Pornografi Mengakibatkan Kebutaan


Penelitian oleh David Zald dari Vanderbilt, University in Nashville di Tennessee dan Marvin Chun dari Yale University menunjukkan bahwa gambar-gambar erotis dan porno bisa menimbulkan kebutaan. Dalam penelitiannya, Zald dan Chun memperlihatkan slide-slide gambar yang berjumlah ratusan kepada beberapa orang yang menjadi objek penelitian. Slide-slide gambar yang umumnya berisi foto-foto pemandangan alam diperlihatkan secara cepat. Namun di antara foto-foto tersebut, diletakkan secara acak gambar-gambar yang bisa memacu emosi, seperti gambar memperlihatkan kekerasan dan gambar yang sensual, seperti foto-foto erotis dan porno.


Hasilnya menunjukkan bahwa setelah diekspos dengan satu foto yang emosional saja, pada foto berikutnya yang berisi pemandangan alam biasa, para objek gagal melihat gambar pemandangan tersebut, atau dengan kata lain, mereka kehilangan penglihatannya sesaat.
Zald dan Chun mengamati bahwa orang-orang dalam penelitian ini gagal mendeteksi gambar-gambar normal, yang berisi pemandangan alam yang tampil seperlima detik setelah gambar-gambar emosional. Mereka hanya bisa mendeteksi gambar-gambar normal kembali setelah beberapa gambar diperlihatkan.


Diperkirakan hal ini ada hubungan dengan pengecilan saluran tertentu dalam otak manusia yang bertugas memproses informasi. Jika stimulus tertentu mendapat rangsangan, akan terjadi pengecilan saluran yang memblokir jalannya informasi berikutnya, untuk selama lebih kurang sepersepuluh detik, menurut Zald. Bagian otak yang dicurigai sebagai tempat terjadinya proses ini adalah amygdala. Bagian ini memiliki peran dalam pemacuan detak jantung dan pengeluaran keringat.


Hasil penelitian Zald dan Chun diterbitkan di jurnal Psychonomic Bulletin and Review pada Agustus 2005 dan juga di majalah NewScientist edisi Agustus 2005 lalu.