Berebut Kursi DKI 1 di tahun 2012


Jabatan untuk Gubernur DKI Jakarta memang menjadi magnet yang mengiurkan bagi para tokoh nasional. Saat Pilkada DKI Jakarta 2007 lalu saja muncul sederet nama top yang ikut meramaikan bursa calon gubernur seperti Agum Gumelar, Sarwono Kusumaatmadja, Faisal Basri dan Bibit Waluyo. Sayangnya mereka tidak bisa ikut duel lantaran 19 parpol diborong oleh Fauzi Bowo semuanya.

Menurut pengamat politik UI Iberamsjah, wajar jika Jakarta menjadi tempat rebutan para tokoh nasional. Sebagai Ibukota Negara, Jakarta menjadi barometer nasional, “nilai jualnya” sangat tinggi. Kalaupun ada calon baik dari parpol maupun independen yang tidak tidak menang, maka paling tidak popularitas mereka sudah bisa dipastikan akan naik.

Pilkada DKI Jakarta 2012 yang akan memilih gubenur dan wakil gubernur, bagi para partai politik juga dijadikan ajang pemanasan atau” warming up” bagi pemilu legislatif, presiden dan wakil presiden tahun 2014.

Partai Demokrat
Hasil Musyawarah Daerah (Musda) II DPD Partai Demokrat Jakarta yang lalu mengusulkan May Jend (Purn). Nachrowi Ramli sebagai satu-satunya calon Gubernur Jakarta tahun 2012 dari Demokrat. Akan tetapi Ketua fraksi Demokrat, Jafar Hafsah mengatakan Dewan Pimpinan Pusat Demokrat belum mengeluarkan keputusan apapun terkait dengan kandidat calon Gubernur DKI Jakarta 2012. Semuanya harus kembali lagi ke Dewan Pembina Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Gubernur DKI Jakarta saat ini Fauzi Bowo, yang juga merupakan kader Demokrat (anggota Dewan Pembina DPP Partai Demokrat) dikabarkan juga akan mencalonkan lagi. Menurut Nachrowi Ramli, “Bisa saja ada dua calon gubernur (dari Demokrat). Namun, biasanya partai hanya mencalonkan satu orang”. Kedekatan Nachrowi dengan Presiden SBY, membuat Ketua DPD Partai Demokrat, Nachrowi Ramli semakin percaya diri untuk melanggeng maju sebagi calon gubernur DKI Jakarta pada Pemilukada Jakarta 2012 mendatang. Sebagai mantan militer tentu saja dirinya lebih dekat dengan SBY. Nachrowi Ramli merupakan militer mantan Kepala Lembaga Sandi Negara, sebuah Lembaga Pemerintah Non Departemen di Indonesia yang bergerak di bidang pengamanan informasi rahasia negara dan juga melakukan kegiatan intelijen sinyal untuk penyelidikan.
Nachrowi Ramli sepertinya serius menghadapi Fauzi Bowo untuk pencalonan Gubernur pada Pemilukada DKI 2012 nanti. Di depan Foke (Fauzi Bowo), Nachrowi bahkan tidak segan - segan memaparkan visi misinya jika menjadi Gubernur nanti. Nachrowi menilai, tata kelola Jakarta saat ini belum profesional, masih banyak potensi yang belum tergali dari kemajuan Kota Jakarta diantaranya dibidang modal dan jasa. "Diperlukan tata kelola yang profesional. Yang bersandar pada kesejahteraan seluruh penduduk Jakarta," ucap Nahrowi. Menurutnya, ada salah satu hal yang harus dilakukan untuk membenahi Jakarta, diantaranya melakukan peningkatan dibidang keamanan. "Jakarta harus menjadi kota teraman di dunia." Senada dengan Nachrowi Ramli, anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta dari Demokrat, Taufiqurahman mengatakan. "Sulit (Foke) untuk diangkat lagi kalau orang awam bilang, apa yang sudah dilakukan? Prestasi apa? Malah yang terjadi makin parah."
Dari polemik di atas sepertinya Demokrat ingin menunjukan kepada para warga Jakarta bahwa siapapun yang anda pilih nanti, mau Nachrowi Ramli ataupun Fauzi Bowo tetap saja semuanya adalah Kader Demokrat. Namun sepertinya Demokrat juga masih kurang pede untuk memajukan calonnya sendirian, walaupun suara perolehannya terbanyak di Jakarta. Nachrowi sendiri mengatakan bahwa kepengurusan partai yang dipimpinya telah memberikan alternatif kepada majelis tertinggi partai yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk berkomunikasi dengan partai lain dalam memajukan Jakarta. "Jakarta harus dikelola dengan baik dan bersinergi dengan partai lain," katanya.

Kini berbagai spanduk besar bergambar Nachrowi kian banyak terpampang di sejumlah ruas jalan Ibukota. Nachrowi Ramli yang juga Ketua Bamus Betawi, kini rajin menyambangi partai-partai lain seperti Hanura, Gerindra, PAN serta PKB. Sementara kalau Foke (Fauzi Bowo), sejak lama photonya sudah ada dimana – mana dalam beragam pose dan tema yang berbeda - beda.

Gerindra
DPD Gerindra DKI Jakarta saat ini juga telah menjaring tujuh nama calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 untuk pemilukada Jakarta Juni 2012 mendatang. Menurut Taufik (DPD Gerindra Jakarta) yang juga mantan Ketua KPUD DKI Jakarta, bahwa penggodokan calon gubernur dan wakil gubernur tersebut juga dilakukan bersama partai koalisinya yakni Partai Golkar, Partai Damai Sejahtera (PDS), Hanura dan PAN. Taufik menjelaskan, sejumlah nama yang sedang digodok tersebut termasuk calon yang diusulkan sendiri oleh DPD Gerindra DKI Jakarta.

Kelima partai tersebut kini tengah serius menggodok delapan nama yang telah disaring panitia bersama. Dari kedelapan nama yang menjadi calon, pasangan Foke dan Prijanto yang kini menjadi penguasa (incumbent) masih masuk dalam bursa. Nantinya akan ada satu pasangan calon yang akan diusung oleh koalisi kelima partai tersebut.

Berdasarkan informasi yang beredar, sejumlah tokoh disebut - sebut akan masuk dalam bursa perebutan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tahun 2012 tersebut. Mereka adalah Gubernur Fauzi Bowo, Wakil Gubernur Prijanto, Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Nachrowi Ramli, Wakil Bupati Tangerang Rano Karno, Ketua Golkar DKI Jakarta Prya Ramadhani, anggota DPD Djan Farid, dan Wakil Ketua DPRD DKI dari PKS Triwicaksana.

Kalau kelima parpol tersebut digabung, maka sebenarnya koalisi partai tersebut dapat mencalonkan calonnya sendiri, karena sudah mencapai 21 persen. Salah satu pimpinan partai dari panitia bersama mengatakan bahwa berdasarkan pengalaman beberapa kali, ternyata gubernur mantan militer masih lebih berani membuat terobosannya.
Tetapi saat ini Panitia Bersama (Panbers) keempat Parpol tersebut seperti mati suri. Cikal bakal koalisi untuk mengusung satu calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) di Pilkada DKI tersebut layu sebelum berkembang. Di tengah perjalanan PDIP dan Golkar mundur secara perlahan. Kini Pambers hanya tersisa Gerindra dan Hanura. Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Sayogo Hendro Subroto dan Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Prya Ramadhani saat dikonfirmasi membantah kalau paratianya masuk dalam barisan Pambers.

Golkar
Golkar DKI Jakarta ternyata telah memiliki calonnya sendiri yaitu, Prya Ramadhani (PR) yang saat ini menjabat sebagi Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta dan juga merupakan besan dari Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Dukungan untuk Bang PR datang setelah DPD I dan II Golkar menggelar rapat pleno di Kantor Golkar, Cikini, Jakarta Pusat. Dengan mulus, seluruh pengurus Golkar mendukung PR sebagai calon gubernur. Ketua Fraksi Golkar DPRD, Ashraf Ali tidak membantah kalau PR adalah calon gubernur yang akan diusung partainya. “Keputusan Bang PR jadi calon gubernur sudah final,” tegasnya.
Golkar juga ternyata seperti Demokrat, tidak cukup berani bertarung sendirian. Tetapi hal tersebut memang karena suara Golkar yang kurang mencukupi jika memajukan satu paket calon, sehingga Golkar membuka pintu koalisi kepada parpol yang berniat membangun Jakarta bersamanya. Yang menjadi pekerjaan rumah (kendala) Golkar Jakarta saat ini adalah membenahi mesin parpolnya. Pencalonan PR menganulir para calon Golkar yang lain seperti Tantowi Yahya, Ade Surapriatna dan Azis Syamsuddin.

Sementara PDIP dikabarkan akan menduetkan Prijanto (wakil gubernur DKI saat ini) dengan Si Doel Anak Sekolahan sapaan ngetop Rano Karno. Kemudian Djan Farid (anggota DPD dari DKI Jakarta) dikabarkan akan mendapatkan dukungan dari PPP. Namun karena suara PPP kurang untuk mengajukan pasangan calon, maka partai berlambang Ka’bah itu akan berkoalisi dengan partai papan tengah lainnya seperti PAN, Gerindra dan Hanura. Sementara PAN kemungkinan akan mengajukan nama Wanda Hamidah. Sedangkan PKS masih menunggu dan belum memunculkan siapa kader – kader terbaiknya yang akan dicalonkan sebagai Gubernur Jakarta. Namun jauh – jauh hari, PKS DKI Jakarta telah menyatakan kesiapannya maju dengan calon dari kadernya sendiri. Hanya Gerindra dan Hanura yang sampai saat ini belum memiliki kejelasan tentang siapa yang akan dijagokan.

Independen
Selain itu yang menarik juga adalah adanya dua bekas menteri yang bakal meramaikan bursa calon gubenur di Pilkada DKI Jakarta 2012 mendatang. Adalah Rizal Ramli (RR), mantan menteri perekonomian era Presiden Gus Dur dan Adhyaksa Dault (AD), mantan menteri pemuda dan olahraga (Menpora) pada kepeminpinan SBY periode 2004 - 2009. RR maupun AD nantinya akan mencalonkan lewat jalur independen.