Posko Banjir Pengadegan Diserbu Massa 'Wong Cilik'
Sepuluh hari lebih, banjir masih menggenangi Jakarta, jumlah pengungsi
banjir pun meningkat berlipat - lipat. Saat banyak bantuan datang untuk pengungsi,
anak-anak sering terlupakan. Bantuan yang datang sebagian besar dialokasikan
untuk memenuhi kebutuhan pokok para pengungsi, sementara psikis anak
terabaikan.
Sabtu (25/1) pagi, mendadak posko Banjir PKS Pengadegan diserbu massa “wong
cilik’, mereka adalah anak – anak korban banjir Pengadegan RW01. Pagi itu berkumpulah 60-an anak – anak pengungsi banjir Pengadegan. Hal ini terjadi karena Posko
Banjir PKS Pengadegan kedatangan beberapa Relawan Dongeng Peduli Anak. "Anak-anak
ini akan bosan selama berada di pengungsian. Di situlah kami berupaya berperan,
karena anak-anak butuh menyalurkan tenaganya, jangan sampai malah melakukan hal
yang aneh dan berujung celaka," kata salah satu Relawan Dongeng yang
datang.
Kegiatan yang dilaksanakan bukan hanya mendongeng tetapi
juga bernyanyi dan bermain. Fokusnya kegiatan ini dilakukan untuk menumbuhkan
kepercayaan diri anak-anak serta kegembiraan. "Jangan sampai mental
anak-anak tersebut runtuh akibat bencana ini," ujar ketua DPRa PKS
Pengadegan, Ainul Yakin.
Anak-anak yang menjadi korban bencana bukan hanya membutuhkan bantuan fisik seperti makanan, pakaian dan popok. Tetapi yang penting adalah bantuan psikologis, karena mereka sangat rentan jiwanya sangat mudah terguncang. Oleh karenanya aktivitas trauma healing sangat diperlukan bagi anak – anak korban banjir.
Anak-anak yang menjadi korban bencana bukan hanya membutuhkan bantuan fisik seperti makanan, pakaian dan popok. Tetapi yang penting adalah bantuan psikologis, karena mereka sangat rentan jiwanya sangat mudah terguncang. Oleh karenanya aktivitas trauma healing sangat diperlukan bagi anak – anak korban banjir.