Keluarga Sudah Mengijinkan, Jika Rumah Kami Mau Dijadikan Posko Banjir PKS


Jumat (26/12) hujan yang mengguyur wilayah Jakarta dan Bogor seharian menyebabkan tinggi air di Kali Ciliwung naik. Warga Rawajati kecamatan Pancoran Jakarta Jakarta yang rumahnya di bantaran Kali Ciliwung pun terendam hingga satu meter lebih pada esok harinya, Sabtu (27/12) .

Titik banjir yang berada di RW07 Rawajati, menenggelamkan rumah - rumah khususnya yang berada tidak jauh dari bibir Kali Ciliwung. Termasuk salah satunya rumah keluarga Nora, jarak rumahnya sekitar tiga ratus meter dari Ciliwung. Lantai satu rumahnya yang letaknya di bawah jalan sudah terendam, tinggal lantai atasnya yang sejajar jalan masih bisa digunakan. Beliau juga mempersilahkan jika PKS akan menggunakan lantai atas rumahnya untuk posko banjir. “Keluarga sudah mengijinkan dan sudah ridho jika PKS akan menggunakannya sebagai posko, silahkan saja,” ujarnya kepada pengurus PKS Pancoran. 

Namun Sabtu (27/12) siang, air Ciliwung pun kembali surut seiring dengan mulai redanya hujan di Jabodetabek. Banjir yang mulai jam dua dini hari, akhirnya surut jam dua belasan, warga pun kemudian sibuk membersihkan lumpur di rumahnya masing – masing. Di Rawajati ini, Alhamdulillah warga selalu diupdate tentang info – info banjir oleh relawan komunitas  yang menamakan dirinya dengan Masyarakat Peduli Ciliwung (Mat Peci) yang bekerja sama dengan RAPI (Radio Penduduk Indonesia) di Bogor dan di Depok. "Untuk bulan Desember ini masih aman. Enggak ada persiapan harus ngungsi. Tapi biasanya nanti pas Januari pas hujan mulai deras – derasnya,  banjirnya itu bisa lebih tinggi. Kalau sudah begitu saya biasanya tidur di kontrakan anak saya," kata Rahmat, salah satu relawan Mat Peci Rawajati.

Harapan juga datang dari warga RT 2 Kecamatan Rawajati, Kelurahan Pancoran, Suwaryo (50), yang bermukim di bibir kali Ciliwung kepada gubernurnya. "Pak Ahok, Kapan ya ke Rawajati?" tanya Suwaryo. Jika Ahok blusukan ke Rawajati, Suwaryo berencana untuk mengutarakan beberapa permasalahan utama penyebab banjir di lingkungannya.  "Dari kapan tau jembatan (lama di jalan Kalibata) ini katanya mau dijebol semua karena sampah sering nyangkut kalau air Ciliwung naik. Saya enggak ngerti kenapa belum dijebol semua, padahal separuh (jembatannya) sih sudah dijebol," ujar Suwaryo. "Terus katanya mau ada normalisasi sungai. Itu kapan realisasinya? Padahal tiap bulan ada petugas yang ngukur kali," imbuhnya.  "Katanya lagi nanti rumah di sini mau digusur. Itu bagaimana ganti ruginya? Warga mau dipindahkan ke mana? Enggak jelas mau gimana, cuma katanya-katanya saja. Saya minta kejelasan saja intinya," lanjut pria yang berprofesi sebagai sopir taksi tersebut. 1