Asal Bukan PKS
Ketika PKS memenangkan beberapa Pilkada serangannya kencang
sekali, pilkada Jakarta dan Depok saja sampai dipantau oleh kedubes AS,
ditambah ada penggembosan berjamaah oleh oknum – oknum DPRD. Di beberapa
Pilkada, PKS juga dikeroyok rame-rame. Semuanya
bermental sama yakni, “ Asal Bukan PKS.”
Yang ada dibenak saya mengapa serangan itu tidak begitu masif ke partai lain. Aneh juga ya partai “yang tergolong baru” bisa di serang dari segala penjuru padahal ada partai yang lebih ekstrem korupsinya malah tidak disentuh.
Mengapa PKS diposisikan begitu mengerikan bagi pihak lain ? bukan hanya kelompok non muslim tetapi juga cendikiawan dan kalangan islam sendiri....ironis. Padahal kekuatannya, kata survey LSI akhir-akhir ini sangatlah kecil kalah dengan partai – partai lainnya, tapi kenapa ditakuti ?
Saat ini kekuatan tangan besar di belakang layar sepertinya kembali muncul, menghembuskan kembali aroma fitnah “asal bukan PKS” untuk pemilu kali ini. Ada tangan kuat yang ingin PKS gagal mencapai 3 besar. Tangan kuat itu dari yang tidak happy dengan keberadaan PKS.
"Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum, membuatmu berlaku tidak adil".
“ Wa makaru wa makarullah, Wallahu khoirul maakiriin”
Yang ada dibenak saya mengapa serangan itu tidak begitu masif ke partai lain. Aneh juga ya partai “yang tergolong baru” bisa di serang dari segala penjuru padahal ada partai yang lebih ekstrem korupsinya malah tidak disentuh.
Mengapa PKS diposisikan begitu mengerikan bagi pihak lain ? bukan hanya kelompok non muslim tetapi juga cendikiawan dan kalangan islam sendiri....ironis. Padahal kekuatannya, kata survey LSI akhir-akhir ini sangatlah kecil kalah dengan partai – partai lainnya, tapi kenapa ditakuti ?
Saat ini kekuatan tangan besar di belakang layar sepertinya kembali muncul, menghembuskan kembali aroma fitnah “asal bukan PKS” untuk pemilu kali ini. Ada tangan kuat yang ingin PKS gagal mencapai 3 besar. Tangan kuat itu dari yang tidak happy dengan keberadaan PKS.
"Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum, membuatmu berlaku tidak adil".
“ Wa makaru wa makarullah, Wallahu khoirul maakiriin”