Warga Mudik, Jakarta pun Lengang
Jumlah pemudik lebaran tahun 2008 ini yang menggunakan angkutan umum diperkirakan akan mencapai 15,8 juta orang. Jumlah pemudik kali ini diperkirakan naik naik 6,14 persen. Dari 15,8 juta orang tersebut 2.485.165 orang berasal dari Jakarta, jumlah ini meningkat 9% dibanding tahun lalu yang hanya 2.184.502 orang. Ini berarti sekitar 30 persen dari total warga Jakarta akan mudik ke luar Jakarta.
Prediksi 2.485.165 orang tersebut didasarkan pada perhitungan kenaikan jumlah penumpang angkutan bus, kereta api, pesawat, dan kapal laut. Sementara pemudik dari Jakarta yang menggunkan mobil pribadi belum termasuk jumlah ini, jadi angkanya akan lebih besar dari 30 % penduduk Jakarta mudik ke kampung halaman mereka.
Prediksi penumpang pada musim mudik tahun ini yang menggunakan moda angkutan jalan 985.291 (naik 15 persen), kereta api 568.653 (naik 10 persen), laut 12.230 (naik 5 persen), dan udara 918.990 (naik 15 persen).
Untuk mengantisipasi jumlah tersebut pemerintah telah menyiapkan sarana transportasi berupa bus untuk angkutan mudik lebaran sebanyak 6.066 unit, 44 lokomotif siap operasi, 222 rangkaian kereta api siap operasi dengan 42.266 tempat duduk, 23 kapal berkapasitas 27.889 tempat duduk, yang berangkat dari Pelabuhan Tanjungpriok, 210 pesawat berkapasitas 28.258 tempat duduk dari 18 maskapai penerbangan, yang berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dan Bandara Halim Perdanakusumah.
Adapun pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua maupun kendaraan pribadi diperkirakan mencapai 10 hingga 11 juta orang. Sementara untuk pemudik dari Jabodetabek yang menggunakan mobil pribadi diperkirakan mencapai 1,3 juta kendaraan sedangkan sepeda motor diperkirakan mencapai 2,5 juta orang atau naik 15 persen dibanding tahun sebelumnya.
Saat ini di Jakarta terdapat 2,4 juta kendaraan pribadi roda empat dan hampir 3 juta kendaraan roda dua. Sehingga hampir 55 persen kendaraan pribadi serta 83 persen sepeda motor yang ada di Jakarta akan mudik keluar dari Jakarta. Suasana ini akan terlihat jelas ketika kita melintas di jalan – jalan protokol Jakarta pada saat lebaran dan beberapa hari setelah lebaran, jalanan akan terlihat sangat lengang. Saat itulah kita baru bisa merasakan nikmatnya perjalanan melewati jalan –jalan di Jakarta.
Sehingga total pemudik dari jakarta (jabodetabek), kalau hitungan kasarnya adalah sekitar 6,3 juta pemudik. Terdiri dari 2.485.165 orang yang menggunakan angkutan bus, kereta api, pesawat, dan kapal laut kemudian ditambah dengan 1,3 juta orang yang menggunakan mobil (pribadi) dan terakhir 2,5 juta orang menggunakan sepeda motor.
Arah Tujuan Pemudik
Pemerintah memperkirakan puncak arus mudik untuk masing-masing moda akan terjadi pada Sabtu (27/9) untuk moda jalan, Jumat (26/9) moda kereta api, Minggu (29/9) moda udara, angkutan sungai, dan penyeberangan. Untuk moda laut, puncak arus mudik diperkirakan pada Rabu (26/9) hingga Minggu (29/9) mendatang.
Khusus pemudik yang melalui jalur darat dari Jakarta, penyebarannya adalah ke arah timur sebanyak 60,2 persen, ke arah selatan 32,42 persen, dan ke arah barat sebesar 7,38 persen. Untuk arah timur, pemudik yang akan melewati Cikampek sekitar 62,26 persen, Purwakarta 25,04 persen, dan Sadang 13,93 persen. Sedangkan untuk arah selatan Jawa, pemudik yang akan melewati Cisarua 65,52 persen dan Sukabumi 34,48 persen.
Kehadiran jalan tol rute Cikampek-Purwakarta-Padalarang atau Cipularang membuat jalur selatan Jawa pun semakin padat. Data pemudik tahun 2005 kemarin yang menggunakan jalur selatan pada saat itu bertambah 30 persen sampai 40 persen, kemungkinan besar tahun ini angkanya akan bertambah.
Jumlah pemudik tujuan Jawa Barat melalui jalan raya pada Lebaran 2005 diperkirakan mencapai 2.395.110 orang atau naik 3,15 persen dibandingkan dengan tahun 2004 sebanyak 2.082.704 orang. Sedangkan untuk tujuan Jateng, jumlah pemudik sekitar 3,1 juta orang, yang meliputi pengguna angkutan umum 1,35 juta orang, pengguna mobil pribadi 1,4 juta orang, dan pengguna sepeda motor 350.000 orang.
Selain itu, trend arah tujuan pemudik juga dapat dilihat dari trend perpindahan trafik seluler. Data tahun 2007, jumlah pelanggan yang menggunakan jaringan Telkomsel di Padang melonjak 43,07 persen, Sumatera Selatan naik 40,72 persen, Jawa Barat naik 30,42 persen, Jawa Tengah naik 29,49 persen, Jawa Timur naik 35,18 persen, Bali naik 40,15 persen, Kalimantan naik 42,75 persen, dan Makassar naik 39,58 persen.
Sedangkan di Jabotabek terlihat sekitar 23,05 persen pelanggan melakukan mudik ke kampung halaman.
Setelah mudik usai, para pemudik pun akan kembali, biasanya pemudik akan membawa beberapa orang untuk diajak ke Jakarta. Rata - rata setiap tahun setelah Idul Fitri, jumlah pendatang baru mencapai 300 ribu orang. Hal inilah yang mengakibatkan Jakarta menjadi salah satu kota yang mengalami pertambahan penduduk migran yang cukup tinggi. Dalam waktu tiga tahun, terjadi penambahan penduduk hampir 1 juta jiwa. Ini belum termasuk mereka yang datang secara reguler dan individual.
Prediksi 2.485.165 orang tersebut didasarkan pada perhitungan kenaikan jumlah penumpang angkutan bus, kereta api, pesawat, dan kapal laut. Sementara pemudik dari Jakarta yang menggunkan mobil pribadi belum termasuk jumlah ini, jadi angkanya akan lebih besar dari 30 % penduduk Jakarta mudik ke kampung halaman mereka.
Prediksi penumpang pada musim mudik tahun ini yang menggunakan moda angkutan jalan 985.291 (naik 15 persen), kereta api 568.653 (naik 10 persen), laut 12.230 (naik 5 persen), dan udara 918.990 (naik 15 persen).
Untuk mengantisipasi jumlah tersebut pemerintah telah menyiapkan sarana transportasi berupa bus untuk angkutan mudik lebaran sebanyak 6.066 unit, 44 lokomotif siap operasi, 222 rangkaian kereta api siap operasi dengan 42.266 tempat duduk, 23 kapal berkapasitas 27.889 tempat duduk, yang berangkat dari Pelabuhan Tanjungpriok, 210 pesawat berkapasitas 28.258 tempat duduk dari 18 maskapai penerbangan, yang berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dan Bandara Halim Perdanakusumah.
Adapun pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua maupun kendaraan pribadi diperkirakan mencapai 10 hingga 11 juta orang. Sementara untuk pemudik dari Jabodetabek yang menggunakan mobil pribadi diperkirakan mencapai 1,3 juta kendaraan sedangkan sepeda motor diperkirakan mencapai 2,5 juta orang atau naik 15 persen dibanding tahun sebelumnya.
Saat ini di Jakarta terdapat 2,4 juta kendaraan pribadi roda empat dan hampir 3 juta kendaraan roda dua. Sehingga hampir 55 persen kendaraan pribadi serta 83 persen sepeda motor yang ada di Jakarta akan mudik keluar dari Jakarta. Suasana ini akan terlihat jelas ketika kita melintas di jalan – jalan protokol Jakarta pada saat lebaran dan beberapa hari setelah lebaran, jalanan akan terlihat sangat lengang. Saat itulah kita baru bisa merasakan nikmatnya perjalanan melewati jalan –jalan di Jakarta.
Sehingga total pemudik dari jakarta (jabodetabek), kalau hitungan kasarnya adalah sekitar 6,3 juta pemudik. Terdiri dari 2.485.165 orang yang menggunakan angkutan bus, kereta api, pesawat, dan kapal laut kemudian ditambah dengan 1,3 juta orang yang menggunakan mobil (pribadi) dan terakhir 2,5 juta orang menggunakan sepeda motor.
Arah Tujuan Pemudik
Pemerintah memperkirakan puncak arus mudik untuk masing-masing moda akan terjadi pada Sabtu (27/9) untuk moda jalan, Jumat (26/9) moda kereta api, Minggu (29/9) moda udara, angkutan sungai, dan penyeberangan. Untuk moda laut, puncak arus mudik diperkirakan pada Rabu (26/9) hingga Minggu (29/9) mendatang.
Khusus pemudik yang melalui jalur darat dari Jakarta, penyebarannya adalah ke arah timur sebanyak 60,2 persen, ke arah selatan 32,42 persen, dan ke arah barat sebesar 7,38 persen. Untuk arah timur, pemudik yang akan melewati Cikampek sekitar 62,26 persen, Purwakarta 25,04 persen, dan Sadang 13,93 persen. Sedangkan untuk arah selatan Jawa, pemudik yang akan melewati Cisarua 65,52 persen dan Sukabumi 34,48 persen.
Kehadiran jalan tol rute Cikampek-Purwakarta-Padalarang atau Cipularang membuat jalur selatan Jawa pun semakin padat. Data pemudik tahun 2005 kemarin yang menggunakan jalur selatan pada saat itu bertambah 30 persen sampai 40 persen, kemungkinan besar tahun ini angkanya akan bertambah.
Jumlah pemudik tujuan Jawa Barat melalui jalan raya pada Lebaran 2005 diperkirakan mencapai 2.395.110 orang atau naik 3,15 persen dibandingkan dengan tahun 2004 sebanyak 2.082.704 orang. Sedangkan untuk tujuan Jateng, jumlah pemudik sekitar 3,1 juta orang, yang meliputi pengguna angkutan umum 1,35 juta orang, pengguna mobil pribadi 1,4 juta orang, dan pengguna sepeda motor 350.000 orang.
Selain itu, trend arah tujuan pemudik juga dapat dilihat dari trend perpindahan trafik seluler. Data tahun 2007, jumlah pelanggan yang menggunakan jaringan Telkomsel di Padang melonjak 43,07 persen, Sumatera Selatan naik 40,72 persen, Jawa Barat naik 30,42 persen, Jawa Tengah naik 29,49 persen, Jawa Timur naik 35,18 persen, Bali naik 40,15 persen, Kalimantan naik 42,75 persen, dan Makassar naik 39,58 persen.
Sedangkan di Jabotabek terlihat sekitar 23,05 persen pelanggan melakukan mudik ke kampung halaman.
Setelah mudik usai, para pemudik pun akan kembali, biasanya pemudik akan membawa beberapa orang untuk diajak ke Jakarta. Rata - rata setiap tahun setelah Idul Fitri, jumlah pendatang baru mencapai 300 ribu orang. Hal inilah yang mengakibatkan Jakarta menjadi salah satu kota yang mengalami pertambahan penduduk migran yang cukup tinggi. Dalam waktu tiga tahun, terjadi penambahan penduduk hampir 1 juta jiwa. Ini belum termasuk mereka yang datang secara reguler dan individual.