8 Arti Profesional
Kini adalah zaman profesional, zaman borderless (tanpa batas) dan globalisasi. Abad 21 dicirikan oleh globalisasi yang serba kompetitif dengan perubahan yang terus menggesa. Saat ini hampir tidak ada sekat lagi antara daerah yang satu dengan lainnya, negara yang satu dengan yang lainnya, maka kata profesional adalah sebuah keniscayaan. Tidak terbayangkan lagi ada organisasi yang bisa bertahan tanpa profesional. Bukan sekadar profesional biasa tetapi profesional kelas tinggi, world-class professionalism, yang memampukan kita sejajar dan bermitra dengan orang-orang dan organisasi-organisasi terbaik dari seluruh dunia. Ketika kita tidak mempedulikan atau mengecilkan kata profesional tersebut, maka berarti kita bersiap-siap untuk ‘’kalah’’ dalam pertarungan.
1. Profesional adalah Mutu
Organisasi yang profesional akan menampilkan kinerja terbaik . Dengan sengaja dia tidak akan menampilkan the second best (kurang dari terbaik). Organisasi profesional mengusahakan dirinya selalu berada di ujung terbaik (cutting edge).
2. Profesional adalah Berbuat Baik
Sebuah organisasi yang profesional selalu dimotivasi oleh keinginan mulia berbuat baik. Istilah baik di sini berarti goodness yang dipersembahkan bagi kemaslahatan masyarakat. Mutu kerja sebuah organisasi profesional tinggi secara teknis, tetapi nilai kerja itu sendiri diabdikan demi kebaikan masyarakat yang didorong oleh kebaikan hati, bahkan dengan kesediaan berkorban.
Seorang professional mampu mengendalikan mental spiritualnya, sehingga mereka akan melakukan tindakan berdasarkan nilai-nilai, prinsip hidup, ataupun agama dan kepercayaan yang dianutnya. Oleh karenanya segala aktifitas profesional harus diawali dengan sebuah kesadaran niat yang benar, salah dan bergesernya niat akan turut mempengaruhi kinerja seseorang.
3. Profesional adalah Melayani
Organisasi yang profesional tidak bekerja untuk kepuasan diri sendiri saja tanpa peduli pada sekitarnya. Sebaliknya, kepuasannya muncul karena konstituen, pelanggan, atau pemakai jasa profesionalnya telah terpuaskan lebih dahulu via interaksi kerja. Organisasi profesional lahir karena kebutuhan masyarakat. Maka sebuah organisasi profesional harus bisa melayani masyarakat pelanggan maupun konstituen sebaik-baiknya. Dan diharapkan melakukannya secara konsisten dengan segenap ketulusan dan kerendahan hati sebagai apreasiasi atas kesetiaan pelanggannya di sepanjang karir profesionalnya.
4. Profesional adalah Pembelajar
Sebuah organisasi yang profesional adalah organisasi yang orang – orangnya mendapat pendidikan dan pelatihan khusus di bidang profesi di dalamnya. Bahkan untuk profesi-profesi yang sudah mapan, sebelum seseorang anggotanya diberi hak menyandang status profesional, dia harus menempuh serangkaian ujian. Kompetensi tinggi tidak mungkin dicapai tanpa disiplin belajar yang tinggi dan berkesinambungan. Dan karena tuntutan masyarakat semakin lama semakin tinggi, tak pelak lagi, belajar dan berlatih seumur hidup harus menjadi budaya organisasi profesional. Bangunan profesional haruslah diawali dengan ilmu. Memiliki landasan ilmu atas apa yang disampaikan, kemudian diteruskan secara implementatif dengan sikap jujur dan benar terhadap apa yang ia sampaikan.
5. Profesional adalah Pengabdian
Seorang profesional memilih dengan sadar satu bidang kerja yang akan ditekuninya sebagai profesi. Pilihannya ini biasanya terkait erat dengan ketertarikannya pada bidang itu, bahkan ada semacam rasa keterpanggilan untuk mengabdi di bidang tersebut. Mula-mula, pilihan itu dipengaruhi oleh bakat dan kemampuannya yang digunakannya sebagai kalkulasi peluang suksesnya di sana. Tetapi kemudian berkembang sebuah hubungan cinta antara sang pekerja dengan pekerjaannya.6. Profesional adalah Kreatif
Sebuah organisasi yang profesional menguasai sepenuhnya seni bermain. Baginya permainan tidak melulu soal teknis, tetapi juga seni. Sedangkan pemain amatir, tidak pernah sampai ke jenjang seni, asal menguasai teknik-teknik dasar maka memadailah untuk ikut pertandingan-pertandingan. Organisasi yang profesional senantiasa dinamis dan mencari kreatifitas baru dalam organisasinya, tidak akan pernah setuju dan rela jika organisasinya vakum atau berjalan di tempat.
7. Profesional adalah Etis
Sebuah organissi profesional sejati tidak akan menghianati etika dan moralitas organisasinya demi uang atau kekuasaan. Di pihak lain, jika organisasinya dihargai dan dipuji orang, maka akan menerimanya dengan wajar. Kaum profesional bukanlah pertapa yang tidak membutuhkan uang atau kekuasaan, tetapi mereka menerimanya sebagai bentuk penghargaan masyarakat yang diabdinya dengan tulus.
8. Profesional adalah Sabar
Seorang yang professional adalah orang yang tekun, sabar, dan tahan godaan. Profesional memerlukan proses yang panjang. Profesional tidak bisa langsung diraih selama satu minggu pelatihan, profesionalitas merupakan proses yang berkesinambungan.
Dikompilasi dari beberapa sumber
1. Profesional adalah Mutu
Organisasi yang profesional akan menampilkan kinerja terbaik . Dengan sengaja dia tidak akan menampilkan the second best (kurang dari terbaik). Organisasi profesional mengusahakan dirinya selalu berada di ujung terbaik (cutting edge).
2. Profesional adalah Berbuat Baik
Sebuah organisasi yang profesional selalu dimotivasi oleh keinginan mulia berbuat baik. Istilah baik di sini berarti goodness yang dipersembahkan bagi kemaslahatan masyarakat. Mutu kerja sebuah organisasi profesional tinggi secara teknis, tetapi nilai kerja itu sendiri diabdikan demi kebaikan masyarakat yang didorong oleh kebaikan hati, bahkan dengan kesediaan berkorban.
Seorang professional mampu mengendalikan mental spiritualnya, sehingga mereka akan melakukan tindakan berdasarkan nilai-nilai, prinsip hidup, ataupun agama dan kepercayaan yang dianutnya. Oleh karenanya segala aktifitas profesional harus diawali dengan sebuah kesadaran niat yang benar, salah dan bergesernya niat akan turut mempengaruhi kinerja seseorang.
3. Profesional adalah Melayani
Organisasi yang profesional tidak bekerja untuk kepuasan diri sendiri saja tanpa peduli pada sekitarnya. Sebaliknya, kepuasannya muncul karena konstituen, pelanggan, atau pemakai jasa profesionalnya telah terpuaskan lebih dahulu via interaksi kerja. Organisasi profesional lahir karena kebutuhan masyarakat. Maka sebuah organisasi profesional harus bisa melayani masyarakat pelanggan maupun konstituen sebaik-baiknya. Dan diharapkan melakukannya secara konsisten dengan segenap ketulusan dan kerendahan hati sebagai apreasiasi atas kesetiaan pelanggannya di sepanjang karir profesionalnya.
4. Profesional adalah Pembelajar
Sebuah organisasi yang profesional adalah organisasi yang orang – orangnya mendapat pendidikan dan pelatihan khusus di bidang profesi di dalamnya. Bahkan untuk profesi-profesi yang sudah mapan, sebelum seseorang anggotanya diberi hak menyandang status profesional, dia harus menempuh serangkaian ujian. Kompetensi tinggi tidak mungkin dicapai tanpa disiplin belajar yang tinggi dan berkesinambungan. Dan karena tuntutan masyarakat semakin lama semakin tinggi, tak pelak lagi, belajar dan berlatih seumur hidup harus menjadi budaya organisasi profesional. Bangunan profesional haruslah diawali dengan ilmu. Memiliki landasan ilmu atas apa yang disampaikan, kemudian diteruskan secara implementatif dengan sikap jujur dan benar terhadap apa yang ia sampaikan.
5. Profesional adalah Pengabdian
Seorang profesional memilih dengan sadar satu bidang kerja yang akan ditekuninya sebagai profesi. Pilihannya ini biasanya terkait erat dengan ketertarikannya pada bidang itu, bahkan ada semacam rasa keterpanggilan untuk mengabdi di bidang tersebut. Mula-mula, pilihan itu dipengaruhi oleh bakat dan kemampuannya yang digunakannya sebagai kalkulasi peluang suksesnya di sana. Tetapi kemudian berkembang sebuah hubungan cinta antara sang pekerja dengan pekerjaannya.6. Profesional adalah Kreatif
Sebuah organisasi yang profesional menguasai sepenuhnya seni bermain. Baginya permainan tidak melulu soal teknis, tetapi juga seni. Sedangkan pemain amatir, tidak pernah sampai ke jenjang seni, asal menguasai teknik-teknik dasar maka memadailah untuk ikut pertandingan-pertandingan. Organisasi yang profesional senantiasa dinamis dan mencari kreatifitas baru dalam organisasinya, tidak akan pernah setuju dan rela jika organisasinya vakum atau berjalan di tempat.
7. Profesional adalah Etis
Sebuah organissi profesional sejati tidak akan menghianati etika dan moralitas organisasinya demi uang atau kekuasaan. Di pihak lain, jika organisasinya dihargai dan dipuji orang, maka akan menerimanya dengan wajar. Kaum profesional bukanlah pertapa yang tidak membutuhkan uang atau kekuasaan, tetapi mereka menerimanya sebagai bentuk penghargaan masyarakat yang diabdinya dengan tulus.
8. Profesional adalah Sabar
Seorang yang professional adalah orang yang tekun, sabar, dan tahan godaan. Profesional memerlukan proses yang panjang. Profesional tidak bisa langsung diraih selama satu minggu pelatihan, profesionalitas merupakan proses yang berkesinambungan.
Dikompilasi dari beberapa sumber