Presiden PKS: Pemerintah Belum Pro Rakyat Kecil - Presiden SBY : Menteri agar Rileks Jika Dikritik Pimpinan Parpol di Akhir Tahun
Pemerintah dinilai belum sepenuhnya berpihak kepada rakyat kecil. Karena itu PKS mengajak segenap komponen bangsa untuk menunjukkan keberpihakan kepada kalangan bawah. Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq mengemukakan hal itu pada acara Pengukuhan Pengurus DPD PKS se-Malang Raya, Minggu (19/12) di Malang, Jawa Timur.
Luthfi menjelaskan, dalam memilih kementerian PKS , terutama Menteri Sosial dan Menteri Pertanian adalah dalam rangka untuk menunjukkan keberpihakan itu. "Kementerian Sosial kita pilih untuk penyelesaian persoalan kalangan bawah dalam jangka pendek. Sementara Kementerian Pertanian kita pilih karena mayoritas penduduk Indonesia adalah petani, yang notabene adalah kalangan masyarakat kecil," katanya.
Itu sebabnya, subsidi sebagai bagian dari cara pemerintah membantu rakyat kecil jangan dihapus sama sekali. Di negara-negara maju pun, imbuh Luthfi, subsidi kepada masyarakat kecil tetap ada. "Jangan karena tekanan dan desakan kapitalisme, pemerintah kemudian mengorbankan masyarakat dengan mencabut subsidi," tegasnya.
Luthfi memahami, APBN tidak mencukupi dipakai untuk mencukupi semua kebutuhan, termasuk subsidi dan pembangunan infrastruktur. Menekankan pembangunan infrastruktur dengan mengurangi subsidi membuat rakyattercekik karena harga-harga akan melambung tinggi. Sementara jika terus memperbesar subsidi sektor-sektor lainnya tidak tertangani dengan maksimal.
Karena itu perlu terobosan kreatif dari pemerintah agar persoalan tersebut bisa tertangani. "Namun intinya jangan sampai mengorbankan masyarakat untuk kepentingan kapitalismen," ujarnya.
Presiden SBY meminta menteri-menterinya untuk rileks mendengar sorotan negatif dalam pidato refleksi akhir tahun yang kerap dilakukan pimpinan parpol. Ia meyakini jika pidato akhir tahun ini memang akan didominasi oleh sorotan negatif kepada kinerja pemerintah.
"Saya juga sudah mendengar, ada rencana pidato politik dari pimpinan parpol. Setiap akhir tahun. banyak sekali forum refleksi, hampir pasti dari refleksi dilihat dari segi negatif. Kekurangan, ketidakberhasilan, dengarkan saja. Rileks," ujar SBY dalam rapat kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (23/12/2010).
SBY mengatakan, bisa saja kritik itu akan memacu kinerja pemerintah untuk lebih baik lagi di tahun 2011. "Barangkali dari kritik itu, bisa memicu kita, untuk berbuat baik di 2011," kata SBY. Untuk mengimbangi kritik, SBY berharap agar menteri melakukan refleksi akhir tahun dengan memaparkan apa yang telah diraih pemerintah. Rekleksi ini juga bisa membangun komunikasi yang intens dengan publik. Selain itu, menteri juga perlu menyampaikan apa pekerjaan rumah pemerintah dan hal-hal yang menjadi tantangan ke depan nanti. Pidato ini bisa disampaikan pada hari libur akhir tahun, untuk menguatkan konsolidasi. "Kalau tanggal 24,25, 26 libur. Tanggal 1 dan 2 bertepatan dengan Sabtu dan Minggu, tapi ditetapkan cuti atau libur. Lakukan konsolidasi, lakukan review akhir tahun dan sampaikan pada masyarakat luas," terang SBY.
disarikan dari situs inilah.com dan detik.com