Observasi Tentang Masa Depan

Oleh Fahri Hamzah pada Acara #LeadershipForum


Ada banyak bangsa atau gerakan yang hilang, karena minimnya kemampuan membaca masa depan.

Pertanyaan Al Qur'an apa yang sudah terjadi pada masa lalu, adalah cerminan berpijak untuk melihat optimisme masa depan.

Bangsa yang sehat harus punya tradisi berpikir dan membaca yang baik. Terlalu banyak berita, broad cast, cerita pendek. Narasi inti terganggu dengan potongan-potongan 114 karakter.

Pesan intinya adalah membaca secara serius. Kita saat ini berada dimana dan titik apa, lalu bagaimana menghadapinya.

Doronganlah diri kita membaca lebih dari orang lain. Membaca buku, membaca narasi kehidupan. Narasi yang kuat lahir membaca yang kuat. Dunia akan di rusak oleh dua jenis manusia. Pertama, orang yang bekerja terus sehingga menganggap sudah berbuat baik, individu atau lembaga. Kerusakan kedua kuat berpikir dan tidak bekerja.

Jangan sederhanakan perintah langit melalui aktivitas membaca, karena disibukan dengan over informasi di sosmed. Naratif kita akan kuat dari sumber bacaan dari illahi, Qur'an.

Orientasi kita adalah amal nyata. Dalam demokrasi yang penting ada pergantian pemimpin, tangga demokrasi. Namun, pemahaman kita pemimpin adalah amanah dan harus dipersiapkan kehadirannya untuk rakyat, tangga agama.

Hari ini kader PKS harus kuat berpikir dan bekerja yang lahir dari tradisi membaca. Inilah yang menjadi modal atau pondasi, yang ketika orang lain jatuh kita masih kokoh berdiri, tarbiyah.

Setelah demokrasi dunia makin agresif, kitapun harus melakukan hal yang sama. Narasi kita ada didalamnya, karena kita hadir di tiap medan pertarungan dan lahan pengabdian. Perubahan itu harus subtansif. Kerja-kerja lapangan dikuatkan dengan kerja-kerja intelektual. PKS, ikut membidani demokrasi Indonesia. Alam yang demokratis ada banyak pertarungan-pertarungan dan persaingan luar biasa. Di tengah pertarungan politik itu, tetaplah jadi diri sendiri.

Kondisi saat ini sepertinya lebih kejam. Karena, bukan hanya orang yang di bunuh. Namun juga karakter seseorang dibunuh berulang-ulang.

Hadirlah dan bergaul dengan keyakinan yang kuat dan utuh. Semakin beragam orang yang berkumpul dalam barisan kebenaran. Akan semakin kuat kontribusi itu berkumpul dan memberikan kreativitas.

Kita tidak hanya ingin mewariskan kerja terhadap Indonesia. Kita juga ingin memberikan pencerahan pada dunia. Karena begitulah dakwah Rosululloh ada di tiap zaman.

(dirangkum oleh *Bang Joy)