14 Agustus Hari Pramuka

Yang Muda yang Kreatif
Yang Muda yang Terampil
Satu hati, Satu Tekad untuk Bangun Ibu Pertiwi


Di Indonesia, bapak pandu ialah Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Sebelum lahirnya gerakan Pramuka pada tahun 1961. Tidak dapat kita pungkiri perjalanan sejarah kepramukaan di bumi pertiwi melibatkan peran aktif pemuda Indonesia. Sebab sebelum tahun 1960-an bermunculan gerakan kepanduan, seperti Padvinder Muhammadiyah yang pada 1920 yang kemudian oleh Budi Utomo dirubah namanya menjadi Hisbul Wathon" (HW); Nationale Padvinderij. Sementara itu, Syarikat Islam mendirikan Syarikat Islam Afdeling Padvinderij. Lalu berubah nama menjadi Syarikat Islam Afdeling Pandu. Namun lebih dikenal dengan SIAP. Sedangkan Jong Islamieten Bond (JIB) mendirikan Nationale Islamietishe Padvinderij (NATIPIJ), dan Pemuda Indonesia membentuk Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO).

Beberapa bulan yang lalu Gerakan Pramuka Indonesia mendapat darah segar dengan bergabungnya tunas-tunas baru. Tunas-tunas baru ini adalah seluruh Pandu dalam Jaringan Sekolah Islam Terpadu. Pandu SIT menyatakan bergabung dengan Gerakan Pramuka Indonesia .
Deklarasi bergabungnya pandu Sekolah Islam Terpadu dengan Gerakan Pramuka Nasional diikrarkan oleh Ketua Dewan Pembina Pramuka SIT, Sukro Muhab dalam upacara pembukaan Perkemahan Nasional I Pramuka Sekolah Islam Terpadu Indonesia di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (11/7/2008). Disaksikan Ketua dan para sesepuh Kwarnas Gerakan Pramuka, Azrul Azwar serta Ketua MPR RI, Dr. Hidayat Nur Wahid yang membuka perkemahan tersebut.
Menurut Sukro, yang melatarbelakangi meleburnya Pandu SIT ke dalam Gerakan Pramuka adalah adanya kesamaan visi dan misi antara Pandu SIT dan Gerakan Pramuka. Visi dan misi Pandu SIT adalah pembekalan dan pemberdayaan para pelajar dan pemuda dalam aspek keterampilan hidup (life skill).
Di samping itu, sebagai sebuah institusi yang berada dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia , Pandu SIT merasa terpanggil untuk ikut mensukseskan revitalisasi yang sedang dilakukan oleh Gerakan Pramuka. “Tidak ada perbedaan prinsip antara Gerakan Pramuka dan Pandu SIT.
Tidak ada yang dihilangkan dan dihapuskan dengan bergabungnya Pandu SIT ke dalam Pramuka,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Azrul Azwar dalam sambutannya menyatakan bergabungnya Pandu SIT adalah sejarah baru dalam Gerakan Pramuka Nasional. “Ini langkah maju yang sangat menggembirakan. Diharapkan dapat diikuti oleh pandu-pandu lain yang terus tumbuh sejak 1998,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, Azrul juga melantik Pandu SIT menjadi Pramuka SIT. Pelantikan ditandai dengan penyematan atribut Pramuka pada perwakilan peserta.
Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid dalam sambutannya sebelum meresmikan pembukaan perkemahan menegaskan, bergabungnya Pandu SIT ke Gerakan Pramuka mengingatkan pada sejarah kebangkitan nasional. Ketika itu, bangsa kita bangkit dengan bergabungnya beragam potensi anak bangsa.
“Dari sekolah, suku dan agama yang berbeda, melebur dalam satu gerakan. Satu hati, satu tekad, untuk bangun ibu pertiwi,” tandas Nurwahid.
Nurwahid juga meminta semua pihak menjadikan hal ini sebagai tonggak sejarah kebangkitan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang bermartabat dan dihormati dalam pergaulan dunia. “Ini hanya mungkin dicapai jika seluruh komponen bangsa terus berusaha untuk bersatu,” tegasnya.
Adapun bentuk kegiatan perkemahan nasional ini, menurut Ihtianto, meliputi; temu tokoh nasional, mega outbound, kunjungan pendidikan keprajuritan ke Mabes Brimob, Pentas Seni, Pemutaran Film Pendidikan, pameran karya daur ulang, lomba pembuatan gapura, wide game dan lomba proyek pembuatan jembatan dan menara pengintai khusus untuk siswa SMP dan SMA. Dalam perkemahan nasional yang bertema Satu Hati Satu Tekad Bangun Ibu Pertiwi ini para pramuka SIT akan dilatih kemandirian, kedisiplinan, keberanian, kerjasama, kreativitas dan sebagainya. Sebagai acara pamungkas di hari terakhir, para pramika SIT akan melakukan deklarasi anti rokok.