Nilai Sejarah Patung Pancoran (Patung Dirgantara)

Patung/Tugu Pancoran bukanlah nama sebenarnya. Nama sebenarnya adalah Patung Dirgantara. Patung ini dirancang oleh Edhi Sunarso dan pengerjaan patung nya di lakukan oleh keluarga Arca Yogyakarta yang juga dipimpin oleh Bapak Edhi Sunarso. Bapak ini juga lah yang membuat patung Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia, patung Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, diorama sejarah di Monumen Nasional dan Museum Pancasila Sakti Lubang Buaya serta yang lainnya.

Patung Pancoran ini dibuat atas permintaan presiden pertama RI Bung Karno yang ingin adanya patung yang melambangkan dunia penerbangan Indonesia atau dirgantara. Makanya nama awal patung nya adalah Patung Dirgantara. Tetapi karena lokasi nya di Pancoran, orang-orang Jakarta lebih senang menyebutnya dengan sebuatan Patung Pancoran.
Patung dirgantara menggambarkan Manusia Angkasa yang menunjukkan semangat dan keberanian bangsa Indonesia untuk menjelajahi angkasa. Oleh karena itu pula patung ini diletakkan di bunderan Jl. Jend. Gatot Subroto yang berseberangan dengan Wisma Aldiron Dirgantara yang dulunya adalah Mabes TNI AU.

Pada awalnya pembuatan nya, Bung Karno sendiri lah yang menjadi model nya.
Sebelum maket patung dikerjakan oleh Bapak Edhi Sunarso itu, Bung Karno berulang-ulang kali memperagakan bagaimana model patung nya harus berdiri. Manusia Angkasa yang di sebutkan diatas bernama Gatot Kaca Mental Bentolo. Gatot Kaca ini menjejak terbang dan tinggal landas-menuju Tebet. Proses pengerjaan nya diawasi langsung oleh Bung Karno. Patung yang berbahan perunggu ini memiliki berat keseluruhan 11 ton dan tinggi 11 meter, tapi tinggi Voetstuk (kaki patung) adalah 27 meter.

Biaya pembuatan patung adalah 12 juta (tahun 1964). Biaya awal ditanggung oleh Bapak Edhi Sunarso, sang pemahat. Pemerintah hanya membayar 5jt waktu itu. Bung Karno sempat menjual mobil pribadinya seharga 1jt untuk menambah kekurangannya. Inilah monument terakhir yang tidak pernah diresmikan oleh Bung Karno karena beliau terlanjur sakit lalu wafat.