Kita Butuh Presiden atau SUPERMAN ?
Karena telah dilambung - lambungkan oleh media dan lembaga survey, seorang tim sukses caprespun sesumbar, "Dipasangkan dengan sandal jepit saja, ia masih menang jadi presiden koq." Jika Tuhan berkehendak capresnya yang disana tadi terpilih jadi Presiden Indonesia nantinya,
maka ia harus mampu menemukan solusi terbaik untuk mengatasi semua
masalah yang ada di Indonesia. Memang semua persoalan itu memberikan
konsekuensi pilihan yang sangat rumit bagi seorang Presiden Indoensia
nantinya. Tak ubahnya seperti makan buah simalakama, segala langkah
kebijakan yang diambil dalam penyelamatan permasalahan Indonesia tentu
menghasilkan sejumlah pergulatan sengit. Itulah susahnya menjadi seorang
Presiden Republik Indonesia di tengah segudang persoalan yang dihadapinya. Setiap
keputusan yang diambil pasti mengandung konsekuensi yang sangat berat.
Para
pakar sependapat, tugas berat menanti Presiden Republika Indonesia terpilih. Sepak
terjangnya dalam menyelesaikan segudang permasalahan yang terjadi akan
selalu disorot. Kita butuh figur Presiden Indonesia yang betul-betul jagoan, ... Ya, figur jagoan yang baik hati layaknya 'Superman', penumpas segala
masalah yang ada.
Segala ilmu sudah dipakai untuk
mengatasi persoalan di Negara ini. Ada ilmu matematika dalam perumusan
model panjang jalan dan volume jalan maupun kendaraan. Ada ilmu kebijakan dalam
perumusan peraturan. Ada ilmu planologi dalam perencanaan tata ruang.
Ada ilmu psikologi dalam pendekatan masyarakat. Ada pula ilmu politik
dalam pelaksanaan kepemerintahan. Mereka yang banyak “makan
bangku-bangku” di universitas itulah yang seharusnya bisa jadi andalan,
tapi nyatanya tidak bisa juga, mungkin “Hanya Superman” yang pantas jadi Presiden Republik Indonesia.
Tapi sungguh, tak ada Superman di
muka bumi ini. Yang ada justru kemauan kita untuk terus bergerak dan
bekerja dalam skala apapun dalam membangun Indonesia ini. Kita yang
semestinya menyusun kesibukan kita sendiri agar setiap langkah yang kita
ayunkan menjadi bagian dari perbaikan.