NoFi, Wadah Nonton Bareng Pencinta Film di Cikoko

Berawal dari group whatsapp alumni sekolah, tercetuslah ide membentuk sebuah komunitas film yang sangat menarik. Yakni NoFi (Nonton Film), sebuah komunitas yang didirikan oleh sekumpulan alumni pelajar – pelajar sekolah asal Cikoko dan sekitarnya.  Mereka mengajak penonton remaja  penonton film agar gemar menonton film yang berkualitas, yang mendidik dan penuh dengan moral swerta nilai kebaikan, khususnya hasil karya para sineas dalam negeri.
 
Aktivitas perdana komunitas ini adalah, nonton bareng bersama 15 remaja di sebuah Lembaga Pendidikan Islam di Cikoko pada Sabtu (3/1) malam. Alhamdulillah respon nobar perdana kemarin sangat positif, mereka ingin kegiatan ini berlanjut, tidak mau menunggu sampai satu bulan lagi. 

Gerakan menonton film memang sedang menjadi trend di kalangan remaja Pancoran, sehingga tidak heran jika gerakan ini semakin berkembang di wilayah kelurahan – kelurahan yang lain. Sebut saja di Duren Tiga ada komunitas SuFi (Suka Film), di kelurahan Pancoran juga sama, nah sekarang di kelurahan Cikoko pun sedang mulai menghangat demam nonton film di kalangan remaja. 

Komunitas ini, sama sekali tidak berafiliasi dengan satu perusahaan film, sutradara atau perusahaan komersial tertentu. Niat utama mereka adalah kecintaan terhadap film Indonesia yang berkualitas sarat dengan nilai dan pesan positif tanpa unsur pornografi, misteri ataupun horor.

Film bukanlah semata-mata hiburan, melainkan cerminan sebuah identitas nilai yang sedang terjadi masyarakat atau bangsa. Pada saat yang sama, film juga menjadi alat bagi suatu bangsa untuk meneguhkan jati dirinya. Karena itulah tema-tema yang diangkat dalam film pun, biasanya akan berujung pada kondisi sosial politik yang sedang terjadi. Film hadir sebagai manifestasi apa yang tengah bergejala di masyarakat sebuah bangsa. Tepat sekali apa yang dikatakan sutradara film ‘Laskar Pelangi‘, Gie bahwa “Film is a window to and a mirror of a nation.”