SEPERTINYA BERAT KALAU FOKE – ADANG RUHIYATNA DIPAKSAKAN MAJU
Kita bisa ambil salah satu akronim yang memungkinkan mewakili pasangan Foke – Adang Ruhiyatna, misalnya kata keRuh (Foke – Ruhiyatna) . Kata keruh memiliki makna yang negatif yaitu tidak jernih, banyak kotoran – kotoran yang akan melingkupinya. Air yang keruh tidak bisa untuk membersihkan, air keruh tidak bisa diminum, air keruh juga bisa bermakna banjir. Keruh juga bisa dimaknai sulit menemukan solusi karena hanya pikiran jernih saja yang akan mampu menemukan solusi bukan pikiran keruh. Keruh juga bisa diidentikan dengan konflik, inilah yang paling besar resikonya.
Akronimkan yang kedua untuk pasangan Fauzi Bowo - Adang Ruhiyatna adalah kata Fana (Fauzi – Ruhiyatna) . Fana bermakna sementara atau tidak abadi. Seperti halnya kehidupan di dunia ini yang bersifat fana, suatu saat kita akan meninggal atau berpisah dengan keindahan dan kesenangan semu yang melingkupi manusia di dunia ini. Bisa saja perpisahan itu terjadi ditengah jalan, seperti yang terjadi antara Fauzi Bowo dengan Priyanto.
Itu hanya akronim, anda boleh percaya boleh juga tidak, tapi mungkin untuk analisa ilmiah dari Pak Burhanudin Muhtadi (pengamat dan pengkritik PKS) Anda tidak bisa mengabaikan begitu saja. Beliau mengatakan, “Kelemahan Foke ada di kelas menengah atas. Jika ternyata Foke menggandeng pasangan Calon Wakil Gubernur dari PDIP misalnya, itu sama saja ‘Jeruk Makan Jeruk’. Sebab, ditambahkannya PDIP pun memiliki lumbung suara dari kelas menengah ke bawah, yang sebelumnya sudah bisa dijaring oleh calon Gubenur berkumis tebal ini".
Dunia hanyalah permainan - permainan skenario, mari kita tinggal tunggu dan lihat saja, permainan skenario siapa yang akan berhasil, apakah skenario manusia atau skenario Tuhan? Wallahu A'lam