Jadi Sebenarnya Kapan Jembatan Besi Ciliwung Kalibata akan Dibongkar ?


Ratusan ton sampah terbawa hanyut oleh banjir  dan tersangkut di Jembatan Ciliwung Kalibata, Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan. Menurut taksiran, ada sekitar 80 ton sampah yang tersangkut di Jembatan Kalibata pada Jumat (21/11) yang lalu. Sampah yang tampak tersangkut sebagian besar memang berupa kayu, yang lain berupa bambu, kardus, gabus dan juga plastik.  Sampah - sampah ini sangat menganggu aliran sungai sehingga membuat daerah sekitarnya menjadi tergenang.  

Dalam kondisi ekstrim, pernah jembatan tersebut terendam banjir hingga mencapai tiga meter. Akibatnya, jembatan pun tidak dapat dilalui masyarakat. Dengan adanya fly over jembatan Kalibata maka diharapkan akses jalan tersebut tidak lagi terputus karena banjir, karena ketinggiannya telah ditambah.

Kepala Satuan Unit Pelaksana Teknis Tata Kelola Air Dinas Kebersihan DKI, Mumung Mulyana mengatakan bahwa kendala yang ditemui saat mengangkat sampah adalah belum dibongkarnya Jembatan Kalibata lama. Sehingga banyak sampah yang tersangkut di tiang besi penyangga jembatan itu. "Kita harapkan pembongkaran Jembatan Kalibata bisa dipercepat, karena banyak sampah yang tersangkut tiang sehingga air meluap."

Pada banjir Januari 2014, sampah yang menyangkut di bawah Jembatan Kalibata ini lebih banyak lagi, mencapai 200 ton.  Pada Januari 2014 Kepala Seksi Pengendalian Kebersihan Jaksel, Jauhari sudah mengatakan telah ada kabar jembatan ini akan dibongkar untuk memudahkan aliran sampah. "Sudah ada informasi untuk dibongkar. " Namun sampai sekarang baru satu sisi saja yang dibongkar.

Pembongkaran besi – besi untuk satu sisi jembatan telah dilakukan pada awal –awal bulan Desember 2013. Pembongkaran saat itu dilakukan oleh Petugas Satgas Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (BPJJ) DPU Provinsi DKI Jakarta membongkar jembatan besi di bawah Flyover Kalibata, Jakarta Selatan.  Pembongkaran ini dilakukan karena keberadaan jembatan besi tersebut dianggap menghambat arus air Sungai Ciliwung. Namun entah kenapa pembongkaran tersebut tidak dilanjutkan lagi sampai sekarang, sudah hampir setahun satu sisi dibiarkan tidak dibongkar.

Skenario Pemprov DKI saat itu, ketika flyover jembatan Kalibata tersebut sudah berfungsi dilewati kendaraan, yakni pada pertengahan bulan Januari 2011, maka jembatan besi di bawahnya akan bisa dibongkar.  Saat itu warga juga gembira dengan dioperasikannya jembatan layang Kalibata. Menurut Iwan Setiawan, warga sekitar menyatakan, “Sudah sepatutnya jembatan layang tersebut dioperasikan. Sebab, selama pembangunan flyover,jalan di Jalan Raya Kalibata selalu mengalami kemacetan yang cukup parah. Kalau hujan becek,kalau panas berdebu. Jadi, kita sebagai warga senang dengan dioperasikan jembatan layang itu.”  Terkait jembatan yang akan dibongkar menurutnya juga bisa mengurangi banjir di sekitar Kalibata. Sebab, sampah di sekitar jembatan biasanya menghambat aliran sungai hingga akhirnya air sungai meluap ke pemukiman. ”Kami harap bisa segera dibongkar, jadi bisa mengurangi banjir,” tukasnya.

Awal tahun 2011 jembatan layang sudah beroperasi, namun baru tiga tahun kemudian yakni di akhir tahun 2013 barulah dilakukan pembongkaran satu sisi jembatan besi Ciliwung Kalibata. Dan sampai sekarang sisi yang satunya lagi masih belum dibongkar juga, tidak tahu harus menunggu sampai kapan lagi?  Jadi kalau Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kali ini berjanji lagi di akhir tahun 2014 ini “akan membongkar jembatan besi Ciliwung Kalibata” yang ada di keluarahan Rawajati ini, maka kita juga sudah pernah mendengarnya empat tahun yang lalu. Yang warga inginkan adalah tidak usah banyak janji, tetapi langsung cepat saja dieksekusi programnya itu. Kalau memang belum bisa terlaksana, sebaiknya katakan dengan terus terang bahwa pembongkaran jembatan besi Kalibata masih lama dan belum bisa ditentukan waktu pastinya. Karena bapak – bapak pemprov kan tidak merasakan bagaimana rasanya rumahnya kebanjiran berhari – hari.

Referensi :