Blusukan, Kader PKS Bagikan Takjil Door to Door

 
Di hari kesebelas puasa Ramadhan, Minggu (28/6), kader – kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS)  baik laki – laki maupun perempuan bergerak blusukan ke gang – gang kampung di wilayah kelurahan Pancoran Jakarta Selatan.  

Dalam blusukannya, para kader PKS ini berkeliling kampung sambil membagikan makanan takjil buka puasa dari pintu ke pintu rumah warga. Para kader PKS  disambut antusias oleh warga yang dikunjungi. Program bagi takjil door to door ini merupakan salah satu agenda rutin Ramadhan PKS Pancoran untuk mempererat ukhuwah dengan warga. “Sangat bersyukur dengan makanan yang dibagikan anak-anak muda PKS itu. Semoga menjadi amal kebaikan untuk mereka,” ujar salah satu warga.

Sore itu kader – kader PKS ranting Pancoran terus menyusuri pintu - pintu rumah warga. Seperti seorang penjual barang, mereka mengetuk setiap rumah dan memberikan makanan takjil untuk berbuka puasa. Ramadhan merupakan waktu yang tepat untuk saling berbagi.  Kegiatan ini juga diharapkan dapat mempererat hubungan silaturahim antara PKS dan masyarakat menjadi lebih barakah.
Pada hari itu, kader – kader PKS membagikan sebanyak 150 paket makanan takjil.
 
Dengan blusukan sambil membagikan takjil ini,  kita bisa mendengarkan suara rakyat secara langsung, bukan melalui bawahan atau staf  apalagi media.  Kita akan mengetahui bahwa kondisi masyarakat sedang suram akibat harga – harga kebutuhan pokok yang naik  selama bulan puasa dan jelang lebaran.  Belum lama ini pemerintah tiba – tiba berencana akan menaikan tarif dasar listrik 450/900 VA. Ini akan bisa menjadi derita baru bagi masyarakat yang mayoritasnya berada di segmen golongan pengguna listrik 450 VA. Daya beli masyarakat turun drastis akibat kenaikan bahan bakar minyak (BBM) kemarin, sehingga pemenuhan kebutuhan dasar berupa makanan harusnya menjadi prioritas utama pemerintah, bukan lagi dengan mencabut semua subsidi yang ada. Oleh karena itu, kami mengajak pemerintah untuk kembali melakukan blusukan  di saat ramadhan ini, sehingga pemerintah betul – betul mempunyai nalar dan empati yang tinggi sebelum mengambil sebuah kebijakan. Terlebih lagi dampak penurunan daya beli, kini sudah sangat terasa dampaknya terhadap pelambatan sektor riil yang mengakibatkan produksi anjlok dan melonjaknya pengangguran. Bulan Ramadhan adalah bulan empati dan peduli.