Popularitas Nasdem Belum Tentu Lampaui PKS, PPP dan PKB Pada PEMILU 2014


Popularitas Partai Nasdem sampai dengan Maret 2012 semakin tinggi dan mengalahkan tiga partai kelas menengah; PKB, PPP, dan PKS. Dari hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada periode 25 Februari sampai dengan 5 Maret 2012 kemarin diketahui sekitar 5,9% dari sekitar 2.418 responden yang disurvei menyatakan mereka akan memilih Partai Nasdem jika pemilu diadakan sekarang. Dari sekitar 241 juta penduduk Indonesia, yang masuk survey adalah 2.418 orang, ini sangat kecil sekali walupun mungkin dengan teori – teori statistik bisa dicari pembenarannya. Kemudian yang kedua adalah kenyataannya bahwa pemilu tidak diadakan sekarang tetapi masih nanti 2014, masih tersisa waktu 2 tahun lebih.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) punya pengalaman panjang dengan Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menempatkan posisi partai PKS selalu pada posisi terendah. “Sejak Pemilu 1999, 2004, 2009, LSI menempatkan PKS dalam surveinya dalam posisinya yang rendah, tetapi hasilnya PKS mendapat tiga kali lipat yang disurvei LSI,” kata Anggota Dewan Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid.

Menurut Hidayat, saat dirinya menjadi Presiden PKS, sebelum Pemilu 2004, LSI pernah mengeluarkan survei bahwa suara PKS naik tidak akan lebih dari 3 persen. “Justru dalam Pemilu 2004, suara PKS sekitar 7,4 persen,” ungkapnya. Menurut Hidayat LSI bukan kitab suci, surveinya bukan kebenaran bahkan tiga kali telah meleset semuanya. “bukan berati PKS boleh berandai-andai atau mengabaikan, ini penting untuk dijadikan pemicu agar PKS bekerja lebih efektif dan giat lagi, masih ada waktu yang panjang, dan PKS akan membuktikan survei LSI yang sekian kalinya salah,” papar Hidayat.

Lanjutnya, survei tidak boleh dijadikan hantu yang membuat PKS maupun partai lain menjadi ketakutan, panik menjadi sepenuhnya gagal. “Tidak boleh menjadikan survei itu segala-galanya. kalau survei yang menentukan buat apa pemilu,” pungkasnya.
Lembaga survei tidak bisa mensabotase kedaulatan rakyat. Lembaga survei harus menjelaskan bahwa survei bukan mencerminkan hasil pemilu itu sendiri. Kalau rakyat dibombardir hasil survei yang seolah-olah kebenaran itu sendiri, jadi apalah arti kedaulatan rakyat. Padahal survei itu bukan mencerminkan hasil pemilu itu sendiri. Sekali lagi lembaga survei memang tidak dilarang untuk mengatakan hasil surveinya. Tapi lembaga survei bukanlah Tuhan yang sudah menentukan hasil pemilu.

Dalam orasi politiknya saat membuka beberapa rapat koordinasi nasional, Presiden PKS Luthfi Hasan Ishak menyinggung soal target PKS dalam pemilu 2014 nanti untuk mengejar tiga besar perolehan suara nasional. “ Target 3 besar ini bukan berarti harus nomor 3, tapi bisa nomor 2 atau bahkan bisa nomor 1, tergantung perkembangan dan dinamika politik jelang 2014 nanti. Sekarang yang penting adalah merumuskan jalan untuk meraih itu semua,” tegasnya. Dan calon gubernur dari PKS Triwisaksana atau lebih dikenal dengan sebutan Bang Sani juga mengatakan dalam sambutannya, “ Mendapat urut ketiga alhamdulillah, urut dua alhamdulillah dan satu super alhamdulillah," imbuhnya.