Pengelolaan Lingkungan Berbasis Masyarakat : Studi Kasus Kampung Rawajati
Kampung Rawajati merupakan wilayah yang padat penduduk. Kepadatan penduduk wilayah ini mencapai 9.000 jiwa per kilometer persegi. Rasio jenis kelamin sebesar 101 menunjukkan bahwa terdapat jumlah yang seimbang antara jumlah laki-laki dan perempuan. Wilayah ini sebagian besar didiami oleh para pensiunan, khususnya purnawirawan TNI AD. Hal ini disebabkan sebanyak enam RT merupakan wilayah komplek Zeni TNI AD dan empat RT lainnya adalah perumahan umum. Warga Kampung Rawajati memiliki berbagai aktivitas, terutama dalam pengelolaan lingkungan. Berbagai aktivitas tersebut diwadahi oleh kelembagaan yang mengaturnya. Kelembagaan yang digunakan dalam pengelolaan lingkungan antara lain PKK, KPS dan Kelompok Agrowisata. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun Kampung Rawajati memiliki keterbatasan lahan, tetapi dukungan akan sumberdaya manusia dan kelembagaan dalam melakukan pengelolaan lingkungan sangatlah aktif.
Pengelolaan lingkungan Kampung Rawajati merupakan salah satu bentuk pengelolaan lingkungan berbasis masyarakat. Pengelolaan ini menekankan pada pentingnya peran masyarakat dalam mendefinisikan sendiri kebutuhan, keinginan dan aspirasi serta membuat keputusan demi kesejahteraannya. Pengelolaan lingkungan yang dilakukan merupakan inisiatif dari masyarakat adalah pengelolaan yang dilakukan di wilayah kampung Rawajati, RW 03, Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan. Seluruh rumahtangga menanam beragam tanaman, seperti tanaman hias, tanaman produktif, apotek hidup di pekarangan rumah, pagar dan tepi jalan di depan rumah masing-masing. Selain itu, mereka mengolah sampah domestik untuk didaur ulang sehingga dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti kompos dan barang kerajinan. Oleh karena itu, menarik untuk mengkaji mengenai bagaimana tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan tersebut dan faktor-faktor apa saja yang menentukannya.
Secara umum, tingkat partisipasi warga dalam pengelolaan lingkungan di Kampung Rawajati sudah tergolong tinggi. Hal ini disebabkan oleh trust mereka terhadap elit RW dan pengelola, kesadaran untuk mengelola lingkungan yang tinggi, dan kebanggaan terhadap penghargaan yang telah didapatkan yang mendorong warga untuk tetap mengelola lingkungannya. Umur, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan beban keluarga tidak berhubungan nyata atau signifikan dengan tingkat partisipasi warga Kampung Rawajati dalam pengelolaan lingkungan. Faktor yang memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat partisipasi adalah pengalaman berkelompok, lama tinggal, metode kegiatan dan pelayanan kegiatan. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat partisipasi warga Kampung Rawajati lebih dipengaruhi oleh interaksi mereka dengan lingkungan, baik sosial maupun alam sekitar tempat tinggalnya.
by YUDIE APRIANTO (Fak. Pertanian IPB)
Pengelolaan lingkungan Kampung Rawajati merupakan salah satu bentuk pengelolaan lingkungan berbasis masyarakat. Pengelolaan ini menekankan pada pentingnya peran masyarakat dalam mendefinisikan sendiri kebutuhan, keinginan dan aspirasi serta membuat keputusan demi kesejahteraannya. Pengelolaan lingkungan yang dilakukan merupakan inisiatif dari masyarakat adalah pengelolaan yang dilakukan di wilayah kampung Rawajati, RW 03, Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan. Seluruh rumahtangga menanam beragam tanaman, seperti tanaman hias, tanaman produktif, apotek hidup di pekarangan rumah, pagar dan tepi jalan di depan rumah masing-masing. Selain itu, mereka mengolah sampah domestik untuk didaur ulang sehingga dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti kompos dan barang kerajinan. Oleh karena itu, menarik untuk mengkaji mengenai bagaimana tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan tersebut dan faktor-faktor apa saja yang menentukannya.
Secara umum, tingkat partisipasi warga dalam pengelolaan lingkungan di Kampung Rawajati sudah tergolong tinggi. Hal ini disebabkan oleh trust mereka terhadap elit RW dan pengelola, kesadaran untuk mengelola lingkungan yang tinggi, dan kebanggaan terhadap penghargaan yang telah didapatkan yang mendorong warga untuk tetap mengelola lingkungannya. Umur, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan beban keluarga tidak berhubungan nyata atau signifikan dengan tingkat partisipasi warga Kampung Rawajati dalam pengelolaan lingkungan. Faktor yang memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat partisipasi adalah pengalaman berkelompok, lama tinggal, metode kegiatan dan pelayanan kegiatan. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat partisipasi warga Kampung Rawajati lebih dipengaruhi oleh interaksi mereka dengan lingkungan, baik sosial maupun alam sekitar tempat tinggalnya.
by YUDIE APRIANTO (Fak. Pertanian IPB)