Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

PKS Pancoran Rutin Kumpulkan Kadernya Untuk Ngaji Bareng

Gambar
Untuk meningkatkan keimanan dan mengasah pengetahuan agama, PKS Pancoran menggelar pengajian rutin bulanan untuk para kadernya. Untuk yang laki – laki diadakan malam minggu (29/08) sementara yang perempuan pada Minggu paginya (30/08).   Untuk yang kesekian kalinya, pengajian bersama ini dikemas dengan ceramah dan dialog interkatif. Aktivitas rutin ini adalah kegiatan internal dalam rangka ikut menyiapkan kerangka - kerangka untuk membangun masyarakat madani yang penuh dengan nilai dan norma. Pengajian untuk para ayah kali ini menghadirkan Ustadz Effendi yang membahas tema, “Taat Kepada Allah, Menghindari Murka-Nya”. Sementara bagi Ibu – Ibu bersama Ustadzah Intan dengan tema yang sama. Alhamdulillah, kegiatan ini terus mendapat tanggapan yang positif, sehingga banyak yang hadir di acara rutin kader ini.  Lewat Ketua Pembinaan Kader, Bang Furqon mengatakan bahwa, "Struktur DPC PKS Pancoran berharap poin - poin penting dari kajian rutin tentang keIslaman seperti ini, har

PKS Ikut Bantu Atasi Pusing Petani Tomat

Gambar
H arga jual tomat saat ini sedang jatuh, hanya sekitar Rp 2 00 per kilogram. Sedangkan ongkos angkut dari kebun ke tengkulak atau bandar yang harus ditanggung petani adalah sekitar Rp500 per kilogram. Sementara u ntuk menanam tomat, bisa meng habis kan Rp3.000 per pohon. Hal ini jelas mengakibatkan banyak petani tomat rugi . Akibatnya banyak petani tomat yang memilih tidak memanen tomatnya daripada merugi karena harus men ambah ongkos angkut dan beli peti. Mau tidak mau para petani tomat harus memutar otak untuk mencari solusi. Berangkat dari keprihatinan inilah kemudian muncul ide untuk membantu para petani tomat supaya para petani tomat kembali bisa berseri, serta harga tomat pun bisa lebih bagus dan bernilai ekonomis tinggi. Ini merupakan ladang kebaikan bagai para relawan PKS. Para kader dan relawan PKS bahu membahu menyelamatkan tomat yang sedianya tidak akan dipanen dan akan dibiarkan membusuk di pohonnya. Pada kesempatan tersebut, tercetuslah sebuah ide tentang ger

Bantu Petani Tomat, PKS Luncurkan Gerakan #1Person1Kilo

Gambar
Berbeda dengan daging sapi dan ayam yang saat ini harganya melonjak drastis, tomat buah dan tomat sayur justru mengalami anjlok harga.  Penyebab utama terjadinya kondisi ini diantaranya adalah karena berlebihnya pasokan tomat. Terlebih industri-industri yang membutuhkan tomat sebagai bahan baku, kurang dapat menyerap tomat dalam jumlah banyak.   Pelaku usaha retail juga sepertinya belum siap membeli tomat langsung dari petani untuk dijual di gerai-gerainya. Pembangunan industri pengolahan tomat juga sepertinya belum dirangsang oleh pemerintah untuk tumbuh. Dengan begitu, surplus produksi tomat saat panen tentulah terus dan terus terjadi, dengan kata lain petani tomat teruslah merugi. Sebagai informasi, produksi tomat Indonesia mencapai 916 ribu ton per tahun. Namun, konsumsi tomat di dalam negeri hanya 520 ribu ton sehingga terjadi kelebihan pasokan, inilah yang mengakibatkan harga tomat jatuh di tingkat petani.  Padahal kalau kita berbicara tentang ketahanan pangan, maka mus

Agustusan, PKS Ajak Anak Kader ke Taman Makam Pahlawan

Gambar
Momen peringatan Hari Ulang Tahun kemerdekaan ke-70 Republik Indonesia selalu ramai  dengan perlombaan dan upacara. Tidak mau ketinggalan, Bidang Perempuan PKS Pancoran juga melakukan serangkaian acara untuk memperingatinya, diantaranya yaitu mengajak anak – anak kader sewilayah Pancoran untuk mengunjungi Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta, Mingggu (23/08). "Para Orang tua ajaklah anak-anak Anda ke Taman Makam Pahlawan Kalibata di saat  momen peringatan Kemerdekaan Indonesia . Selain bisa belajar hal baru, anak-anak akan lebih mengenal sejarah masa lalu bangsa dan negeri mereka," ujar Bu Nia, biro pembinaan anak – anak kader. Taman Makam Pahlawan Kalibata atau TMP Kalibata yang berlokasi di wilayah Kalibata, adalah makam yang dikhususkan bagi mereka yang telah berjasa kepada negara dan bangsa, termasuk para pahlawan nasional, anggota militer, dan pejabat tinggi negara. Lebih dari 7.000 orang yang dikuburkan di TMP Kalibata . Taman Makam Pahlawan bukan han

Mari Adopsi Semangat “Laskar Pelangi” untuk Hadapi Serbuan Krisis Global

Gambar
by Bang Rijal Warga Pancoran yg kami sayangi, sebuah serbuan krisis global kembali menghampiri negeri kita. “Getaran”nya sudah terasa di kantor-kantor tempat para ayah dan suami bekerja, di lapak-lapak tempat banyak kepala keluarga berdagang. Para pedagang mulai berkurang hasil penjualannya, sebagian pekerja mulai dirumahkan sementara, sebagian yg lain dirumahkan secara permanen alias di-PHK. Kita semua tentu prihatin melihat ini semua. Bahkan kalaupun kita termasuk orang yg tidak terkena dampak krisis ini, berkurangnya kebahagiaan bagi tetangga dan sahabat-sahabat dekat, akan berdampak bagi kebahagiaan kita juga, karena tak mungkin kita bahagia sendirian. Manalah mungkin kita bisa menikmati kebahagiaan hidup bertetangga, kalo tetangga kita tak mampu memperlihatkan senyum tulusnya karena pusing memikirkan anaknya sakit namun tak punya uang untuk membayar dokter dan obat, atau gundah gulana karena uang belanja hanya tersisa utk seminggu padahal gajian masih 3 ming

Swastanisasi Sektor Publik di Jakarta, Mohon Pikir Lagi Deh !

Gambar
Mulai tahun ini (2015), Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menyerahkan pembangunan dan pengelolaan Gelanggang Olah Raga (GOR), halte, dan Lapangan Banteng kepada pihak swasta. Dinas Olah Raga dan Pemuda (Disorda) DKI Jakarta, juga akan akan membangun sebanyak enam GOR pada tahun 2015. Namun, pembangunan tersebut akan dilakukan oleh pihak swasta. Kalau pengelolaan GOR diserahkan kepada pihak swasta, ini tentu akan sangat memberatkan masyarakat. Pengertian sederhana dari ruang publik atau yang sering dikenal dengan public space, merupakan sebuah tempat yang dapat digunakan oleh masyarakat luas dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Ruang publik atau ruang terbuka yang dapat diakses oleh masyarakat tanpa mengeluarkan biaya (Radjawali,2004). Permasalahan yang sering terjadi di kota-kota besar di Indonesia adalah minimnya ruang publik bagi warganya. Bagi penguasa dan pemegang modal, ruang publik dianggap sebagai ruang yang tidak menarik karena mempunyai nilai e