondisi elektoral PKS pun sudah kembali pulih. Perkembangan - perkembangan positif inilah yang mendasari PKS berani untuk mengusung calon presiden sendiri. Lebih lanjut PKS memiliki optimisme langkah untuk masuk dalam tiga besar di pemilu legislative besok. Episode PKS yang tercebur ke dalam sumur telah usai dan hari ini PKS telah berada di bagian kedua yakni episode “PKS Menuju Istana.”

Partai Keadilan Serjahtera (PKS) juga menegaskan akan membuat prediksi dari para lembaga survei meleset.  Seperti diketahui, banyak lembaga survei yang memperkirakan perolehan suara PKS turun drastis pada Pileg 2014 ini. PKS akan  membuat ramalan tersebut meleset seperti yang sebelum-sebelumnya.  Pada pemilu 2004, PKS diperkirakan hanya akan mendapat suara sebesar 3%. Namun kenyataannya, perolehan partai ini memperoleh suara sebesar 7,4% sehingga memperoleh 47 kursi. Hal yang sama juga terjadi pada 2009,  perolehan suara PKS melesat sehingga memperoleh 57 suara.

Efek kejut Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang pertama pada musim kampanye kemarin adalah saat  PKS mampu menyedot perhatian media massa pada kampanye perdana di Gelora Bung Karno. Selain mampu memutihkan GBK senayan, PKS juga telah mampu memutihkan media sosial Twitter dan Facebook. 

Langit politik PKS saat ini sudah cerah dan tak lagi kelabu. PKS sudah melewati turbulensi yang panjang selama setahun ini.  “Matahari telah menyinari PKS, langit jakarta cerah, langit Indonesia cerah, dan insya Allah kita akan mencapai tujuan kita dan landing seperti yang sudah kita rencanakan bersama," ujar Presiden PKS, Anis Matta.