PKS Rutin Selenggarakan Pekan Pembinaan Mental
PKS DPC Pancoran
menggelar Pekan Pembinaan Mental (Bintal) yang diikuti total 80 an kader DPC
PKS Pancoran, pada Sabtu dan Minggu. Kegiatan
yang menitik tekankan pada pembinaan dan pembersihan jiwa (tazkiyatun nafs)
ini menghadirkan pembicara Ustadz Abdul Muiz. Untuk yang laki – laki dilakukan
malam minggu (24/1), sementara yang ibu – ibunya dilakukan pada hari minggu
sorenya (25/1). Salah satu tujuan dari
kegiatan itu adalah untuk menanamkan bahayanya penyakit hati (jiwa) sehingga
berharap munculnya penyakit – penyakit hati dapat terkurangi.
Secara umum aktivitas tazkiyatun nafs mengarah pada dua kecenderungan,
yaitu membersihkan jiwa dari sifat-sifat tercela (penyakit hati) dan kedua
adalah menghiasi jiwa dengan sifat-sifat terpuji. Kedua hal itu harus berjalan seiring, tidak
boleh hanya dikerjakan satu bagian kemudian meninggalkan bagian yang lain. Jiwa
yang cuma dibersihkan dari sifat tercela saja, tanpa dibarengi dengan menghiasi
dengan sifat-sifat kebaikan menjadi kurang lengkap dan tidak sempurna.
Sebaliknya, sekedar menghiasi jiwa dengan sifat terpuji tanpa menumpas
penyakit-penyakit hati, juga akan sangat ironis. Tidak wajar. Ibaratnya seperti
sepasang pengantin, sebelum dirias
mereka mandi terlebih dahulu agar badannya bersih. Sangat buruk
andaikata belum mandi lantas begitu saja dirias. Hasilnya tentu sebuah
pemandangan yang mungkin saja indah tetapi bila orang mendekat akan tercium bau
tak sedap.
Abu Hurairah
radhiyallaahu anhu berkata: Saya telah mendengar Rasulullah n bersabda:
"Bagaimanakah pendapat kamu kalau di muka pintu (rumah) salah satu dari
kamu ada sebuah sungai, dan ia mandi daripadanya tiap hari lima kali, apakah
masih ada tertinggal kotorannya? Jawab sahabat: Tidak. Sabda Nabi: "Maka
demikianlah perumpamaan shalat lima waktu, Allah menghapus dengannya
dosa-dosa". (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Sesungguhnya
rangkaian ibadah yang diajarkan Allah dan RasulNya telah memuat asas-asas
tazkiyatun nafs dengan sendirinya. Bahkan bisa dikatakan bahwa inti dari
ibadah-ibadah seperti shalat, shaum, zakat, haji dan lain-lain itu tidak lain
adalah aspek-aspek tazkiyah.
Perumpamaan
tazkiyatun nafs adalah seperti membersihkan dan mengisi gelas. Jika gelas kita
kotor, meskipun diisi dengan air yang bening, airnya akan berubah menjadi
kotor. Dan meskipun diisi dengan minuman yang lezat, tidak akan ada yang mau
minum karena kotor. Tetapi jika gelasnya bersih, diisi dengan air yang bening
akan tetap bening. Bahkan bisa diisi dengan minuman apa saja yang baik-baik:
teh, sirup, jus, dan sebagainya. Demikian pula dengan jiwa kita. Jika jiwa kita
bersih, siap menampung kebaikan-kebaikan. Tetapi jika jiwa kita kotor, tidak
siap menampung kebaikan-kebaikan sebagaimana gelas kotor yang tidak siap disi
dengan minuman yang baik dan lezat.