Pilkada DKI, Suara PKS harus Diperhitungkan

Sebagai tolok ukur politik nasional, gelaran pilkada DKI Jakarta selalu menarik perhatian berbagai pihak.Tingginya heterogenitas sosial, etnis serta golongan, berikut angka melek politik warga Ibu Kota yang relatif baik menjadikan pilkada DKI Jakarta istimewa. Karakteristik perilaku politik pemilih DKI juga relatif rasional dan memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap perubahan.

Strategi positioning tokoh-tokoh kunci dilakukan oleh parpol demi mendulang popularitas sekaligus mengamankan suara pemilih gubernur di DKI Jakarta. Jabatan untuk Gubernur DKI Jakarta memang menjadi magnet yang mengiurkan bagi para tokoh nasional. Saat Pilkada DKI Jakarta 2007 lalu saja muncul sederet nama top yang ikut meramaikan bursa calon gubernur seperti Agum Gumelar, Sarwono Kusumaatmadja, Faisal Basri dan Bibit Waluyo. Sayangnya mereka tidak bisa ikut duel lantaran 19 parpol diborong oleh Fauzi Bowo semuanya. Pilkada DKI Jakarta 2012 yang akan memilih gubenur dan wakil gubernur, bagi para partai politik juga dijadikan ajang pemanasan atau” warming up” bagi pemilu legislatif, presiden dan wakil presiden tahun 2014.
Wajar jika Jakarta menjadi tempat rebutan para tokoh nasional. Sebagai Ibukota Negara, Jakarta menjadi barometer nasional, “nilai jualnya” sangat tinggi. Kalaupun ada calon baik dari parpol maupun independen yang tidak tidak menang, maka paling tidak popularitas mereka sudah bisa dipastikan akan naik. Ketangguhan calon dari tokoh - tokoh nasional tersebut nantinya akan diuji oleh calon yang berasal dari kalangan artis dengan popularitas yang cukup di mata publik. Mereka antara lain aktor Rano Karno yang akan diusung PDIP dan juga Wanda Hamidah yang akan diusung oleh PAN, Tantowi Yahya yang juga dicalonkan oleh Golkar.

Siapa Calon DKI1?

Jika dilihat dari total suara partai, Demokrat memimpin dengan perolehan suara sebanyak 35% atau total suara 499.526. PKS menempati posisi selanjutnya dengan raihan 245.926 suara atau 17%. PDI Perjuangan memperolah suara terbanyak ketiga sebesar 13% atau berjumlah 192.415 suara.

Hasil Musyawarah Daerah (Musda) II DPD Partai Demokrat Jakarta yang lalu telah mengusulkan May Jend (Purn). Nachrowi Ramli sebagai satu-satunya calon Gubernur Jakarta tahun 2012 dari Demokrat. Gubernur DKI Jakarta saat ini Fauzi Bowo, yang juga merupakan kader Demokrat (anggota Dewan Pembina DPP Partai Demokrat) dikabarkan juga akan mencalonkan lagi. Kini berbagai spanduk besar bergambar Nachrowi kian banyak terpampang di sejumlah ruas jalan Ibukota. Nachrowi Ramli yang juga Ketua Bamus Betawi, kini rajin menyambangi partai-partai lain seperti Hanura, Gerindra, PAN serta PKB. Sementara kalau Foke (Fauzi Bowo), sejak lama photonya sudah ada dimana – mana dalam beragam pose dan tema yang berbeda - beda.

Untuk Gerindra, kini tengah serius menggodok nama - nama yang telah disaring panitia bersama. Diantara nama - nama yang menjadi calon, nama Prijanto yang kini menjadi wakil penguasa (incumbent) masih masuk dalam bursa. Salah satu pimpinannya mengatakan bahwa berdasarkan pengalaman beberapa kali, ternyata gubernur mantan militer masih lebih berani membuat terobosannya.

Golkar DKI Jakarta juga telah memiliki calonnya sendiri yaitu, Prya Ramadhani (PR) yang saat ini menjabat sebagi Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta dan juga merupakan besan dari Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Dukungan untuk Bang PR datang setelah DPD I dan II Golkar menggelar rapat pleno di Kantor Golkar, Cikini, Jakarta Pusat. Ketua Fraksi Golkar DPRD, Ashraf Ali mengatakan “Keputusan Bang PR jadi calon gubernur sudah final,” tegasnya. Pencalonan PR menganulir para calon Golkar yang lain seperti Tantowi Yahya, Ade Surapriatna dan Azis Syamsuddin.
Sementara PDIP dikabarkan akan menduetkan Prijanto (wakil gubernur DKI saat ini) dengan Si Doel Anak Sekolahan sapaan ngetop Rano Karno. Kemudian Djan Farid (anggota DPD dari DKI Jakarta) dikabarkan akan mendapatkan dukungan dari PPP. Sementara PAN kemungkinan akan mengajukan nama Wanda Hamidah. Sedangkan PKS masih menunggu dan belum memunculkan siapa kader – kader terbaiknya yang akan dicalonkan sebagai Gubernur Jakarta. Namun jauh – jauh hari, PKS DKI Jakarta telah menyatakan kesiapannya maju dengan calon dari kadernya sendiri. Diantara nama yang muncul ada Triwicaksana dan Selamat Nurdin.
Selain itu yang menarik juga adalah adanya dua bekas menteri yang bakal meramaikan bursa calon gubenur di Pilkada DKI Jakarta 2012 mendatang. Adalah Rizal Ramli (RR), mantan menteri perekonomian era Presiden Gus Dur dan Adhyaksa Dault (AD), mantan menteri pemuda dan olahraga (Menpora) pada kepeminpinan SBY periode 2004 - 2009. RR maupun AD kemungkinan nantinya akan mencalonkan lewat jalur independen.

Suara PKS harus Diperhitungkan

Pada pemilu legislatif dan DPD di Jakarta, suara DPD (Dani Anwar) masih menjadi yang terbanyak. Dani Anwar adalah pasangan Adang Daradjatun dalam Pilkada DKI Jakarta 2007, yang merupakan calon wakil gubernur yang diajukan oleh PKS. Dani Anwar melaju menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dengan mengungguli 42 calon senator lainnya dengan perolehan terbanyak. Dia menjadi senator mewakili Jakarta bersama AM Fatwa, Jam Farid, dan Pardi. Dani Anwar memperoleh suara sebesar 451.824 (13.49%). Selain Dani Anwar, calon legislatif dari PKS Adang Darajatun juga dengan memperoleh suara terbanyak.
Adang Daradjatun memperoleh suara 119.287, hal ini menempatkan Adang Daradjatun (Caleg dari PKS) sebagai calon legislatif dengan perolehan suara paling banyak di antara calon legislatif dari Jakarta yang lain. Peraih suara kedua ditempati calon legislatif dari Partai Demokrat atas nama Marzuki Ali. Sekjen Partai Demokrat ini memperoleh 77,614 suara. Sedang posisi ketiga ditempati calon legislatif dari PDI Perjuangan atas nama Effendi Simbolon dengan 59.718 suara.