Kader PKS Fasilitasi Kedatangan Remaja Bule ke Kampung Rawajati
Apa rasanya
jika kita kedatangan tamu dari luar negeri? Tentu ada perasaan aneh, bingung,
penasaran campur aduk menjadi satu. Begitulah apa yang dialami oleh anak-anak remaja
Rawajati. Remaja dari luar negeri tersebut melakukan aktivitas sharing
kampanye budaya dan pro lingkungan di kampung Rawajati, Minggu (12/1).
Kedatangan para remaja asing itu disambut oleh beberapa komunitas remaja dan
pemuda yang ada di Rawajati. Para remaja yang datang dari berbagai Negara itu
juga ingin menggali pendapat, opini dan pengalaman remaja – remaja Rawajati
dalam menjaga dan mengelola lingkungan. Pertemuan remaja lintas negara ini
bertempat di rumah salah satu simpatisan PKS, yakni Hj. Enju Rawajati. Beberapa
kader PKS Rawajati ikut menemani remaja Rawajati dalam acara kunjungan
tersebut. Hadir pada pertemuan itu, sebanyak 27 peserta remaja dari Rawajati.
Remaja yang datang berasal dari beberapa Negara, diantaranya adalah Cheko, Maroko, Hongkong dan beberapa Negara lainnya, mereka tergabung dalam sebuah NGO lingkungan hidup. Sambutan pengantar dilakukan oleh koordinator mereka bernama Sovia, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan kebudayaan dan lingkungan dari remaja masing – masing negara.
Terakhir adalah sesi tanya jawab, peserta dari Rawajati terlihat antusias bertanya tentang aspek kebudayaan dan lingkungan di luar negeri, dimana kawan – kawan luar negeri itu tinggal. Akhirnya acara di tutup dengan penyerahan simbolis, souvenir kepada tamu remaja dari luar negeri berupa selendang jumputan dan kain batik, yang merupakan pakaian khas Indonesia.
Remaja yang datang berasal dari beberapa Negara, diantaranya adalah Cheko, Maroko, Hongkong dan beberapa Negara lainnya, mereka tergabung dalam sebuah NGO lingkungan hidup. Sambutan pengantar dilakukan oleh koordinator mereka bernama Sovia, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan kebudayaan dan lingkungan dari remaja masing – masing negara.
Terakhir adalah sesi tanya jawab, peserta dari Rawajati terlihat antusias bertanya tentang aspek kebudayaan dan lingkungan di luar negeri, dimana kawan – kawan luar negeri itu tinggal. Akhirnya acara di tutup dengan penyerahan simbolis, souvenir kepada tamu remaja dari luar negeri berupa selendang jumputan dan kain batik, yang merupakan pakaian khas Indonesia.