Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

PASAR KAGET STEKPI MENJADI SAKSI CAGUB HIDAYAT YANG MERAKYAT

Gambar

KAMU PILIH YANG MANA ??

Gambar
Kalo mau beli sesuatu pasti liat-liat dulu. Yang ini begini yang itu begitu. Pikir-pikir timbang timbang Yang mana mencuri hati Lewat mesin pencari membanding janji Lha ternyata hanya beti ... Beda tipis Kalo begini dasar apa memilih Tentu siapa yang paling ahli merealisasi Yang kaya pengalaman bisa jadi staf ahli Yang suka kerja lapangan bisa jadi pelaksana Yang memimpin Hidayat – Didik pasti! HIDAYAT+DIDIK Solusi Masalah Transportasi : - kerjasama antar instansi dan pemerintah juga review anggaran APBD di tahun pertama (ref: http://metro.vivanews.com/news/read/302721-hidayat-akan-soroti-anggaran-banjir-dan-macet ) - 9 Jurus: mass transportation, double track kereta api, monorel, tol melingkar dan murah, MRT, kualitas polisi, pembatasan kendaraan, perbaikan perparkiran, konsolidasi kendaraan kecil (ref: http://www.merdeka.com/peristiwa/sembilan-jurus-hidayat-didik-atasi-macet.html ) - Membangun lahan parkir di titik masuk jakarta untuk penitipan kendaraan para commuter (ref: http://ww

Hidayat Nur Wahid (HNW) Dekat Dengan Kalangan Nahdlatul Ulama (NU)

Gambar
Sarasehan Akbar ke-4 "Pesantren Untuk Bangsa" yang diselenggarakan oleh At-Turats di Hotel Borobudur Jakarta, Sabtu (14/04) menjadi saksi kedekatan Hidayat Nur wahid dengan tokoh - tokoh NU. Dalam sarasehan tersebut, di antaranya hadir KH. Hasyim Muzhadi, Mahfud MD, dan Hidayat Nurwahid.. Diskusi dengan tema "Berpolitik dan Beretika?" berjalan hangat seputar berpolitik dan etika politikus di Indonesia. Sedikit juga disinggung tentang sistem politik yang berlaku di Indonesia. Kedekatan Hidayat Nur Wahid dengan kalangan NU bukan kali ini saja. Pada tahun – tahun sebelumnya, Hidayat Nur Wahid juga tidak jarang mendatangi pondok-pondok pesantren berbasis Nahdlatul Ulama di manapun termasuk di Jawa Timur. Salah satunya adalah Ponpes Salafiyah Syafi`iyah, Sukorejo, Asembagus, Situbondo. Menurut dia, lawatan ini hanya untuk mencari masukan – masukan untuk Bangsa ini ke depan. Sebab, Hidayat mengatakan, tujuan berpolitik bukan hanya untuk berebut kekuasaan

JANJI HIDAYAT-DIDIK UNTUK JAKMANIA DAN PERSIJA

Gambar
Hidayat Nur Wahid, bakal calon Gubernur DKI Jakarta, berjanji akan membangun dua stadion sepak bola bertaraf internasional di Ibu Kota jika dirinya terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta. Dirinya menyatakan, sebenarnya Jakarta belum memiliki stadion yang baik, bahkan memiliki standar kelas dunia. Oleh karena itu, jika jadi orang nomor satu di Jakarta, dia akan berkonsentrasi untuk memajukan olah raga. Salah satunya dengan membangun sarana olah raga yang terbaik. "Anda harus tahu Pemprov (DKI Jakarta) belum miliki stadion bertaraf internasional. Senayan itu milik Setneg, kemudian Lebak Bulus akan jadi subway. Kita akan bangun 2 stadion bertaraf internasional," jelas Hidayat saat ditemui wartawan di GOR Balai Rakyat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (8/4/2012). HNW berharap Jakarta tidak kalah dengan provinsi lain di Indonesia yang memiliki stadion terbaik. "Masa kalah dengan Bandung, mereka punya stadion yang hebat loh, yakni Jalak Harupat dan Siliwangi, masa Jakarta

ORANG GOLKAR JAKARTA MENDUKUNG PASANGAN HIDAYAT – DIDIK

Gambar
Mantan presiden PKS, Hidayat Nur Wahid, mengatakan bagi dirinya Golkar bukanlah suatu yang asing. "Karena saya selama ini sudah berkoalisi permanen dengan Golkar karena istri saya adalah Golongan Keturunan Arab (GolKAr)," imbuh Hidayat penuh canda. Istri Dr. Hidayat Nur Wahid adalah dr. Diana Abbas Thalib yaitu putri pasangan Abbas Thalib dan Fauziah. Diana aktif dalam kegiatan sosial dan pendidikan, ia menjadi ketua bidang sosial yang membawahi program operasi katarak dan website golongan darah rhesus negatif. Selain itu ia juga menjadi Direktur RSIA Bunda Aliyah Pondok Bambu, Jakarta Timur. Diana adalah wanita berdarah campuran Arab asal Pasuruan-Pekalongan. Ayahnya dari Pasuruan dan ibu dari Pekalongan Jawa Tengah, tetapi sejak kecil ia tinggal di Jakarta. Setelah lulus sebagai dokter umum dari Fakultas Kedokteran UKI pada 1990, Diana mengambil gelar Magister Administrasi Rumah Sakit (MARSa) dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia. Karena istrinya

Hizbut Tahrir Indonesia (in Memorial): "Hidayat Nurwahid Pantas Jadi Khalifah"

Gambar
Sekali lagi, ribuan kader Partai Keadilan Sejahtera melakukan aksi solidaritas atas rakyat Irak. Pada Ahad, 16 Mei 2004, Tugu Proklamasi, Menteng, menjadi saksi semangat yang berkobar dari ribuan kader PK Sejahtera untuk membebaskan diri dari segala bentuk penjajahan. Baik berupa penjajahan fisik berkedok penerapan demokrasi yang dilakukan Amerika Serikat di Irak, ataupun penjajahan ekonomi yang menghilangkan kedaulatan bangsa, di negara-negara Islam. Dipayungi awan mendung dan sedikit rintik hujan, hadir dalam aksi tersebut Presiden PK Sejahtera HM Hidayat Nurwahid, mantan Ketua KNPI, Adhyaksa M Dault, budayawan Chairul Umam, Ketua Partai Bulan Bintang Ahmad Sumargono, hingga Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia, Muhammad Ismail Yusanto. Hidayat Nur Wahid mengatakan dengan dalih atas nama memerangi terorisme ternyata Amerika Serikat telah menghalalkan segala cara untuk melindungi dirinya dengan justru melakukan pelanggaran hukum, keadilan dan HAM. Selain itu Hidayat pun mendesak pemeri

TETAP PARTAI DA’WAH, MESKI PKS TERUS DIFITNAH

Gambar
Bayan Dewan Syari’ah Pusat Partai Keadilan Sejahtera Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillahi rabbil alamin wasshalatu wassalamu ‘ala sayyidil mursalin, nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in. Wa ba’du.. Fenomena partai da’wah PKS dalam blantika perpolitikan nasional telah mengundang banyak hal. Ada ketercengangan, ada pertanyaan, ada pula kekhawatiran bahkan kecurigaan. Menghadapi laju PKS di ranah politik sekaligus ranah da’wah, berbagai pihak melakukan ragam cara. Bertambah banyak yang simpati lalu mendukung, tapi tidak sedikit yang menebar halang rintang dengan langkah politis, bahkan ada yang menebar kedustaan dengan isu keagamaan. Cara yang terakhir ini berulang kali dimunculkan barbarengan dengan perjuangan politik PKS melalui pemilu legislatif dan pilkada. Kedustaan (iftira) dengan isu keagamaan itu berupa sebutan atau stempel yang sembarangan dan sama sekali mengabaikan perintah Islam untuk klarifikasi (tabayyun) baik dengan meruju dokumen-dokumen PKS maupun den

HIDAYAT NUR WAHID DIUNDANG LEE KUAN YEW NATIONAL UNIVERSITY OF SINGAPORE

Gambar

HIDAYAT NUR WAHID BISA SAMA DENGAN AHMADINEJAD

Gambar
Sekjen DPP PKS Anis Matta optimistis pasangan Hidayat Nur Wahid-Didik J. Rachbini akan menang pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur 11 Juli 2012 mendatang. "Saya optimistis menang. Tapi bukan satu putaran. Saya kira akan dua (putaran)," kata Anis di dedung Nusantara III, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/3). Namun, ia tidak menyebutkan analisanya kira-kira dengan siapa jagoan PKS itu nanti akan bersaing di putaran kedua. "Semuanya lawannya berat," ujarnya. Anis pun memastikan akan menjadi juru kampanye memenangkan pasangan mantan Presiden PKS dan politisi PAN tersebut. "Pasti ikut dong. Dia kan mantan presiden saya," akunya. Anis Matta menambahkan, karir politik Hidayat Nur Wahid bisa seperti Mahmoud Ahmadinejad. Sebelumnya menjadi presiden, Ahmadinejad menjabat Walikota Teheran. "Jalan Pak Hidayat nanti bisa sama dengan Ahmadinejad. Dulu gubernur Teheran dan sekarang Presiden Iran," jelas Anis saat ditanya kenapa Hidayat diajuka

Obama : HIDAYAT NUR WAHID Itu Tokoh Muda Cemerlang dan Pemimpin Baru Bagi Indonesia

Gambar
Presiden Barack Hussein Obama pernah menilai, Ketua MPR Hidayat Nur Wahid adalah tokoh muda yang cemerlang dan pemimpin baru bagi Indonesia."Di mata Obama, tokoh PKS ini adalah pemimpin baru untuk Indonesia. Ia sederhana dan cerdas," ujar Obama sebagaimana dituturkan Inung Nugroho, wartawan ABC, Australia Inung menjelasakan, komentar itu meluncurkan dari mulut Obama ketika ia menyelenggarakan acara talk show pada 2004 yang dihadiri Obama, saat itu ia masih sebagai senator para tokoh partai politik, pengamat, dan juga United Nation Development Programme (UNDP). Menurutnya, Obama terpilih sebagai presiden Amerika Serikat (AS) lantaran ia berguru dari kepribadian Hidayat Nur Wahid. "Obama melihat mantan Presiden PKS ini sederhana, pintar, dan visi kenegaraannya bagus.Obama belajar dari pribadi Dr. Hidayat Nur Wahid," kata wartawan yang juga seniman ini. Sosok dan pemikiran Hidayat, sambung dia, kini dibutuhkan Indonesia sebagaimana Obama dibutuhkan