Korwe PKS Tidak Boleh Lagi Jadi Penonton, Tetapi Harus Menjadi Pemain



Sabtu (3/12) DPC PKS Pancoran mengadakan acara pelatihan korwe gelombang kedua yang diadakan di kantor DPC PKS Pancoran, dua pekan sebelumnya gelombang pertama telah terlaksana.

Pelatihan Korwe ini disajikan sama seperti konsep Training Orientasi Partai (TOP) yang mana biasanya diberikan kepada anggota PKS yang baru. Pelatihan Korwe ini bertujuan untuk memperkenalkan lebih jauh tentang sejarah perjuangan umat islam di Indonesia, visi-misi partai serta keuniversalan Islam.

Materi pertama adalah Materi Kebangsaan Sejarah Perjuangan Umat Islam di Indonesia, disampaikan langsung oleh ketua DPC. Materi kedua adalah Jati diri PKS, disampaikan oleh Sekum DPC. Materi terakhir adalah Kesempurnaan Ajaran Islam yang disampaikan oleh kaderisasi.

Jumlah korwe yang ada di DPC PKS Pancoran adalah 43 orang, terbagi dalam 6 DPRa. Rawajati 7 Korwe, Kalibata 10 Korwe, Pancoran 5 Korwe, Durentiga 7 Korwe, Pengadegan 8 Korwe dan Cikoko 5 Korwe.

Pada pemaparan materi pertama, para peserta sangat antusias khususnya ketika disampaikan tentang berbagai ragam keunggulan dan kelebihan yang dimiliki oleh sebuah Bangsa yang bernama Indonesia yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Subhanallah ujar para peserta, kemudian ada satu peserta yang berkata, “What Ever, I Love Indonesia”.

Acara pelatihan pun dibreak untuk sholat dzuhur berjamaah dan makan siang, nasi dan ayam bakar pun menjadi menu siang saat itu, ditambah dengan rujak buah sebagai pencuci mulutnya. “Alhamdulillah, selain kita dapat materi buat otak kita, kita juga mendapatkan makanan untuk jasmani kita” ujar salah seorang peserta.

Di akhir materinya, Ketua DPC mengatakan bahwa kehadiran peserta di acara pelatihan Korwe ini adalah bukti bahwa para Korwe tidak mau lagi jadi penonton tapi mereka akan menjelma menjadi para pemain. ‘’Selamat bekerja, semoga Allah meridoi pekerjaan kita” katanya.

Pada materi kedua, para peserta dikenalkan dengan sebuah paradigma yang menarik yang mendasari PKS yaitu bahwa keadilan melahirkan kasih sayang, Kasih sayang melahirkan persatuan, persatuan melahirkan kekuatan, lalu Kekuatan melahirkan kemenangan, yaitu Kemenangan untuk kita semua. Disebutkan juga bahwa kemenangan dalam Pemilu bagi PKS adalah bagian dari gerakan penyelamatan bangsa.

Tepat pukul 14.00, materi ketiga pun selesai, acara pun kemudian ditutup. Sementara itu, Yaya salah satu peserta yang hadir dalam acara ini mengaku setelah mengikuti rangkaian acara kini, ia menjadi paham bahwa berpolitik itu penting dan bisa menjadi bagian dari ibadah. Selanjutnya pelatihan semacam ini akan diadakan kembali untuk para korte dan tempatnya pun akan di coba di setiap DPRa masing - masing.