MAJU PILGUB BUTUH PEMODAL BESAR, NAMUN TIDAK BAGI PKS


Triwisaksana atau biasa disapa Bang Sani menegaskan, menghadapi Pilkada DKI Jakarta 2012, dirinya tidak melibatkan pemodal besar. Dia mengatakan bahwa sumber dana kampanye yang dihimpun berasal dari kocek sendiri dan simpatisan. ”Sumber dana perjuangan berasal dari kantong kita sendiri,”kata Sani. Menurut Sani, tradisi PKS menghimpun dana kampanye berbeda dengan tradisi partaipartai lain. Bang Sani mengatakan bahwa PKS terbiasa mengandalkan kontribusi dari kader - kader partai.

Sementara itu, Foke masih saja jadi rebutan partai politik untuk dicalonkan gubernur DKI Jakarta mendatang. Pengamat Politik Muhamad Qodari mengatakan wajar Foke jadi rebutan. Alasannya Foke punya dua amunisi penting agar bisa terpilih lagi yakni tingkat elektabilitasnya yang masih tinggi serta logistik pilkada yang kuat. Logistik dimaksud seperti kemampuan finansial besar.

Untuk ongkos pemilukada di DKI Jakarta, Sekjen Transparency International Indonesia Teten Masduki mengatakan calon gubernur yang memakai parpol sebagai kendaraan harus memberikan mahar yang nilainya mencapai Rp 600 miliar. Itu belum termasuk dana pendongkrak popularitas, yang menurut studi Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis, minimal Rp 100 miliar. (Media Indonesia, 13/02/2012). Untuk memasang iklan dengan durasi 30 detik di televise saja bisa memakan biaya 20 juta rupiah.

Persoalan pencalonan kandidat gubernur kadang belum semuanya memenuhi kriteria dan “track record” rekam jejak yang baik. Di antara para kandidat tersebut ada orang “the best” tetapi karena tidak terkenal dan banyak uang, maka terkuburlah dia.
Di negeri ini, uang masih menjadi ukuran kehebatan orang, meskipun cara mendapatkan uang itu bisa menjadi tanda tanya dan oleh banyaknya yang miskin terlebih orang-orang yang apatis, maka rakyatpun mudah dibeli. Politik uang dan kuasa saat ini masih menjadi senjata pamungkan para politisi.

Namun apakah selamanya kemenangan selalu identik dengan uang dan kekuasaan? Semoga tidak ya. Namun saat ini, orang – orang yang berurusan dengan KPK hampir semuanya adalah pemodal – pemodal besar yang berada dibalik setiap kemenangan – kemenangan pada semua pemilihan apapun yang ada di indonesia, dari pemilihan gubernur BI sampai pemilihan ketua umum partai.