PKS Pancoran Akan Menginisiasi Program "Pesantren Entrepreneur"
Panutan kita yakni Nabi Muhammad SAW, beliau adalah seorang pengusaha. Nabi Muhammad SAW sudah belajar berdagang semenjak kecil. Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan bahwa ada 10 pintu rezeki, 9 diantaranya ada perniagaan atau perdagangan. Islam masuk ke indonesia juga melewati jalur perdagangan.
Untuk jadi sebuah negara maju, Indonesia minimal harus punya pengusaha sebesar 2% dari total penduduknya, sementara jumlah wirausaha di Indonesia saat ini baru mencapai 0,24 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta. Jumlah itu lebih rendah dibandingkan dengan wirausaha di beberapa negara lain yang tingkat pertumbuhan ekonominya tinggi, seperti Amerika Serikat yang mencapai 11%, Singapura 7%, dan Malaysia 5 %. Indonesia masih sangat membutuhkan para wirausaha muda untuk dapat mendukung pertumbuhan ekonomi negara. Tidak ada satu pun negara maju tanpa ditopang pertumbuhan entrepreneur.
Oleh karena itu, pemerintah dan juga semua komponen Bangsa termasuk partai politik ini, harus mendorong sektor kewirausahaan dan meningkatkan jumlah wirausahawan agar dapat berperan dalam mendukung ekonomi negara. Pertumbuhan jumlah wirausahawan harus didukung oleh lembaga pendidikan, termasuk perguruan tinggi. Pendidikan penting untuk memberi modal dasar bagi para wirausahawan.
Dengan menjadi pengusaha, kita bisa membantu lebih banyak orang . Dengan menjadi seorang pengusaha berarti kita telah membantu pemerintah kita dalam penyediaan lapangan pekerjaan. Kemudian dengan menjadi seorang pengusaha kita juga akan memiliki waktu lebih bersama keluarga.
Oleh karenanya DPC PKS Pancoran lewat Bidang GMPro (Gerakan Muda dan Profesi), akan menginisiasi semangat ini dengan mengadakan program “Pesantren Entrepreneur” bagi para kader pada akhir bulan Maret ini. InsyaAllah sebagai coach atau pembicara akan dihadirkan kader – kader yang juga sudah berpengalaman dalam melakukan aktivitas entrepreneur. Jadi acara “Pesantren Entrepreneur” ini adalah acara dari kader untuk kader.