Agar Tidak “Kepaten Obor”, PKS Cikoko Adakan Maulid

Banyak diantara kita yang kepaten obor tentang Nabi Muhammad SAW, kehilangan sejarahnya, terutama generasi-generasi muda. Namun PKS ranting Cikoko mencoba ikut membenahi hal ini, Kamis (15/1) bidang perempuan PKS ranting Cikoko mencoba mengembalikan gairah dan semangat masyarakat untuk bershalawat dan mengadakan maulid Nabi SAW.

Arus budaya asing, demam materialisme serta hedonisme barat dengan berbagai macam model variannya mengikis sedikit demi sedikit nilai dan tradisi luhur bangsa ini. Apabila tradisi yang luhur dan mulia tersebut tidak dilestarikan, maka bisa jadi anak cucu kita di kelak kemudian hari tidak akan mengenal Nabi Muhammad SAW, tidak mengetahui sejarah perjuangan Nabi SAW atau dalam istilah jawa dikenal dengan istilah kepaten obor.

Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan ekspresi rasa syukur dan ucapan terima kasih, maka secara tidak langsung dengan Maulid Nabi Muhammad SAW ini kita diajari dan diajak untuk bersyukur dan berterima kasih kepada Allah dan rasul-Nya.

Sebanyak 120 orang Ibu – Ibu  Cikoko hadir pada acara Maulid Nabi yang digelar di sekretariat Majelis Taklim ArRiffah Cikoko. Ustadzah Vira Chandra dari Rawajati bertindak sebagai penceramah Maulid PKS Cikoko pada Kamis (15/1) siang itu.