Tiga Hari Lagi Seluruh Kader PKS Pancoran Mencontreng di Pemilihan Umum Internal (PUI)

Pengelolaan dinamika politik di internal tubuh PKS sepertinya sudah disiapkan dengan baik. Partai ini tengah mengembangkan manajemen modern dalam mengelola partai. Apa yang digembar-gemborkan oleh teman-teman gerakan demokrasi tentang pemimpinan kolektif  telah tercermin dengan upaya PKS memilih petinggi partai. PKS mengembangkan  Pemilihan Umum Internal (PUI) yang melibatkan semua kader PKS di Kecamatan Pancoran Jakarta Selatan untuk memilih Badan Pengurus Harian (BPH) Dewan Pengurus Cabang (DPC) PKS Pancoran.  Struktur model ini akan menghilangkan dominasi elite partai politik sebagai pemain tunggal dikancah politik dan partisipasi kader menjadi semakin jelas. Orang yang dipilih menjadi BPH DPC juga akan teruji secara baik dan menekan proses money politic dalam pemilihanya. Jika PKS mampu mengelola tradisi suksesi pergantian kepemimpinan cabang yang sudah bagus ini, maka partai ’ummi’ dan ’abi’ ini masih terbuka peluang menjadi wadah politik alternatif rakyat Indonesia.

PUI ini adalah bagian dari wujud model baru demokratisasi dan pembelajaran politik dikalangan kader PKS. PUI ini melibatkan partisipasi seluruh kader PKS yang memiliki hak pilih, untuk menentukan siapa yang akan menahkodai PKS Pancoran 3 tahun kedepan.

Latar belakang diadakan PUI selain sudah berakhirnya masa kepengurusan periode sebelumnnya, tentu saja agar terbentuk kepengurusan yang baru sehingga estafet kepemimpinan akan terus berjalan sesuai dengan tujuan dan visi misi partai. Pemilihan bakal calon (Balon)  atau kandidat ditentukan berdasarkan musyawarah di DPC, berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan, sehingga muncullah nama-nama kandidat. Ada 10 kandidat atau lebih,  kandidat – kandidat tersebut  ini telah memenuhi berbagai syarat yang dikeluarkan oleh DPD dan DPW. Syarat tersebut diantaranya adalah memiliki pengalaman kepartaian dan telah mengikuti pembinaan kader PKS. 

Untuk DPC PKS Pancoran, yang memiliki hak pilih adalah 430-an orang yakni seluruh kader PKS yang tersebar di seluruh kelurahan se Pancoran. Mereka memiliki hak yang sama untuk memilih maksimal 5 calon BPH DPC PKS Pancoran. Bagi kader yang sedang berada di luar kota tetap dihimbau untuk melakukan pemilihan via telpon, panitia menyediakan nomor telepon yang bisa dihubungi kader selama PUI berlangsung.

Hasil PUI di DPC akan dibawa dan dihitung bersama di DPD oleh Badan Pengurus Harian, dan seluruh Kepala Bidang DPD.  Hasil PUI ini akan diumumkan saat pelaksanaan Musyawarah Cabang DPC PKS Pancoran yang rencananya akan digelar di minggu akhir bulan November 2014 nanti. Selain di Kecamatan Pancoran, PUI juga akan digelar serentak di DPC – DPC PKS seJakarta pada minggu, 2 November 2014.

Ada hal yang menarik dari PUI DPC PKS Pancoran kali ini, yakni, para pemilih yang memiliki hak pilih harus mengisi daftar presensi kehadiran yang telah terkomputerisasi. Sedangkan para kandidat BPH DPC PKS Pancoran dilarang berkampanye atau mengarahkan pemilih untuk memilih dirinya apalagi membentuk tim sukses. Para kandidat juga dilarang masuk dalam keanggotaan tim panitia PUI. Ini adalah model low cost democracy atau demokrasi biaya rendah, bahkan tak mengeluarkan biaya sama sekali.

Kami hanya berharap, ketua terpilih nanti mampu memperluas jaringan agar partai ini semakin dikenal oleh masyarakat Pancoran. Harapan untuk DPC ke depan juga, agar kepengurusan yang baru semakin dinamis, melaksanakan program kerja salah satunya dengan lebih melakukan pendekatan terhadap masyarakat. Kita tunggu saja siapa yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan di DPC PKS Pancoran.