Rusunawa untuk Revitalisasi Pemukiman Kumuh

Untuk mengatasi keterbatasan lahan yang dihadapinya, Pemprov DKI Jakarta terus berupaya membangun rumah susun sewa (rusunawa) bagi warganya. Dengan program pembangunan rusunawa, diharapkan daerah kumuh di Jakarta semakin berkurang, karena warga dapat mendiami rusunawa dengan kualitas hidup yang lebih baik tentunya. Selain itu, banyak pihak juga menyarankan, agar rusunawa sebaiknya dibangun di pusat kota sehingga dapat menambah ruang terbuka hijau (RTH) di ibu kota.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Triwisaksana mengungkapkan, pemukiman kumuh di Jakarta sebenarnya bisa dialihkan dengan membangun rusunawa di pusat kota. "Pembangunan rusunawa di pusat-pusat kota sangat penting sehingga ada revitalisasi pada pemukiman kumuh," ujar Sani, sapaan akrab Triwisaksana.

Dengan demikian, dikatakan Bang Sani, tentu akan menambah ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta. Ia menyarankan agar rusunawa dapat dibangun juga di pusat kota. Karena selama ini, pembangunan rusunawa hanya dilakukan di pinggir Jakarta. "Lokasinya yang sekarang jauh dari tempat asalnya, jelas warga pemukiman padat enggan pindah karena jauh dan tidak dilengkapi akses transportasi," tutur Sani.

Dikatakan Bang Sani, paradigma Pemprov DKI Jakarta harusnya berubah dengan menyediakan rumah susun di tengah kota. "Untuk membangun rusun di tengah kota, Pemprov DKI harus gandeng pihak swasta dalam hal sosialisasi. Soal pembiayaan dan penyediaan lahan, Pemprov DKI harus memberikan subsidi," tandasnya.