Selamat Jalan Pejuang Dakwah, Kami Lanjutkan Perjuanganmu

Ustadz Abdul Aziz Matnur yang Sabtu pagi 10/12 kemarin sedang mengisi pengajian ta’lim ibu-ibu di kediamannya tiba-tiba jatuh dan meninggal dunia. Abdul Aziz merupakan warga di Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Ustadz Aziz begitu dia biasa dipanggil oleh kader PKS dan masyarakat Pesanggrahan. Abdul Aziz Matnur merupakan putra Jakarta yang lahir tanggal 9 November 1969. Almarhum meninggalkan 4 orang anak yang masih sekolah di bangku SMA dan SMP dari pernikahannya dengan Fatimah. Sebelumnya pernah menjabat anggota DPRD DKI Jakarta periode tahun 1999-2004. Selain sebagai aktifis Islam, almarhum juga dikenal sebagai muballigh di kalangan masyarakat yang kerap mengisi kajian-kajian Tafsir Qur’an di Masjid atau pembicara dalam berbagai acara seminar.

Almarhum meninggal mendadak disebabkan serangan jantung koroner saat mengisi pengajian rutin ibu-ibu dirumah almarhum. Diharapkan wafatnya saat mengisi kajian ta’lim merupakan salah satu tanda husnul khatimah, akhir kehidupan yang baik.

Abdul Aziz Matnur adalah seorang da’i PKS di Wilayah Banten dan Jawa Barat, namun beliau tidak menolak jika ada undangan dakwah di tempat manapun, kecuali memang sudah ada janji sebelumnya. Seperti yang terekam dalam sms antara seorang kader Pancoran (Agung Kurniawan) dengan beliau sehari sebelum meninggal,

0812805xxxx
... bermaksud mengundang ustadz sbg muwajjih pd acr tatsqif kder hr sabtu bsk tgl 10/12 jam 8.30-11 di sdit insan mandiri judul qs almuzammil. mhn konfirmasinya ustadz ditunggu. jzkh. Agung

0812990xxxx jam 16.46 (sms almarhum Ust. Abd Aziz Matnur, Lc)
afwan, mendadak amat. ana ada taskif di pesanggrahan

0812805xxxx
Afwan ustadz, krn muwajjih yg direncanakan sblmnya dadakan ngkbisa jd skrg cb cr penggantinya. bgm ustadz apa bisa sbg muwajjih di tempat kami. jzkh. Agung

0812990xxxx jam 16.51 (sms almarhum Ust. Abd Aziz Matnur, lc)
afwan, tdk bisa



Semoga segala amal ibadahnya di terima oleh Allah SWT dan diberikan tempat yang sebaik-baiknya disisi-Nya. Inna lillahi wa inna Ilaihi roji’un.