PKS Pancoran Mulai Kembangkan Rapat "Conference Call"
Rapat Pengurus
Bidang Pembinaan Kader pada selasa malam (3/2) menggunakan fasilitas Conference
Call (pembicaraan jarak jauh). Melalui fasilitas
Conference Call itu, digelar dialog interaktif antara ketua kaderisasi dengan para
anggota bironya.
Pengalaman awal sewaktu melakukan ConferenceCall memang agak membingungkan. Soalnya ini baru pertama kali rapat pengurus dengan Conference Call. Awal-awal mulai, kami harus menelpon telpon bebas pulsa 0800xxxx, kemudian kami harus memasukan kode tertentu untuk bisa join, baru kemudian suara semua peserta rapat akan terdengar. Bahan – bahan sudah diemail sebelumnya oleh sekretaris tim kepada semua anggota. Alhamdulillah Conference Call berjalan lancar dari jam setengah sembilan sampai jam setengah sebelas malam. Dengan menghasilkan lima poin kesepakatan. Salah satu peserta Conference Call semalam adalah seorang ibu (akhwat).
Dalam situasi cuaca yang sering tidak bisa
ditebak seperti hujan dan banjir, Conference
Call atau TeleConference merupakan suatu pilhan yang patut dipertimbangkan. Conference
Call sebetulnya murah dan mudah digunakan, murah dalam biaya karena tidak
memerlukan koneksi internet dan pulsa karena menggunakan telepon bebas pulsa. Sementara
kalau Teleconference itu masih memerlukan koneksi koneksi internet, modem, dan
juga laptop. Kedua dalam keadaan isu keamanan yang juga sedang menjadi
perhatian banyak pihak, dimana banyak kejahatan kepada para pengendara motor,
Conference Call bisa menjadi salah satu solusi mengatasi kendala hadir dalam
rapat. Dengan ConferenceCall para Ibu – Ibu (akhwat) masih bisa “hadir” dan
berkontribusi ide dalam rapat. Apalagi situasi Jakarta yang selalu dirudung
kemacetan parah, Conference Call maupun Teleconference bisa menjadi solusi
untuk mengurangi kemacetan dan juga meningkatan keefektifan dan keefisienan sebuah
rapat.
Tetapi
memang ada kalanya, fisik orang harus hadir dalam rapat atau syuro. Tidak semua
rapat bisa diwakili dengan Conference Call atau Teleconference, itu hanya salah satu alternatif
saja. Bagaimana
pun, silaturahim dengan bertatap muka secara langsung, jauh lebih baik. Teknologi
tetap saja tidak bisa menggantikan aura silaturahim dengan berjumpa secara
langsung. Dengan berjumpa secara langsung, seseorang bisa merasakan suasana
kebatinan dan keakraban, yang tidak mungkin bisa digantikan dengan teknologi
secanggih apapun.