Kyai Haji Abdul Razak Chaidir Meninggal, Jakarta Kehilangan Lagi Ulama Besar


Innalillahi wainnailaihi rojiun, telah meninggal dunia tokoh dan ulama kharismatik Betawi  yakni KH. Abdul Razak Chaidir pada usia 79 tahun. Sebelumnya beliau sempat sakit dan dirawat di rumah sakit JMC Kalibata dan pada hari selasa (11/11) siang, beliau dipanggil oleh Allah SWT. Rencananya, jenazah akan dikebumikan hari ini rabu(12/11) setelah sholat dzuhur, jenazah di semayamkan di rumah duka jalan Pancoran barat VIII RT09/03 kelurahan Pancoran kecamatan Pancoran Jakarta Selatan. Sholat jenazah insyaAllah akan dilaksanakan setelah sholat dzuhur berjamaah di masjid At Taubah jalan Pancoran Barat VIII RT09/03 (perbatasan dengan kelurahan Mampang). InsyaAllah Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid akan datang untuk ikut mensholatkan jenazah almarhum. 

Dari Abdullah bin Amr bin ‘As ra berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Allah SWT tidak mencabut (menghilangkan) ilmu itu sekaligus dari manusia, tetapi Allah SWT menghilangkan ilmu itu dengan mewafatkan alim ulama .." (Hadits riwayat Muslim).

Saat ini alim ulama sudah semakin berkurang, seorang demi seorang pergi meninggalkan kita. Walaupun ada peribahasa Melayu yang mengatakan, ”patah tumbuh, hilang berganti”.  Namun tidak demikian jadinya bila ulama meninggal dunia,  “hilang satu sukar berganti.” Sampailah suatu ketika nanti, dunia akan kosong dari ulama.  Pada masa itu sudah tidak berarti lagi kehidupan di dunia ini. Sebenarnya memang alim ulama lah yang memberi makna dan arti pada kehidupan manusia di permukaan bumi ini. Sehingga apabila alim ulama telah tiada, maka lenyaplah segala sesuatu yang bernilai.

Rasulullah Saw bersabda “Pelajarilah ilmu sebelum ilmu pergi! Sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin ilmu bisa pergi? Rasulullah menjawab: Perginya ilmu adalah dengan perginya (wafatnya) orang-orang yang membawa ilmu (ulama)” (HR al- Thabrani No 7831 dari Abu Umamah).

Kendatipun telah banyak kyai yang telah wafat, harapan kita adalah lahirnya kembali ulama yang meneruskan perjuangan dan dakwahnya. Harapan ini sebagaimana yang dikutip oleh Imam al-Ghazali dari Khalifah Ali bin Abi Thalib: “Jika satu ulama wafat, maka ada sebuah lubang dalam Islam yang tak dapat ditambal kecuali oleh generasi penerusnya” (Ihya Ulumiddin I/15).

Terlihat Walikota Jaksel Sedang Bertakziah


Jelang Sholat Jenazah, Tampak Ust. Hidayat Nur Wahid

Wakil Ketua MPR, Ust. Hidayat Nur Wahid
Ikut memberikan Tausiyah dan Doa