Tausiyah Ustadz di Sebuah Warung Makan Sederhana


Amal – amal dan kerja – kerja kita adalah sangat kecil dan tidak berarti dibandingkan dengan takdir Allah SWT. Dari situlah diketahui bahwa syukur harus selalu kita panjatkan. Pelaksanaan syukur mempunyai dua hal, pertama adalah syukur dengan sikap artinya kita harus bekerja dan beramal sesuai dengan apa yang Allah SWT perintahkan dan menjauhi apa – apa yang Allah SWT larang. Kedua adalah syukur dengan ucapan yaitu senantiasa mengucapkan Alhamdulillah.

Jangan menyandarkan hasil pada kerja – kerja atau amal – amal yang kita lakukan tetapi harus selalu menyandarkan bahwa hasil itu adalah karena Allah SWT.

Kita harus memperbaharui niat – niat kita, niat kita harus selalu ditujukan untuk Allah SWT semata. Niat itu mempunyai dua dimensi, pertama adalah takut, takut amal – amal kita tidak diterima oleh Allah SWT. Kedua adalah harap, berharap amal – amal yang kita lakukan diterima oleh Allah SWT.

Kita harus selalu mengajak pada keimanan, seperti halnya sahabat – sahabat Rasulullah terdahulu yang selalu mengajak untuk meningkatkan keimanan. Ajaklah saudara – saudara kita untuk memperbanyak amal ibadah seperti qiyamulail, shaum sunnah senin – kamis, berdzikir dimanapun berada. Sesungguhnya perbedaan antara orang yang berdzikir dengan yang tidak adalah seperti orang yang hidup dan yang mati.