Kala BBM Naik, Kala PKS Makin Digemari “Wong Cilik”
Setiap
kenaikan harga BBM, maka wong ciliklah yang akan selalu menderita. Subsidi BBM yang katanya akan
dialihkan kepada rakyat miskin, pada kenyataannya bocor di tengah jalan
sehingga tidak mencapai sasaran. Kelompok – kelompok masyarakat ciliklah,
seperti buruh, pensiunan, pegawai swasta
dan sebagainya itu sangatlah menderita, karena gaji/upah yang tidak seberapa
digerus oleh lonjakan harga dan kenaikan inflasi.
Banyak
partai yang mengaku sebagai partai wong cilik sebelum berkuasa, tetapi setelah
berkuasa ternyata juga sebelas dua belas dengan penguasa sebelumnya. Sehingga
banyak masyarakat yang apriori, siapapun yang berkuasa pasti lupa akan janjinya
dan lupa pada wong cilik yang pernah mendukungnya.
Tetapi
di kelurahan Cikoko Pancoran berbeda suasananya, di sana PKS semakin digemari
oleh “wong cilik”. PKS terus mendekati
dengan berbagai program spesial yang khusus didesain untuk “wong cilik”.
Hasilnya alhamdulillah, banyak “wong cilik” yang kini lebih tertarik kepada
PKS. Semakin hari, PKS semakin digemari oleh kalangan “wong cilik”. Sekat itu
mulai sedikit demi sedikit terbuka antara PKS dan “wong cilik”.
Minggu
(17/05), PKS Cikoko mengadakan acara untuk para “wong cilik” berupa fun cooking,
senam, menwarnai dan sekaligus juga nonton bareng (nobar). Acara – acara tersebut
sangat menarik minat para “wong cilik” dan mereka sangat menikmati dan sangat
senang. Acara tersebut merupakan hiburan tersendiri bagai mereka. Di saat harga
BBM dan kebutuhan lainnya merangkak naik yang juga berimbas bahwa biaya menikmati
hiburan dan permainan menjadi lebih mahal, acara kakak - kakak PKS Cikoko ini
menjadi alternatif yang tidak kalah seru untuk menghibur para “wong cilik.” Salah satu pengurus biro pembinaan anak bidang
perempuan DPRa PKS Cikoko mengatakan, “Yang penting ‘wong cilik’ … hepii.”