Mobilitas Merawat Konstituen Seharusnya Bukan Tanggung Jawab dan Beban Negara
Pengertian mobil dinas adalah begitu selesai masa jabatannya
maka mobil harus dikembalikan kepada negara, sehingga mobil itu bisa
dipakai pejabat selanjutnya, negara tidak merogoh brankas lagi untuk
membeli mobil baru untuk para pejabatnya.
Di Belanda, anggota parlemen tidak mendapatkan gaji dan tunjangan mobil, mereka hanya mendapatkan schadeloosstelling (ganti rugi) dan tunjangan yang pas –pasan. Anggota parlemen Belanda itu bukan pegawai negara, jadi jangankan mobil dinas, gaji pun tidak ada. Istilah salaries menunjukan bahwa anggota parlemen berdinas pada pihak tertentu. Anggota parlemen independent dan tidak berdinas pada pihak manapun. Sehingga untuk urusan mobil ke Gedung Parlemen di Binnenhof (Den Haag) menjadi tanggung jawab masing – masing anggota parlemen. Apalagi mobilitas untuk merawat konstituen, itu bukan menjadi tanggung jawab dan beban negara, melainkan partai dari mana mereka berasal. Logikanya mudah saja, menemui konstituen adalah kepentingan partai, masak negara yang harus menanggung biayanya?
Anggota parlemen hanya mendapat uang ganti rugi, besarnya tergantung pada jarak tempat tinggal dengan gedung parlemen. Untuk jarak 10 km kebawah maka tidak akan mendapatkan apa – apa, untuk jarak lebih dari 10 km ada pembagian – pembagiannya.
Oleh karenanya banyak anggota parlemen Belanda
yang “ngantornya” tidak jarang menggunakan trem, sampai ada juga yang
menggunakan sepeda. Oleh karenanya kita bisa melihat di halaman gedung
parlemen di Binnenhof (di Den Haag) tidak akan ditemukan mobil sekelas
jaguar dan sejenisnya.
Demikian hati – hati dan ketatnya Belanda mengelola keuangan negara, sehingga pada tahun 2001 saja neraca keuangan negara surplus sampai 7 miliar gulden. Kelebihan tersebut sebagaian dikembalikan kepada rakyat sebagai uang “surprised” dimana setiap rumah tangga menadapatkan 100 gulden (setara degan 100 kg gula). Sebagian lagi digunakan untuk membayar hutang negara, agar secepatnya berkurang.