Program Belajar Bahasa Asing, Mengubah Cara Memandang Dunia
Presiden
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta pernah menyampaikan pada Pengajian
Bulanan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Menteng, Jakarta bahwa masyarakat harus
bekerja dalam skala peradaban. Anis
Matta kemudian mengambil contoh dari bangsa Ingris dan Arab. Menurutnya, dua
bangsa tersebut kecil secara teritorial, tapi punya pengaruh besar di dunia, hal
itu terutama terlihat dari penyebaran sisi bahasa. “Mereka bekerja dalam skala peradaban,
bukan sekadar skala negara. Negara bagi mereka adalah tools of civilization,
bukan pusat segala-galanya. Maka kalau mau menjadi bangsa besar, bekerjalah
dalam skala peradaban,” katanya.
Oleh
karenanya mempelajari bahasa asing apa saja, akan dapat mengubah cara pandang
kita tentang dunia. Di era global seperti sekarang ini, akan semakin banyak
perkembangan yang terjadi di belahan dunia ini, mulai dari perdagangan bebas, konflik,
teknologi baru, dan lain sebagainya. Penggunaan bahasa internasional seperti
bahasa arab dan inggris yang sudah sangat tersebar luas, tentunya akan membantu
mengetahui berita – berita di belahan dunia lain dan juga pemahaman –
pemahaman yang berkembang. Oleh karenanya bidang kaderisasi DPC PKS Pancoran
sudah mengakomodasi kebutuhan ini dengan menyelenggarakan kursus rutin bahasa
asing, saat ini baru bahasa Arab yang
memungkinkan. Dalam waktu yang tidak lama, insyaAllah akan menyusul bahasa Inggris.
Bahasa Arab
selain penting untuk update informasi global, juga mempunyai keutamaan yang sangatlah
banyak. Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa arab, karena bahasa arab adalah
bahasa yang paling fasih, jelas, luas dan maknanya lebih mengena lagi cocok
untuk jiwa manusia.
Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Bahasa arab itu termasuk
bagian dari agama, sedangkan mempelajarinya adalah wajib, karena memahami
Al-Quran dan As-Sunnah itu wajib. Tidaklah seseorang bisa memahami keduanya
kecuali dengan bahasa arab. Dan tidaklah kewajiban itu sempurna kecuali
dengannya (mempalajari bahasa arab), maka ia (mempelajari bahasa arab) menjadi
wajib. Mempelajari bahasa arab, diantaranya ada yang fardhu ‘ain, dan
adakalanya fardhu kifayah.”
Dorongan
untuk belajar bahasa arab bukan hanya khusus bagi orang-orang di luar negara
Arab. Bahkan para salafush sholeh sangat mendorong manusia, bahkan untuk orang
Arab itu sendiri untuk mempelajari bahasa arab.
Umar bin Khaththab radhiallahu ‘anhu berkata, “Pelajarilah
bahasa arab, sesungguhnya ia bagian dari agama kalian.” Umar radhiallahu
‘anhu juga mengingatkan para sahabatnya yang bergaul bersama orang asing
untuk tidak melalaikan bahasa Arab. Ia menulis surat kepada Abu Musa
al-Asy’ari, “Adapun setelah itu, pelajarilah Sunnah dan pelajarilah bahasa
arab, …” Hasan Al-Bashari juga pernah
ditanya, “Apa pendapat Anda tentang suatu kaum yang belajar bahasa arab?” Maka
beliau menjawab, “Mereka adalah orang yang baik, karena mereka mempelajari
agama nabi mereka.”