WARGA KAGET, HIDAYAT NUR WAHID TIBA - TIBA TARAWIH DI MASJID KALIBATA CITY

Langkah langkah kaki dipercepat setelah buka, segera pulang ke rumah. Sesampai di rumah, melihat jam, untung belum azan isya. Di masjid tempat saya sholat, di kalibata ciy, termasuk jamaah yang rajin mengisi shaf pertama, jadi kalau anda datang pas azan, biasanya dapat urutan nomor ke sekian di shaf masjid. Masjid tempat saya memang asyik, warganya kompak, selain aktif membantu warga di sekitar masjid, warga juga membangun harmoni dengan cara sarapan pagi bareng. Lewat urunan warga, saat ini masjid sudah bisa memberikan AC sehingga bagi siapapun yang sholat di dalamnya bisa merasakan kenyamanan.

Khusus di Bulan Ramadhan ini, dengan penuh cinta para pengurus sudah mempersiapkan karpet yang lebih nyaman dan buka puasa bersama untuk warga dan pengunjung masjid. Sambil menunggu azan, kita mengaso di karpet masjid yang nyaman ini. Tepat sebelum azan isya, ada sedikit kejutan bagi warga, seorang tokoh datang dengan tersenyum. Senyumnya terasa aura bersahabat. Aura yang penuh cinta. Seorang tokoh yang sederhana, dikenal banyak orang dekat dengan banyak kalangan. Siapapun ia dekati dan berteman dekat dengannya.

Tokoh tanpa banyak protokol dan malam ini datang ditemani warga sekitar. Jamaah yang mengenali langsung menyalami. Sambil tersenyum ia pun menyalami warga. Jamaah pun mempersilahkan ia duduk di shaf depan. Sesosok yang punya aura cinta. Duduk sederhana di depan kami. Momen di bulan cinta makin menarik dengan kehadiran Pak Hidayat di tempat kami.

sumber :  Aura Cinta Hidayat Nur Wahid di Malam Ramadhan  http://sosok.kompasiana.com/2013/07/15/aura-cinta-hidayat-nur-wahid-di-malam-ramadhan-577134.html