Tes Gula Darah dan Baksos PKS
Pemeriksaan Gula Darah yang diadakan oleh PKS di setiap DPRa pada saat acara baksos diadakan sangat menarik warga. Ini terbukti dari ramainya stand pemeriksaan gula darah sewaktu yang diadakan oleh PKS. Banyak orang yang bertanya tentang seluk beluk akibat dari tes gula darah mereka yang tinggi, khususnya tentang penyakit diabetes. Tulisan di bawah ini semoga bisa membantu.
Diabetes Melitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik kadar gula darah berlebihan (hiperglikemia). Ini terjadi karena kelainan sekresi insulin, resistensi insulin, atau kedua-duanya.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada 2000 hampir 180 juta orang menderita diabetes. Di negara maju diabetes menjadi penyebab kematian nomor empat atau lima. Di dunia, setiap tahunnya lebih dari 3 juta orang meninggal karena penyakit akibat komplikasi diabetes atau satu kematian setiap detik
Di Indonesia angkanya mencapai 5,6 juta penderita. Sebanyak 1,2 - 2,3 persen terjadi pada usia di atas 15 tahun. Diperkirakan, pada 2020 penderita DM mencapai 8,2 juta orang. Diabetes menimbulkan komplikasi arteri koroner dan penyakit jantung periferal, stroke, diabetes neuropati, amputasi, gagal ginjal, dan kebutaan. Juga menyebabkan meningkatnya ketidakmampuan, menurunkan harapan hidup, dan menimbulkan biaya kesehatan sangat besar
Orang yang Beresiko
Secara umum, ada tiga tipe orang yang berisiko menderita diabetes. Pertama, individu yang orang tuanya mengidap diabetes. Kedua, seseorang yang mengalami kegemukan. Orang gemuk membutuhkan insulin lebih banyak sehingga cukup besar kemungkinan ketakmampuan pankreas memproduksi insulin. Ketiga, wanita hamil dapat juga menderita diabetes secara temporal. Jenis ini biasa disebut gestational diabetes.. Maklum, wanita hamil mengonsumsi makanan jauh lebih banyak ketimbang biasanya.
Dari data diketahui 50 persen penderita diabetes tidak tahu bahwa dirinya menderita diabetes. Oleh karena itu untuk mereka yang berisiko tinggi untuk menderita diabetes seperti ada keluarga yg menderita diabetes, kegemukan, usia di atas 45 tahun, tekanan darah di atas 140/90, kolesterol tinggi maka perlu memeriksakan gula darah secara rutin.
Gejala - gejala
Diabetes bisa dideteksi dari gejala-gejala berikut:
· Rasa haus yang luar biasa. Jika gulanya tinggi di atas 200 rasa panas dalam tubuh pasti dialami penderita
· Selalu ingin buang air kecil, terutama pada malam hari
· Kelelahan hebat
· Hilangnya berat badan secara drastis
· Penglihatan mengabur
Penyebab
Penyakit diabetes melitus (DM) lebih banyak disebabkan karena pola hidup tak sehat. Menurut dr Ida Ayu Kshanti dari bagian Penyakit Dalam RSUP Fatmawati, mereka yang sudah mengalami DM sebaiknya menerapkan pola hidup sehat. Semakin tak sehat pola hidupnya, maka risiko terjadinya diabetes semakin besar.
Mengukur Gula Darah
Ada tiga cara untuk mengukur kadar gula darah:
Tes gula darah sewaktu. Tes ini mengukur glukosa dalam darah yang diambil kapan saja, tanpa memperhatikan waktu makan.
Tes gula darah puasa. Tes ini menggunakan contoh darah yang diambil saat kita tidak makan atau minum apa pun (kecuali air putih) selama sedikitnya delapan jam.
Tes toleransi glukosa. Tes ini dimulai dengan tes gula darah puasa, kemudian kita diberikan minuman yang manis yang mengandung gula dengan ukuran tertentu. Kadar gula darah lalu diukur
Panduan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa kadar gula darah normal saat berpuasa adalah di bawah 6,1 mmol/l (110 mg/dl). Sedangkan Asosiasi Diabetes Amerika (ADA) mematok angka di bawah 100 mg/dl untuk kadar gula darah normal saat berpuasa dan di bawah 140 mg/dl dua jam setelah mengonsumsi minuman dengan kandungan gula tinggi.
Untuk tes gula darah sewaktu,
Normal : sebelum makan 80 -120 mg/dl
Normal : setelah seharian terisi makanan 100 -140 mg/dl
Hanya dengan alat tes gula darah Anda bisa mengetahui secara tepat berapa kadar gula darah. Kebutuhan mendasar bagi orang dengan diabetes adalah mengetes gula darah mereka berkali-kali dalam satu hari.
Hal yang Harus Dilakukan
Menjalani pola hidup sehat, berolahraga, mempertahankan berat badan ideal dapat memperbaiki kadar gula darah, dan yang penting adalah mengurangi komplikasi diabetes.
(Tim Kesehatan DPC PKS Pancoran dari berbagai sumber)
Diabetes Melitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik kadar gula darah berlebihan (hiperglikemia). Ini terjadi karena kelainan sekresi insulin, resistensi insulin, atau kedua-duanya.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada 2000 hampir 180 juta orang menderita diabetes. Di negara maju diabetes menjadi penyebab kematian nomor empat atau lima. Di dunia, setiap tahunnya lebih dari 3 juta orang meninggal karena penyakit akibat komplikasi diabetes atau satu kematian setiap detik
Di Indonesia angkanya mencapai 5,6 juta penderita. Sebanyak 1,2 - 2,3 persen terjadi pada usia di atas 15 tahun. Diperkirakan, pada 2020 penderita DM mencapai 8,2 juta orang. Diabetes menimbulkan komplikasi arteri koroner dan penyakit jantung periferal, stroke, diabetes neuropati, amputasi, gagal ginjal, dan kebutaan. Juga menyebabkan meningkatnya ketidakmampuan, menurunkan harapan hidup, dan menimbulkan biaya kesehatan sangat besar
Orang yang Beresiko
Secara umum, ada tiga tipe orang yang berisiko menderita diabetes. Pertama, individu yang orang tuanya mengidap diabetes. Kedua, seseorang yang mengalami kegemukan. Orang gemuk membutuhkan insulin lebih banyak sehingga cukup besar kemungkinan ketakmampuan pankreas memproduksi insulin. Ketiga, wanita hamil dapat juga menderita diabetes secara temporal. Jenis ini biasa disebut gestational diabetes.. Maklum, wanita hamil mengonsumsi makanan jauh lebih banyak ketimbang biasanya.
Dari data diketahui 50 persen penderita diabetes tidak tahu bahwa dirinya menderita diabetes. Oleh karena itu untuk mereka yang berisiko tinggi untuk menderita diabetes seperti ada keluarga yg menderita diabetes, kegemukan, usia di atas 45 tahun, tekanan darah di atas 140/90, kolesterol tinggi maka perlu memeriksakan gula darah secara rutin.
Gejala - gejala
Diabetes bisa dideteksi dari gejala-gejala berikut:
· Rasa haus yang luar biasa. Jika gulanya tinggi di atas 200 rasa panas dalam tubuh pasti dialami penderita
· Selalu ingin buang air kecil, terutama pada malam hari
· Kelelahan hebat
· Hilangnya berat badan secara drastis
· Penglihatan mengabur
Penyebab
Penyakit diabetes melitus (DM) lebih banyak disebabkan karena pola hidup tak sehat. Menurut dr Ida Ayu Kshanti dari bagian Penyakit Dalam RSUP Fatmawati, mereka yang sudah mengalami DM sebaiknya menerapkan pola hidup sehat. Semakin tak sehat pola hidupnya, maka risiko terjadinya diabetes semakin besar.
Mengukur Gula Darah
Ada tiga cara untuk mengukur kadar gula darah:
Tes gula darah sewaktu. Tes ini mengukur glukosa dalam darah yang diambil kapan saja, tanpa memperhatikan waktu makan.
Tes gula darah puasa. Tes ini menggunakan contoh darah yang diambil saat kita tidak makan atau minum apa pun (kecuali air putih) selama sedikitnya delapan jam.
Tes toleransi glukosa. Tes ini dimulai dengan tes gula darah puasa, kemudian kita diberikan minuman yang manis yang mengandung gula dengan ukuran tertentu. Kadar gula darah lalu diukur
Panduan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa kadar gula darah normal saat berpuasa adalah di bawah 6,1 mmol/l (110 mg/dl). Sedangkan Asosiasi Diabetes Amerika (ADA) mematok angka di bawah 100 mg/dl untuk kadar gula darah normal saat berpuasa dan di bawah 140 mg/dl dua jam setelah mengonsumsi minuman dengan kandungan gula tinggi.
Untuk tes gula darah sewaktu,
Normal : sebelum makan 80 -120 mg/dl
Normal : setelah seharian terisi makanan 100 -140 mg/dl
Hanya dengan alat tes gula darah Anda bisa mengetahui secara tepat berapa kadar gula darah. Kebutuhan mendasar bagi orang dengan diabetes adalah mengetes gula darah mereka berkali-kali dalam satu hari.
Hal yang Harus Dilakukan
Menjalani pola hidup sehat, berolahraga, mempertahankan berat badan ideal dapat memperbaiki kadar gula darah, dan yang penting adalah mengurangi komplikasi diabetes.
(Tim Kesehatan DPC PKS Pancoran dari berbagai sumber)