Tidak Terdistribusi, Sampah Blokade Jalan Raya Rawajati Jakarta Selatan
Terus berproduksi ditambah kurangnya kesadaran warga terhadap sampah menyebabkan sejumlah Tempat Penampungan Sementara (TPS) di wilayah Jakarta Selatan kian kebanjiran.
Pemandangan tersebut seperti halnya yang terlihat di TPS Kecamatan Pancoran yang berlokasi di Jalan Raya Rawajati, Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (10/9/2014).
TPS seluas sekira 20 x 10 meter persegi dengan kapasitas mencapai 12 ton itu terlihat penuh dengan berbagai macam sampah rumah tangga, mulai dari perabot rumah hingga sampah organik seperti sayuran dan buah.
Akibatnya, tidak hanya menimbulkan bau busuk kurang sedap, gunungan sampah setinggi sekira lima meter yang meluap hingga memenuhi separuh badan jalan seluas sekira 50 meter persegi itu pun kian menambah kumuh lingkungan serta menutup akses pengendara jalan untuk melintas.
Tertutupnya akses jalan yang merupakan persimpangan Jalan Raya Rawajati dengan Jalan Raya Pengadegan Selatan itu pun kian diperparah dengan adanya hiruk pikuk ratusan petugas kebersihan yang hilir mudik membongkar sampah dari gerobak ke dalam TPS serta sebuah buldozer dan truk-truk besar pengangkut sampah yang dioperasikan.
Walau blokade jalan tersebut tidak mempengaruhi situasi lalulintas di sekitar lokasi, beberapa pengendara jalan mengaku kecewa lantaran harus berputar arah karena terlanjur masuk ke dalam lajur jalan yang kini berubah menjadi TPS.
"Yah saya kan nggak biasa lewat sini, pas belok tahu-tahu nggak bisa lewat, terpaksa muter lagi," keluh Taufan (30) pengendara mobil Grand Livina B1424TVB sembari memarkirkan mobilnya menghindari blokade.
Tidak hanya Taufan, beberapa pengendara mobil dan sepeda motor yang belum mengetahui adanya blokade itu pun terlihat segera memutar balik kendaraannya. Namun tidak jarang terlihat beberapa pengendara sepeda motor yang nekat melintas menghindari laju buldoser yang sedang mendorong sampah ke dalam bak TPS.
Menanggapi hal tersebut, Kasudin Kebersihan Jakarta Selatan, Zaenal mengatakan kalau pihaknya sudah mengupayakan pengangkutan sampah di seluruh Tempat Penampungan Sementara (TPS) wilayah Jakarta Selatan setiap hari.
Namun katanya, jumlah volume sampah yang tidak sebanding dengan jumlah armada, sehingga sampah tidak terdistribusi sempurna.
"Kami sudah maksimalkan pengangkutan, tapi karena volume sampah tidak sebanding dengan armada, jadi butuh waktu dan terjadi penumpukan," jelasnya kepada Wartakotalive.com, Rabu (10/9/2014).
Dirinya pun meminta kerjasama seluruh pihak untuk dapat memilah dan memanfaatkan sampah agar tidak terkumpul seluruhnya di TPS maupun Tempat Penampungan Akhir (TPA).
Pemandangan tersebut seperti halnya yang terlihat di TPS Kecamatan Pancoran yang berlokasi di Jalan Raya Rawajati, Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (10/9/2014).
TPS seluas sekira 20 x 10 meter persegi dengan kapasitas mencapai 12 ton itu terlihat penuh dengan berbagai macam sampah rumah tangga, mulai dari perabot rumah hingga sampah organik seperti sayuran dan buah.
Akibatnya, tidak hanya menimbulkan bau busuk kurang sedap, gunungan sampah setinggi sekira lima meter yang meluap hingga memenuhi separuh badan jalan seluas sekira 50 meter persegi itu pun kian menambah kumuh lingkungan serta menutup akses pengendara jalan untuk melintas.
Tertutupnya akses jalan yang merupakan persimpangan Jalan Raya Rawajati dengan Jalan Raya Pengadegan Selatan itu pun kian diperparah dengan adanya hiruk pikuk ratusan petugas kebersihan yang hilir mudik membongkar sampah dari gerobak ke dalam TPS serta sebuah buldozer dan truk-truk besar pengangkut sampah yang dioperasikan.
Walau blokade jalan tersebut tidak mempengaruhi situasi lalulintas di sekitar lokasi, beberapa pengendara jalan mengaku kecewa lantaran harus berputar arah karena terlanjur masuk ke dalam lajur jalan yang kini berubah menjadi TPS.
"Yah saya kan nggak biasa lewat sini, pas belok tahu-tahu nggak bisa lewat, terpaksa muter lagi," keluh Taufan (30) pengendara mobil Grand Livina B1424TVB sembari memarkirkan mobilnya menghindari blokade.
Tidak hanya Taufan, beberapa pengendara mobil dan sepeda motor yang belum mengetahui adanya blokade itu pun terlihat segera memutar balik kendaraannya. Namun tidak jarang terlihat beberapa pengendara sepeda motor yang nekat melintas menghindari laju buldoser yang sedang mendorong sampah ke dalam bak TPS.
Menanggapi hal tersebut, Kasudin Kebersihan Jakarta Selatan, Zaenal mengatakan kalau pihaknya sudah mengupayakan pengangkutan sampah di seluruh Tempat Penampungan Sementara (TPS) wilayah Jakarta Selatan setiap hari.
Namun katanya, jumlah volume sampah yang tidak sebanding dengan jumlah armada, sehingga sampah tidak terdistribusi sempurna.
"Kami sudah maksimalkan pengangkutan, tapi karena volume sampah tidak sebanding dengan armada, jadi butuh waktu dan terjadi penumpukan," jelasnya kepada Wartakotalive.com, Rabu (10/9/2014).
Dirinya pun meminta kerjasama seluruh pihak untuk dapat memilah dan memanfaatkan sampah agar tidak terkumpul seluruhnya di TPS maupun Tempat Penampungan Akhir (TPA).
sumber : Warta Kota Tribun News