Kader Perempuan PKS Kalibata Terus “Move On”



Dalam situasi dinamika perpolitikan dan kondisi umat saat ini, perempuan mempunyai peran dan fungsi yang sangat signifikan dalam mendinginkan atau mendamaikan krisis kedepannya.

Banyak agenda – agenda perempuan tingkat nasional maupun global yang mulai sedikit terabaikan akibat konflik politik dalam sekal nasional, regional maupun global. Diantaranya yaitu mengenai pemenuhan hak kesehatan perempuan secara menyeluruh, pemenuhan hak pendidikan perempuan serta kekerasan terhadap perempuan yang selama ini kerap terjadi.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi, karena permasalahan kesehatan yang kian besar dari tahun ke tahun. kemudian tingkat aborsi juga mencapai 2,5 juta, di mana 800 ribu aborsi dilakukan oleh remaja putri. Sementara itu Harian KOMPAS pernah melaporkan bahwa buta aksara di Indonesia masih didominasi perempuan. Dari 7,7 juta penyandang buta aksara 64% diantaranya adalah perempuan diatas 15 tahun. 

Inilah yang akhirnya melahirkan agenda silaturahim kader perempuan PKS Kalibata dalam rangka membantu mengatasi permasalahan – permasalahan perempuan pada tataran lokal di lapangan. Pengentasan dan peninggian harkat dan martabat perempuan selanjutnya akan diekseskusi dalam berbagai program yang sudah ada. Eksekusi program bidang perempuan dilakukan melalui biro – biro yang sudah ada, seperti Rumah keluarga Indonesia (RKI), Forum Silaturahim Majelis Taklim (Forsitma), Tarbiyah Anak Kader (TAK), serta Pos Ekonomi Kader (Pos EK). 

Kamis pagi (19/2) para kader perempuan PKS Kalibata berembug untuk memantapkan jalnnya program – program bidang perempuan di wilayah kelurahan Kalibata. Silaturahim mereka berjalan santai tetapi serius, diawali dengan sarapan bersama. Diskusi dengan ide – ide menarik serta kreatif mengalir dari ibu – ibu hebat sambil  ditemani ketan urap dan bubur kacang ijo.