Untuk Siapakah Surat Itu Ditujukan?





Kepada ….

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
“Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad, keluarga, serta para sahabatnya.

Amma ba’du,
Kami persembahkan surat ini ke hadapan Tuan yang mulia, dengan keinginan yang sangat untuk ikut memberi bimbingan kepada umat, yang urusan mereka telah Allah swt. bebankan ke pundak Anda di zaman ini. Suatu bimbingan yang kiranya dapat mengarahkan umat di atas sebaik-baik jalan. Sebuah jalan yang dibangun oleh sebaik-baik sistem hidup, yang bersih dari kerancuan dan jauh dari ketidakpastian, Lebih dari itu, ia adalah jalan hidup yang telah teruji oleh sejarah yang panjang.

Kami tidak mengharap apa pun dari Anda. Cukuplah bahwa dengannya berarti kami telah menunaikan kewajiban dan mempersembahkan kepada Anda sebuah nasihat. Sungguh pahala Allah, dialah yang lebih baik dan lebih kekal.

Tanggung Jawab Seorang Pemimpin
Sesungguhnya Allah swt. telah menyerahkan urusan umat ini kepada Tuan, Kemaslahatan urusan mereka di hari ini dan masa mendatang merupakan amanah Allah yang harus Anda tunaikan. Anda bertanggung jawab di hadapan Allah swt.

Jika generasi hari ini adalah kekuatan bagi Anda, maka generasi esok merupakan tanaman. Alangkah mulianya seseorang, jika ia bersikap amanah, bertanggung jawab, dan mau memikirkan umatnya. Sebagaimana sabda Rasulullah saw,

“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya tersebut.”

Dahulu, pernah berkata seorang pemimpin yang adil, “Seandainya seekor kambing di Irak terpeleset kakinya, maka aku menganggap dirikulah yang harus bertanggung jawab di hadapan Allah. Mengapa aku tidak membuatkan jalan untuknya?”

Umar bin Khathab menggambarkan tentang betapa agungnya tanggung jawab dengan sebuah ungkapan, “Saya sudah cukup senang jika dapat keluar dari dunia ini dengan impas: tidak mendapat dosa dan tidak pula diberi pahala.”

Masa Peralihan

Dengan pengamatan yang jeli terhadap perjalanan hidup manusia, kita dapat menyimpulkan bahwa masa yang paling rawan dalam kehidupan umat adalah ketika berlangsungnya masa peralihan. Karena saat itulah ideologi kehidupan yang baru diberlakukan, langkah-langkah ke depan mulai digariskan, dan nilai-nilai dasar kehidupan –di mana umat akan tegak di atasnya– mulai dibangun.

Oleh karenanya, jika langkah, program, dan sistem nilai yang hendak dibangun itu jelas dan baik, maka berbahagialah umat tersebut. Mereka akan menikmati kehidupan yang sarat dengan aktivitas yang mulia dan agung. Demi keberhasilan yang telah mengantarkan umat pada kehidupan yang baik, maka berilah kabar gembira kepada pemimpinnya dengan pahala yang agung, keriangan indah yang abadi, sejarah yang bersih, dan perjalanan hidup yang lurus…..”

************