Pemilu Masih Lama, PKS Tetap Giatkan Program Yankes
Dakwah itu adalah kepedulian serta kebersamaan yang disampaikan kepada masyarakat. Karenanya, PKS DPRa (ranting) Duren Tiga Sabtu (21/02) yang lalu menyelenggarakan bakti sosial klasik berupa pelayanan kesehatan (yankes) gratis di RW03. Yankes tersebut diharapkan mampu memelihara dan menguatkan kedekatan serta kepedulian dengan warga.
Selain itu, kader – kader PKS memang selalu merespon apa yang menjadi tuntutan masyarakat di sebuah wilayah kepada PKS. Hasil temuan request atau permintaan warga kemudian dibahas di rapat pengurus dan bidang untuk selanjutnya disyurokan teknis pelaksanaannya oleh tim korwe. Permintaan warga kadang disampaikan langsung oleh RT atau warga ke kader – kader PKS yang berada di dekat rumahnya atau langsung datang ke sekre PKS terdekat. Memang banyak permintaan datang ke PKS, tetapi dengan melihat sumber daya yang ada, para pengurus mempertimbangkannya dengan skala prioritas.
Bukan hanya saat jelang pemilu saja, PKS menyapa warga tetapi setiap saat PKS akan selalu ada, apapun yang terjadi kami tetap melayani (aytktm) itulah semboyannya. Lebih dari lima puluhan warga yang ikut merasakan yankes yang diadakan oleh PKS Duren Tiga. Selain mengadakan pemeriksaan dan konsultasi kesehatan oleh dokter, warga juga disuguhi penyuluhan kesehatan oleh dokter spesialis. PKS bukan sekedar partai politik lima tahunan, tapi PKS akan selalu ada melayani warga baik ada maupun tidak ada pemilu.
Banyak partai politik (parpol) yang sepertinya lupa kepada konstituen yang telah memilihnya, setelah terpilih mereka lebih cenderung memperhatikan aspirasi elitenya saja dibanding wong cilik nya. Pakar politik, Dr Ardiyan Saptawan mengatakan, "Ini merupakan suatu fenomenal partai politik kita, sebenarnya ada 8 kewajiban daripada partai politik itu, … tapi sayang hal ini tidak dilakukan dan hanya satu yang diutamakan oleh kalangan parpol yaitu keikutsertaan mereka pada saat pemilu saja." Akibatnya masyarakat tidak punya rasa militansi terhadap suatu parpol, karena manfaat dari suatu parpol itu sendiri hanya bisa dirasakan oleh masyarakat beberapa bulan jelang pemilu saja. Inilah wajah politik kita yakni kualitas demokrasi kita masih dalam kualitas proses belum bisa dikatakan kualitas substansi. Harusnya mau musim kampanye atau tidak, hendaknya parpol masih tetap bekerja atau beraktivitas melayani masyarakat. Karena yang dimaksud partai politik itu bukan hanya di kantor legislatif saja kerjanya, namun juga di lapangan (masyarakat).
Selain itu, kader – kader PKS memang selalu merespon apa yang menjadi tuntutan masyarakat di sebuah wilayah kepada PKS. Hasil temuan request atau permintaan warga kemudian dibahas di rapat pengurus dan bidang untuk selanjutnya disyurokan teknis pelaksanaannya oleh tim korwe. Permintaan warga kadang disampaikan langsung oleh RT atau warga ke kader – kader PKS yang berada di dekat rumahnya atau langsung datang ke sekre PKS terdekat. Memang banyak permintaan datang ke PKS, tetapi dengan melihat sumber daya yang ada, para pengurus mempertimbangkannya dengan skala prioritas.
Bukan hanya saat jelang pemilu saja, PKS menyapa warga tetapi setiap saat PKS akan selalu ada, apapun yang terjadi kami tetap melayani (aytktm) itulah semboyannya. Lebih dari lima puluhan warga yang ikut merasakan yankes yang diadakan oleh PKS Duren Tiga. Selain mengadakan pemeriksaan dan konsultasi kesehatan oleh dokter, warga juga disuguhi penyuluhan kesehatan oleh dokter spesialis. PKS bukan sekedar partai politik lima tahunan, tapi PKS akan selalu ada melayani warga baik ada maupun tidak ada pemilu.
Banyak partai politik (parpol) yang sepertinya lupa kepada konstituen yang telah memilihnya, setelah terpilih mereka lebih cenderung memperhatikan aspirasi elitenya saja dibanding wong cilik nya. Pakar politik, Dr Ardiyan Saptawan mengatakan, "Ini merupakan suatu fenomenal partai politik kita, sebenarnya ada 8 kewajiban daripada partai politik itu, … tapi sayang hal ini tidak dilakukan dan hanya satu yang diutamakan oleh kalangan parpol yaitu keikutsertaan mereka pada saat pemilu saja." Akibatnya masyarakat tidak punya rasa militansi terhadap suatu parpol, karena manfaat dari suatu parpol itu sendiri hanya bisa dirasakan oleh masyarakat beberapa bulan jelang pemilu saja. Inilah wajah politik kita yakni kualitas demokrasi kita masih dalam kualitas proses belum bisa dikatakan kualitas substansi. Harusnya mau musim kampanye atau tidak, hendaknya parpol masih tetap bekerja atau beraktivitas melayani masyarakat. Karena yang dimaksud partai politik itu bukan hanya di kantor legislatif saja kerjanya, namun juga di lapangan (masyarakat).