Agar Tidak “Kepaten Obor”, PKS Cikoko Adakan Maulid

Arus budaya asing, demam materialisme serta hedonisme barat dengan berbagai macam model variannya mengikis sedikit demi sedikit nilai dan tradisi luhur bangsa ini. Apabila tradisi yang luhur dan mulia tersebut tidak dilestarikan, maka bisa jadi anak cucu kita di kelak kemudian hari tidak akan mengenal Nabi Muhammad SAW, tidak mengetahui sejarah perjuangan Nabi SAW atau dalam istilah jawa dikenal dengan istilah kepaten obor.
Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan ekspresi rasa syukur dan ucapan terima kasih, maka secara tidak langsung dengan Maulid Nabi Muhammad SAW ini kita diajari dan diajak untuk bersyukur dan berterima kasih kepada Allah dan rasul-Nya.
Sebanyak 120 orang Ibu – Ibu Cikoko hadir pada acara Maulid Nabi yang digelar di sekretariat Majelis Taklim ArRiffah Cikoko. Ustadzah Vira Chandra dari Rawajati bertindak sebagai penceramah Maulid PKS Cikoko pada Kamis (15/1) siang itu.