Ketika Ketua DPC PKS Menjelaskan Piramida Partisipasi Politik
Praktek partisipasi kader partai politik di Indonesia memang masih
jauh dari harapan, banyak partai yang mengalami kegagalan kaderisasi. Akhirnya banyak partai yang melahirkan kader
instan maupun kader kutu loncat. Kader - kader partai yang instan dan kutu
loncat inilah membuat wajah hitam parlemen dan juga pemerintahan sekarang ini
dan yang lalu – lalu. Matinya kaderisasi
di tubuh sebuah partai politik, salah satunya karena partai tidak mempunyai sebuah
ideologi yang jelas. Mereka kesulitan untuk merekrut anggota baru untuk masuk
dan bekerja bersama partai.
Kaderisasi partai sangatlah penting, hal ini agar partai politik tidak dinilai hanya sebagai alat untuk
jualan politik ketika menjelang pemilu legislatif saja. Kader partai harus memahami
betul hakekat dan perjuangan partai sesuai dengan ideologi serta visi partai yang
ingin dicapai.
Badan Pengurus Harian (BPH) di DPC PKS Pancoran selalu
memutabaah (mengevaluasi) piramida partisipasi politik kader. Piramida partisipasi kader adalah salah satu tool (alat) paling sederhana
yang paling banyak dipakai dalam sebuah aktivitas manajemen, karena sederhana, jelas dan mudah dimengerti. Piramida partisipasi
politik adalah alat evaluasi berupa bagan menyerupai piramid. Dari bagan piramid
tersebut, akan diketahui di bagian mana saja partisipasi sudah maksimal dan bagian
mana yang masih belum optimal. Tentu tujuannya adalah menuju sebuah piramida
ideal, dimana semakin ke bawah kuantitas partisipasinya semakin besar. Capaian piramida
partisipasi kader ini merupakan salah satu Key Performance Index (KPI) yang diamanahkan
Musyawarah Cabang (MusCab) kepada pengurus DPC PKS Pancoran periode ini. Desain piramida partisipasi politik telah
terbukti efektif digunakan untuk evaluasi pada kepengurusan periode sebelum -
sebelumnya.
“Sebenarnya kalau piramida partisipasi kader ini berhasil
dicapai, maka KPI-KPI lain insyaAllah juga akan tidak sulit tercapai, karena
semuanya saling berhubungan,” ujar ketua DPC PKS Pancoran, Rizaludin.