Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

PKS Dukung Prestasi Bola dan Tolak Politisasi

Gambar
Rakyat itu akan bersatu karena tiga hal. Pertama, karena menghadapi musuh dalam perang. Kedua, kalau ada bencana, kita bisa lihat banyak kasus belakangan ini. Ketiga, kalau ada prestasi.  Presiden pernah  mengatakan akan memperhatikan timnas persepakbolaan kita. Tapi sampai sekarang, sepertinya kita belum mendengar keluarnya kebijakan melarang mendirikan mall di atas lapangan sepak bola di masyarakat.   Ketua Umum sebuah partai juga pernah mengundang makan timnas di rumahnya, serta konon menyumbang dana pembinaan miliaran. Saya kira kalau ada kontribusinya bagi pengembangan sepak bola harusnya tidak ada masalah. Hanya saja persoalannya jangan berhenti sampai di situ saja. Kalau mau menyumbang, ya bikin saja lapangan-lapangan sepak bola saja di sekolah seperti di SMA. Kalau dia mau itu artinya mau memperbaiki sepak bola kita dari dasar. Kalau nggak kita melihat puncaknya saja yang digunakan untuk menghibur diri sendiri. Apalagi kalau mengekploitasi itu lebih celaka lagi.

Partai Agama Bisa Lebih Baik dari Partai Sekuler

Gambar
Oleh BePe (Bang Prima) Caleg DPRD DKI nomor 5 dari PKS (Dapil : Pancoran, Tebet, Mampang, Pasar minggu, Jagakarsa) Beberapa survei mengatakan bahwa perolehan suara partai politik (parpol) berbasis agama pada Pemilu 2014 diprediksi semakin menurun. Bahkan partai ini terancam tidak dapat meloloskan calon anggota legislatifnya menjadi anggota DPR. Partai Politik (parpol) bisa kita bagi dalam dua kelompok, yaitu partai sekuler (bukan berbasis agama) dan partai agama. Partai sekuler umumnya menggunakan jargon-jargon nasionalis, dan sebaliknya partai agama menggunakan jargon agama. Ada yang menarik sejak pemilu 2004 sampai sekarang, kita makin sulit membedakan mana parpol agama dan mana parpol sekuler. Hal ini dikarenakan, parpol - parpol sekuler juga telah merubah jargon mereka menjadi partai religius nasionalis namun tetap dengan cita rasa sekuler. Kalau parpol agama menggunakan jargon dan simbol agama maka itu bisa dikatakan wajar, namun bagaimana dengan p

Saat Ini, Pemilih Perempuan PKS yang Paling Solid

Gambar
Pemilu 2009, angka partisipasi dari kaum perempuan masih rendah, padahal angka pemilih perempuan itu tinggi, tapi nyatanya justru tingkat kehadirannya rendah.   Salah satunya mungkin karena masalah trust, kepercayaan. Para perempuan itu melihat banyaknya janji – janji calon – calon pejabat, atau calon penguasa saat itu yang banyak tidak terwujud, istilahnya adalah mereka seperti mendorong mobil mogok yang kalau sudah hidup kemudian mereka di tinggal. Kepercayaan para calon – calon penguasa itu sangat rendah. Lima tahun pemerintahan yang sekarang berkuasa hanya menyisakan kekecewaan publik atas kinerjanya. Hasil itu dilansir dari beberapa survey, diantaranya adalah Pol Tracking Institute Hanta Yuda. Sebanyak 48,81 persen yang tidak puas adalah dari responden jenis kelamin perempuan. Basis - basis dukungan calon penguasa dari kalangan perempuan saat itu, kini banyak yang mengalami penurunan. Pada pemilu 2009, tingkat kepercayaan perempuan pada penguasa sekarang adalah di a

Caleg PKS ini Akrab Bareng Jakmania ‘Garis Keras’

Gambar
Caleg PKS ini berhasil   mengakrabi komunitas Jakmania ‘Garis keras’   di sebuah lapangan futsal di daerah Pancoran, Sabtu (22/2). Dalam pertemuan yang berlangsung akrab tersebut, Caleg PKS mengajak main futsal bareng para jakmania tersebut. "Kita mau para The Jakmania ini bermain futsal bareng rutin bersama – sama kader – kader PKS di lapangan ini.” Caleg PKS dapil delapan Jakarta itu adalah Bang Prima Kumara atau lebih akrab disapa dengan BePe (Bang Prima), caleg ini sejak kecil memang sudah akrab dengan jakmania dan juga pernah juga menjadi penggemar musik – musik keras.   Itulah yang membuat beliau tidak canggung dengan kawan – kawan dari jakmania ‘garis keras’ tersebut. Alhamdulillah malam itu, semua bisa berbaur, bercanda seolah tidak nampak apa yang disebut ‘garis keras’ maupun ‘garis lembut’, semuanya main bersama secara sportif di lapangan. Tujuan organisasi suporter sepakbola manapun adalah menjalin persaudaraan, persahabatan, dan kebersamaan. Inilah tujuan m

PKS Cerdas Usung Target 3 Besar

Gambar
PKS adalah partai yang menarik untuk di kupas dan di bahas, termasuk banyak pengamat yang sukses dan terkenal gara – gara mengamati PKS. PKS sering berada pada kutub antimainstream (tidak ikut arus), sehingga layak diperbincangkan oleh pengamat maupun media.   Sementara partai-partai lain mengandalkan cara cara yang mainstream ( pasaran ) dalam menjaring dukungan dengan kepopuleran tokoh, lambang-lambang atau basis masa tradisional, PKS justru memilih cara menjaring pendukungnya dengan pengkaderan. Ada seorang pengamat mengatakan bahwa PKS sangat tidak cerdas dalam membuat target 3 besar, ia mengatakan PKS tidak menghitung beban berat yang dipikul saat – saat ini.   Sebenarnya kalau kita jeli mengikuti sepak terjang PKS, maka akan kita lihat mereka itu cerdas dalam bermain politik, bagai dalam permainan catur kali ini PKS sangat menguasai lapangan permainan.   Ditengah-tengah gencarnya gempuran berita sensasi tentang elitnya, PKS justru bermain cantik dengan terus meraba-