Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2011

Pengamat: PKS Tidak Radikal dan Selalu Berpihak pada Rakyat

Gambar
Partai Keadilan Sejahtera (PKS), adalah salah satu ikon harapan masyarakat saat ini. Terlebih, secara historis, juga kerangka politik yang mereka bangun, hampir bisa dipastikan tidak memiliki akar apapun dengan kekuatan politik Islam yang pernah ada di Indonesia, Masyumi sekalipun. PKS adalah sebuah fenomena yang paling menarik dalam politik kontemporer Indonesia, ini tidak hanya karena perkembangan partai yang sangat pesat dalam hal keanggotaan dan perolehan suara pemilu, tetapi juga karena PKS (Partai Keadilan Sejahtera) menawarkan pendekatan baru dan berbeda dalam politik Islam yang hampir tidak pernah ada dalam sejarah Indonesia. Ada asumsi yang berkembang bahwa partai politik berbasis agama (apa pun agamanya) selalu menghalang-halangi demokrasi. Partai agama dipandang sebagai penghalang tumbuhnya demokrasi dan pluralisme. Apalagi di media-media Barat berkembang isu yang mengatakan bahwa Islam tidak compatible dengan demokrasi. Wakil Ketua DPP PKS Bidang Politi

Salam dari PKS Papua

Gambar
Oleh : Cahyadi Takariawan Papua memang luar biasa. Selalu penuh motivasi dan inspirasi, sudah sangat banyak cerita-cerita heroik yang didapatkan dari sana. Onomi Fokha, selamat datang di Jayapura, demikian kalimat sambutan di gerbang bandara Jayapura. Sangat cepat pemekaran wilayah ini. Dulu tidak sampai duapuluh kabupaten dan kota, sekarang Papua mekar menjadi 29 (duapuluh sembilan) kabupaten dan kota. Medan yang sangat sulit, wilayah yang luas, transportasi yang beresiko tinggi, biaya perjalanan yang mahal, kader yang terbatas, tidak pernah menyurutkan semangat para aktivis dakwah di Papua. Duapuluh sembilan kabupaten dan kota, semua sudah ada kepengurusan PKS-nya. Bayangkan di Papua. Perjalanan dari Merauke menuju Asmat, yang merupakan wilayah pemekaran dari Merauke, memerlukan waktu tiga hari tiga malam dengan kapal laut. Jika ditempuh dengan pesawat terbang, memerlukan waktu dua jam dari Jayapura. Apa yang kita dapatkan di Asmat ? Wilayah Asmat dipenuhi oleh rawa. Semua rumah pend

SAYA INGIN MENYERTAKAN ANDA DALAM KEMENTRIAN, ...MAU??

Fu’ad Sirajuddin di awal kegemilangannya menghubungi Imam Hasan Al Banna seraya berkata kepadanya: Saya menginginkanmu untuk urusan penting. Imam Hasan Al Banna bertanya : Apa itu wahai Fu’ad Basya? Basya berkata : Saya ingin menyertakan dirimu bersamaku dalam kementrian urusan Sosial. Imam Hasan Al Banna berkata : Saya pegawai yang bekerja di pemerintahan di tempat mana saja saya bisa berkarya Tetapi saya punya satu syarat wahai Basya Basya bertanya : Apa itu? Imam Hasan Al Banna menjawab : Saya tetap berada pada tingkat jabatan yang sama dan dengan gaji yang sama. Basya berkata : Ini mustahil, karena kamu akan membawahi orang yang berjabatan sebagai dirut Imam Hasan Al Banna berkata : Ma’af wahai Basya, saya tetap berpegang teguh dengan syaratku Basya berkata: Saya tidak sedang meminta pendapatmu dalam urusan ini, tetapi saya memberitakan kepadamu dan akan dikeluarkan surat keputusan kerajaan sehubungan dengan masalah ini. Imam Hasan Al Banna berkata : Saya akan tetap menolak tanpa a

PKS Tidak Pecah Pasca Reshuffle

Gambar
Partai kader ini sama sekali tidak retak pasca reshuffle KIB II. Semuanya tunduk, patuh, dan menghormati hasil keputusan yang akan diputuskan di sidang Majelis Syura. Sehingga tidak benar kalau dikatakan PKS pecah, logikanya adalah bagaimana kita menyimpulkan sesuatu hal yang belum dibahas dan diputuskan. Semua bergantung pada rapat majelis syuro yang akan digelar usai lebaran haji nanti. Pak Suharna, menteri dari PKS yang terkena resuffle pun tidak terlihat emosional sedikitpun. Kang Harna, panggilan akrab sang menteri, ternyata biasa saja. Beliau bersikap sangat arif dan tenang, sama sekali tidak ada kesan emosional. Mantan Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) PKS ini menganggap posisi menteri adalah amanah dakwah. Maka sebagai bagian utuh dari proses dakwah, ia siap ditempatkan dimanapun pos-pos yang bisa menjadi lahan baginya untuk berkontribusi secara optimal. Beliau menerima pesan itu dengan perasaan “legowo”, tidak melakukan “pemberontakan” atau “perlawanan”. Misalnya dengan

Semangat '45 Minggu Pagi DPRa PKS Rawajati

Gambar
Senam PKS Nusantara Minggu Pagi mulai diadakan di DPra rawajati mulai pagi ini, 30 Oktober 2011 pukul 06.00 s.d. 07.00. Peserta tidak dibatasi segala usia dan jenis kelamin, dan tidak dipungut biaya. Instrukturnya yang didatangkan udah profesional dibidangnya, udah dapat training senam dari DPD. Untuk itu apabila ada saudara, suami/istri, anak-anak, tetangga, atau siapapun silakan dihimbau agar mengikuti Senam PKS Nusantara Minggu pagi menuju Indonesia Sehat. senamku, senam PKS Nusantara Bazaar baju juga tersedia di acara baksos PKS Rawajati..."dipilih-dipilih" Alhamdulillah senam pks rawajati berhasil menghimpun semangat dari berbagai lapisan,mulai dr tua muda hingga dewasa, Jaya indonesia, Jaya negeriku Dr aizah memberikan arahan mengenai diabetes melitus. Diabetes adalah penyakit degeneratif, Yang perlu diwaspadai dan perlu di cek sejak awal. PKS rawajati yang menyediakan cek gula darah dan asam urat serta kolesterol saat baksos pks rawajati Ketua pks rawajati sedang bersa

Kebijakan di Perbatasan: Pemerintah Bisa Mencontoh Umar bin Khattab

Gambar
Garis batas wilayah menentukan teritorial negara. Para ilmuwan Muslim berhasil merintis konsep tentang batas wilayah. Ini adalah kontribusi di bidang ilmiah untuk mempertegas batas wilayah. Terdapat beberapa kriteria, mulai dari kepadatan penduduk, luas, serta produktivitas lahan pertanian. Menurut Ralph Brauer, kepemilikan atas suatu wilayah harus diiringi kebijakan yang melindunginya. Misalnya, warga setempat memperoleh hak pengelolaan lahan produktif. Kemudian, penguasa mengenakan pajak atas tanah (kharaj) di sana. Menurutnya, hal itu sudah dipraktikkan di dunia Islam sejak masa Khulafaur Rasyidin. Adalah Khalifah Umar bin Khattab yang memelopori ketika memperluas wilayah. Dan terus berkembang hingga masa selanjutnya. Abu Yusuf mengatakan, "Sungguh kebijakan Umar untuk tidak lagi membagi tanah pendudukan kepada para tentara perang, mempunyai banyak manfaat untuk semua umat Islam kala itu". Keputusannya untuk menetapkan pajak kharraj atas tanah tersebut

Ibadah Haji : Sarana Agung untuk Olah Raga dan Olah Jiwa

Gambar
Berkat Pertolongan Allah SWT, setelah ditetapkan program ibadah haji, di hati saya tertanam tekad untuk melaksanakan ibadah wajib ini, meski saat itu ibadah tersebut belum bisa saya laksanakan. Namun, Allah menghendaki untuk memudahkan urusan dan menakdirkan saya bisa melaksanakan haji dan berziarah ke tanah suci tahun 1354 H, bertepatan dengan tahun 1936. Keputusan ini disinggung oleh majalah Ikhwan dengan redaksional sebagai berikut: Yang Mulia Mursyid’Am dalam Perjalanan Menuju Tanah Suci Ustadz Musryid’Am melaksanakan ibadah haji dan berziarah ke tanah suci pada tahun ini, insyaAllah. Perjalanan beliau didampingi banyak ikhwan. Dalam perjalanan yang penuh berkah ini, beliau akan menumpang kapal laut yang berangkat dari Pelabuhan Suez pada awal Dzulhijah 1354 H, bertepatan dengan 24 februari 1936. Beliau akan berangkat dari Kairo pada hari ahad dan menginap satu malam di Suez, untuk menyampaiakn ceramah di gedung pertemuan dengan tema “Ibadah Haji : sarana Agung untuk Ola

PKS Tidak Keder Hadapi Pilkada DKI 2012

KEMENANGAN yang tertunda yang dialami Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2007, menghadirkan persiapan yang lebih matang dan ilmu yang berharga. Partai berlambang bulan sabit kembar itu, terlihat percaya diri (PD) menghadapi Pilkada DKI 2012 yang sudah di depan mata. Hal itu terbukti, dengan munculnya figur dari PKS yang akan diusung dalam Pilkada mendatang, Bang Sani (Triwisaksana) disaat parati –partai besar lain masih “malu-malu” memunculkan calonnya. PKS nampaknya memang jauh lebih siap dibanding saat Pilkada DKI 2007. Sehingga kepercayaan dirinya pun lebih terbangun untuk menghadapi Pilkada 2012. Dalam Pilkada DKI 2007 Partai-Partai Besar dan Kecil ditambah partai birokrat memang sepakat mengeroyok PKS dan mereka memang terlihat sombong dengan menyatakan waktu itu “pasti menang”. Mereka semua tidak mau berkoalisi dengan PKS. Akhirnya, memang Tuhan menunda kemenangan buat PKS. Seorang pengamat pun menyarakankan, agar PKS tidak meniru keso