Kader PKS Ngobras di Pinggir Jalan Pancoran Barat
Seperti telah menjadi tradisi, para kader PKS Pancoran selalu berinteraksi, membahas berbagai program-program dakwah serta isu – isu terbaru tanpa dibatasi ruang dan waktu. Berinteraksi dan komunikasi selalu dilakukan, baik bertatap muka langsung maupun melalui perangkat komunikasi seperti melalui SMS, BlackBerry Messenger, Line maupun Whatsapp.
Minggu pagi, 25 Oktober 2014 beberapa kader PKS Pancoran berkumpul di depan komplek toko jalan Pancoran Barat. Mereka kembali mengobrol santai (ngobras), bercengkerama, bersilaturahmi sambil sedikit membahas program dakwah, berdiskusi kecil sambil makan bubur ayam sebagai obat lelah aktivitas sepekan kemarin.
Ada yang memperbincangkan tentang estafet dakwah ke depan, “Kaderisasi adalah ruh dari sebuah organisasi,” ujar ubay. Yang lain juga ada yang berkomentar dengan perilaku beberapa jajaran kabinet yang baru saja diumumkan, “Merokok mungkin diperbolehkan oleh sebagian orang, tetapi kalau merokok di istana … rasanya gimana gitu,” kata aan. Terakhir ada juga yang mengangkat masalah isu peringatan tahun baru Islam yang sempat di larang di monas, “Kenapa kalau tahun baru masehi justru difasilitasi ya ?” ujar Santo. Tema – tema obrolan santai tersebut mengalir saja tanpa ada yang memoderatori.
Obrolan santai masih terus berlanjut sambil menghabiskan semangkuk bubur ayam dan segelas teh tawar yang telah di pesan oleh ketua DPC PKS Pancoran, Furqoni. Kira-kira pukul 08.00 WIB, obrolan santai diakhiri dengan masing – masing bersalaman. Mereka pun bubar, beranjak pulang untuk melanjutkan ke aktivitas mereka masing-masing.
Komunikasi walau tak resmi, tetap bisa bahas program dan isu terkini, santai...tetap bisa jaga silaturahmi...
Minggu pagi, 25 Oktober 2014 beberapa kader PKS Pancoran berkumpul di depan komplek toko jalan Pancoran Barat. Mereka kembali mengobrol santai (ngobras), bercengkerama, bersilaturahmi sambil sedikit membahas program dakwah, berdiskusi kecil sambil makan bubur ayam sebagai obat lelah aktivitas sepekan kemarin.
Ada yang memperbincangkan tentang estafet dakwah ke depan, “Kaderisasi adalah ruh dari sebuah organisasi,” ujar ubay. Yang lain juga ada yang berkomentar dengan perilaku beberapa jajaran kabinet yang baru saja diumumkan, “Merokok mungkin diperbolehkan oleh sebagian orang, tetapi kalau merokok di istana … rasanya gimana gitu,” kata aan. Terakhir ada juga yang mengangkat masalah isu peringatan tahun baru Islam yang sempat di larang di monas, “Kenapa kalau tahun baru masehi justru difasilitasi ya ?” ujar Santo. Tema – tema obrolan santai tersebut mengalir saja tanpa ada yang memoderatori.
Obrolan santai masih terus berlanjut sambil menghabiskan semangkuk bubur ayam dan segelas teh tawar yang telah di pesan oleh ketua DPC PKS Pancoran, Furqoni. Kira-kira pukul 08.00 WIB, obrolan santai diakhiri dengan masing – masing bersalaman. Mereka pun bubar, beranjak pulang untuk melanjutkan ke aktivitas mereka masing-masing.
Komunikasi walau tak resmi, tetap bisa bahas program dan isu terkini, santai...tetap bisa jaga silaturahmi...