Percayalah ... Masih Banyak Orang Baik di Negeri Kita
Oleh Bang Rijal
|
“..kasbul quluubi, muqoddamun ‘alaa kasbil uquuli..” (syaikh abas as-sisi) / menaklukkan hati lebih didahulukan sebelum menaklukkan akalnya.
“..hati yang bersih, ibarat magnet yang dapat menarik benda-benda di sekitarnya..” (Syaikh Ahmad Arrasyid).
Betapa critical fungsi seorang da'i. Pekerjaannya tidak mudah. Menaklukan hati. Tapi kita tahu persis, peradaban, dibangun dari sana!
Seorang penyair bernama Iqbal berkata :
bumi menarik kekuatan-kekuatannya. Maka bulan mengelilinginya, tidak
diam. Syaddatil ardhu quwaaha, falqomaru
fii thowaafin hawlahaa, laa mustaqorr.
Tentu ini bukan syair sembarang syair.
Syaikh Ahmad Arrasyid mengomentari syair ini, "bumi itu bertenaga dan menyimpan gravitasi. Maka bumi memaksa
bulan utk terikat dgnnya dan mengelilinginya sehingga tidak pernah lari dari
bumi."
Maka kerumunan manusia di sekeliling seorang da’i yang kuat pesona
pribadinya, adalah suatu hal yang niscaya. Dan akan lebih dahsyat jika para da’i
ini membentuk barisan yang rapi.
Di sisi lain...
Abdul wahab azam rahimahullah
meminta kita untuk tidak terperdaya dengan ‘kehebohan’
kiprah orang2 jahat. Mereka sesungguhnya bukan mayoritas. Hanya saja
orang-orang jahat ini memancangkan bendera yg tinggi, lalu orang2 jahat
berkumpul dan berlindung di bawahnya.
Orang2 baik seperti kita, berlari menghindarinya,
berlari ke segala arah sehingga (celakanya) suaranya menjadi tak
terdengar. Padahal jumlah mereka lebih banyak. Jumlah mereka lebih
banyak!
Tengoklah bagaimana bendera - bendera jahat itu menemukan
amplifikator / bendera yg bernama TV/Media. TV/Media kita setiap hari
siarkan berita-berita buruk. Bukan karena tak ada berita baik, tapi
karena berita baik tak menarik bagi para pengiklan. Para juru kreatif
seperti temui jalan buntu jika harus tampilkan kebaikan ke layar kaca.
Keburukan, lebih mudah dipoles dan lebih éye-catching'. Apa menariknya
berita anak-anak SMA peraih juara olimpiade matematika dibanding
'kolega'nya yang merekam adegan tak senonohnya?? Bang Dedi Mizwar, seperti
kesepian dengan 'para pencari Tuhan nya'. Kekuatan ide narasi dan dialog,
adalah bakat yang mengagumkan, tapi tak banyak 'lowongan kerja' baginya.
Akhirnya, tengok jumlah NAPI di indonesia. As per Februari 2012,
jumlahnya mencapai 144ribu lebih, padahal kapasitas lapas hanya 95 ribu (http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/02/25/110639/Jumlah-Napi-Membludak-Pemerintah-Kewalahan).
Apalah artinya 144ribu orang dibanding 240 juta lebih penduduk indonesia??
Percayalah. Masih banyak orang baik di negri kita.
Maka wahai para da'i dan semua pencinta kebaikan, Kebaikan itu harus dihimpun!
Ayo Perkuat 'gravitasi', himpun kebaikan dan galang kekuatan!!
@lovely-Jakarta.
menjelang akhir tahun 2013.
disarikan dan dimodifikasi dari almuntholaq/syaikh Muhammad ahmad ar rasyid