Maksud Angka 51:56 Dalam Logo RS Bersalin DurenTiga

Di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, ada sebuah rumah sakit bersalin (RSB) yang diberi nama sesuai lokasinya, yakni Rumah Sakit Bersalin Duren Tiga (RSBDT). Sebenarnya RSB ini berdiri pada 2001, namun diresmikan baru Agustus 2004 setelah dibangun kembali menjadi bangunan berlantai tiga. Tidak terlalu besar, tapi bersih.

Sesuai dengan namanya maka core bussiness RSBDT adalah ibu dan anak. Meski demikian, kata Direktur RSBDT Dr Fachruddin SpOG, dokter-dokter ahli di bidang lain juga ada di rumah sakit tersebut. Seperti ahli THT (telinga, hidung, dan tenggorok), kulit dan kelamin, radiologi, anastesi, dan dokter ahli lainnya.

RSBDT menerapkan pelayanan dan fasilitas yang memenuhi standar lokal, nasional, maupun internasional. Dr. Fachruddin menegaskan, pihaknya akan terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran.

Selain unit rawat inap, rawat jalan, dan laboratorium, rumah sakit bersalin ini juga dilengkapi dengan perlengkapan operasi cukup canggih. Salah satunya adalah teknologi endoskopi. Yaitu, peralatan untuk operasi besar dengan sayatan kecil. Ini lebih maju daripada teknologi operasi sebelumnya yang memakai sayatan besar.

''Usia kami memang masih sangat muda. Tapi kami berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien. Sebab, prinsip kami usaha lembaga kesehatan ini merupakan sarana untuk beribadah kepada Allah,'' kata Dr. Fachruddin SpOG. Motto yang diterapkan RSBDT adalah layak dan bermanfaat. Layak maksudnya memenuhi standar lokal, nasional, maupun internasional. Sedangkan asas manfaat berarti bagaimana kami bisa memberikan kemaslahatan bagi pasien, para pegawai, masyarakat, para pendiri, serta lingkungan, atau alam. 

RSBDT mendasari setiap langkahnya dengan prinsip ibadah. Itu digambarkannya lewat logo yang mencantumkan angka 51:56. Angka 51 mengacu pada surat ke-51 dalam Al Quran, yaitu Adz Dzariyat. Sedangkan angka 56 menunjuk pada ayat ke-56 dari surat Adz Dzariyat yang berbunyi ''Tidaklah Aku (Allah) menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah.''

Dengan konteks tersebut Rumah Sakit Bersalin Duren Tiga merupakan sarana untuk mengabdi kepada Allah dalam bidang kesehatan. ''Kami bisa mengabdi sesuai dengan bidang tugas dan keahlian masing-masing. Karena kami diberi sedikit ilmu tentang kesehatan, maka sarana pengabdian kami adalah dengan lembaga kesehatan berupa rumah sakit bersalin ini,'' ungkap Dr Fachruddin SpOG. Menurutnya, pasien yang berobat di RSBDT kebanyakan dari kelas menengah. Meskipun demikian, pasien yang tidak mampu secara ekonomi akan mendapat fasilitas dan keringanan biaya sesuai dengan ketentuan Departemen Kesehatan.''Biaya di sini relatif. Artinya, tidak ada hitam diatas putih. Masyarakat mampu bisa menjangkau, sementara yang miskin juga bisa menikmati fasilitas di sini karena ada keringanan biaya. Sebab, kami memang dituntut untuk bisa memberikan manfaat bagi semua lapisan masyarakat,'' ujar dokter ahli kandungan ini. Tentang rencana pengembangan ke depan, Fachruddin menyatakan hal itu akan dilakukan sesuai dengan jalur yang ada dan tetap berlandaskan pada prinsip ibadah. ''Sekali lagi prinsip kami ingin memberikan yang terbaik bagi masyarakat,'' katanya.

sumber : vidy4